• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Jogjakarta Dan Eropa, Kenapa Jarang Gedung Tinggi Pencakar Langit?

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Jogjakarta Dan Eropa, Kenapa Jarang Gedung Tinggi Pencakar Langit?




Pernah melihat gedung-gedung tinggi di kota-kota besar? Pasti sangat indah dan sedap dipandang mata ya gan, bahkan negara-negara di benua asia, afrika, australia, amerika dan sebagian wilayah timur tengah sibuk membuat gedung pencakar langit.

Sedikit sejarah tentang gedung tertinggi pertama kali di dunia adalah gedung dengan tinggi 42 meter yang bernama Home Insurance Building yang memiliki 10 lantai di Chicago, selesai dibangun pada tahun 1885.

Sedangkan untuk gedung tinggi pertama kali di Indonesia adalah gedung Sarinah yang memiliki tinggi 74 meter, dengan 15 lantai.



Lantas pertanyaannya ketika zaman sudah berubah modern, banyak gedung tinggi yang dibangun hingga puluhan lantai. Kenapa di Jogjakarta dan eropa jarang sekali gedung pencakar langit?

Sebenarnya eropa juga ada bangunan tinggi hanya di negara tertentu seperti Rusia yang mendominasi gedung tinggi di wilayah eropa dan gedung tertinggi di eropa adalah Lakhta Center di Kota St Petersburg, Rusia, dengan ketinggian mencapai 462 meter.

Kota London pun juga memiliki gedung-gedung pencakar langit, namun tidak banyak. Yup, eropa memang bisa dibilang jarang mempunyai gedung pencakar langit.





Karena dari seluruh eropa hanya ada London, Paris, Frankfurt, Moskow, dan Istanbul yang memiliki gedung pencakar langit, bisa dilihat kemana negara besar yang lain seperti Amsterdam?

Eropa dinilai lebih mengutamakan warisan budaya, selain lahan untuk membangun gedung-gedung tinggi di kota besar sudah tak ada. Sedangkan bangunan yang ada disana adalah peninggalan dari masa kejayaan kolonial.

Terlebih populasi di eropa tetap terjaga, jadi negara di eropa tidak menjadikan gedung pencakar langit sebagai indeks prestasi maju atau tidaknya sebuah negara. Mereka lebih banyak memberikan ide untuk taraf ekonomi masyarakatnya lebih stabil dibandingkan harus berlomba membangun gedung tinggi, karena mereka membangun gedung-gedung tinggi dari bisnisnya di Amerika atau Australia dan negara-negara lain.





Sama halnya dengan Jogjakarta bangunan sejarah di kota itu memaksa sang sultan mengeluarkan Peraturan Daearah (Perda) Kota Yogyakarta No 1 tahun 2015 tentang Rencana Detail Tata Ruang Kota (RDTRK) Yogyakarta.

Dimana gedung tinggi tak boleh dari 32 meter saja, sekitar delapan lantai dari permukaan tanah kalau mau lebih lantainya maka disarankan untuk membangun ke bawah.





Sebagai daerah cagar budaya atau kawasan budaya memang gedung tinggi akan merusak tata kota yang sudah ada. Hampir sama dengan yang dilakukan eropa gedung-gedung yang berusia tua memiliki nilai seni yang tinggi daripada gedung-gedung tinggi yang menghalangi pandangan matahari. Nilai sejarah dari gedung tua di eropa maupun Jogja memang memberikan sebuah nilai yang tak berharga untuk kehidupan manusia di masa mendatang.

Itu salah satu alasan kenapa gedung tinggi tidak banyak di eropa dan juga di kota Jogja, tidak selamanya gedung tinggi mempunyai prestise yang tinggi juga. Apa kamu punya pendapat lain? Silahkan beropini di kolom komentar, see u next thread.




emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2021
referensi : klik, klik, klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star






Diubah oleh c4punk1950... 16-03-2021 13:42
syahgun
n.h3
yusuf2210
yusuf2210 dan 25 lainnya memberi reputasi
26
8.7K
132
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.