• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Tragisnya Kehidupan Brenda Lin, Dalam Sekejap Menjadi Sebatang Kara

dvs22Avatar border
TS
dvs22
Tragisnya Kehidupan Brenda Lin, Dalam Sekejap Menjadi Sebatang Kara

sumber: yahoo! news

Brenda Lin yang saat itu masih berumur 15 tahun dan tengah berada di Kaledonia Baru untuk mengikuti kegiatan sekolah guna mendalami bahasa Perancis, dikejutkan oleh adanya berita pembunuhan masal di Sidney, Australia.


sumber: dailymail.co.uk

Salah satu temannya menunjukkan sebuah artikel berita di Facebook dimana memperlihatkan tampak depan rumah tempatnya tinggal dan kepanikan segera melandanya. Brenda kehilangan ayah, ibu, bibi, dan kedua adiknya, dan dalam sekejap, menjadikannya sebatang kara.
 
 
sumber: dailymail.co.uk
 
Penyelidik menyatakan bahwa pelaku menggunakan senjata tumpul mirip palu dan menghabisi seluruh anggota keluarga Lin ketika sedang tidur terlelap. Di malam mengenaskan tersebut, pertama pelaku menuju kamar orang tua Brenda, Lily dan Min, dan memukul kepala mereka hingga tewas. Pelaku lalu berpaling ke kamar bibi Brenda, Irene, dan memukulnya dengan keji. Kemudian, kedua adik Brenda, Henry dan Terry, dipukul beberapa kali karena sempat terbangun dan melawan.
 
 
sumber: dailymail.co.uk
 
Min dan Lily merupakan seorang imigran dari China. Mereka bertemu di Sidney, jatuh cinta dan memulai membangun keluarga. Kesuksesan perusahaan surat kabar Lin mampu untuk mencukupi keluarga dan memberikan pendidikan terbaik kepada ketiga anaknya. Saudara perempuan Lily, Irene, memutuskan untuk pindah dan tinggal bersama keluarga Lin untuk membantu perusahaan keluarga tersebut.
 
 
sumber: The Daily Telegraph
 
Selesainya acara pemakaman, Brenda yang yatim piatu kembali ke rumahnya. Semua perabotan dan ranjang yang terkena cipratan darah telah hilang disingkirkan. Seorang diri di sana, Brenda merasa ketakutan, mulai membayangkan dan berimajinasi mengenai pembunuhan yang menimpa keluarganya. Tidak tahan, Brenda setuju untuk tinggal bersama adik Min, Robert Xie, dan istrinya, Kathy, dimana rumahnya berdekatan dengan kediaman Lin.


sumber: dailymail.co.uk
 
Robert, yang juga merupakan imigran, awalnya berprofesi sebagai spesialis THT di China. Sepindahnya ke Melbourne, Robert membuka sebuah restoran akan tetapi usahanya tersebut gagal. Mereka akhirnya memutuskan untuk pindah ke Sidney.
 
Setelah kasus pembunuhan mengerikan tersebut, Robert dan Kathy mengambil alih perusahaan surat kabar dan meraih hak asuh atas Brenda.
 
 
 
Berdasarkan hasil penyelidikan, polisi yakin bahwa pelaku merupakan orang dekat. Jejak kaki berlumuran darah tidak ditemukan menuju kamar tidur Brenda, sehingga polisi menduga kuat kalau pelaku tahu malam itu Brenda tidak berada di rumah.
 
Polisi mulai mencurigai Robert karena dari hasil rekaman pembicaraan dengan 911, Kathy terdengar berbicara dengan Robert dalam Bahasa Kanton, dan dalam keadaan panik, berusaha menahan Robert untuk tidak meninggalkannya. Nyatanya, Robert tetap meninggalkan istrinya sendirian dan masuk ke kediaman Lin seakan ia tahu, hal buruk tidak akan terjadi pada Kathy.
 
Setahun berlalu, Robert pun dijadikan sebagai tersangka utama dalam pembunuhan sadis tersebut.
 
Brenda selalu menyangkal dan bersikukuh kalau tidak mungkin pamannya adalah pembunuh.


sumber: dailymail.co.uk

Namun, Brenda yang hadir di sidang pertama Robert dihantam oleh bukti-bukti yang ditemukan polisi, seperti sisa bercak darah yang telah menghitam ditemukan di lantai garasi rumah Robert – dimana hasil tes menyatakan kecocokan dengan 4 DNA dari 5 orang anggota keluarga Lin yang terbunuh;


sumber: dailymail.co.uk

dan jejak berlumuran darah di kediaman Lin mirip dengan sepatu yang dikenakan Robert – dimana dari hasil rekaman video yang ditanamkan diam-diam oleh polisi, Robert ditemukan tengah menggunting dus sepatu dan membuangnya ke dalam closet untuk menghilangkan barang bukti.
 
 
 
Rasa iri akan kesuksesan perusahaan surat kabar keluarga Lin diduga merupakan motif dari pembunuhan. Akan tetapi bukti lain terungkap, sehingga memunculkan dugaan motif baru. Robert melakukan pelecehan seksual kepada Brenda, dimulai jauh sebelum pembunuhan terjadi. Sepindahnya Brenda ke kediaman Robert, pelecehan seksual yang menimpanya kian memburuk. Pembunuhan sengaja dilakukan di saat Brenda tengah berada di luar rumah, adalah alasan utama untuk menyingkirkan semua keluarga Lin, sehingga mau tidak mau, Brenda akan tinggal bersamanya sehingga Robert dapat secara leluasa melayangkan hasrat seksualnya.
 

sumber: dailymail.co.uk

Hasil penyelidikan menyatakan kalau di hari pembunuhan, Robert memberikan obat tidur kepada Kathy sebelum ia meninggalkan rumah dan menuju kediaman Lin untuk melakukan aksi kejinya. Akan tetapi, Kathy tetap yakin kalau suaminya tidak bersalah.


sumber: 9NEWS
 

12 Januari 2017, Robert dinyatakan bersalah dan dijatuhi hukuman dari 5 pembunuhan keji yang telah dilakukannya.

Di Februari 2021, usaha Robert untuk banding ditolak.
 
 
 
Brenda yang sebatang kara selalu merasa iri dan sedih ketika mengunjungi rumah teman-temannya. Keharmonisan keluarga yang dilihatnya terjadi antara orang tua dan anak, tidak akan pernah dirasakannya lagi. Kesulitan untuk percaya kepada sesama, Brenda memilih mengadopsi Siberian Husky untuk menemaninya, karena ia yakin, seekor anjing adalah peliharaan yang loyal dan tidak akan pernah mengkhianatinya.







Sumber:
dailymail.co.uk
9NEWS
[URL="https://S E N S O Rchameleon/the-lin-family-murders-e0885c0e9b1"]medium.com[/URL]
The Daily Telegraph
yahoo! news
yugeel
koi7
tien212700
tien212700 dan 50 lainnya memberi reputasi
51
20.7K
103
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.7KThread82.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.