i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Batas Gaji Pemilik Rumah DP 0 Jadi Rp 14 Juta, PDIP: Pembohongan Publik!


Batas Gaji Pemilik Rumah DP 0 Jadi Rp 14 Juta, PDIP: Pembohongan Publik!


Jakarta - Batas penghasilan tertinggi Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) dalam syarat program Rumah DP Rp 0 naik dari semula Rp 7 juta menjadi 14 juta. Fraksi PDIP DPRD DKI Jakarta menilai program Rumah DP Rp 0 sebagai pembohongan publik.
"Itu namanya pembohongan publik. Program ini awalnya untuk membantu masyarakat berpenghasilan rendah agar dapat memiliki hunian yang layak, namun dalam kenyataan, ada persyaratan yang harus dipenuhi pemohon, yakni penghasilan Rp 7 juta ke atas," kata Ketua Fraksi PDIP DPRD DKI, Gembong Warsono, kepada wartawan, Senin (15/3/2021).

"Berarti program DP 0 rupiah bukan untuk warga MBR, apalagi kalau saat ini syarat itu dinaikkan menjadi Rp 14 juta," imbuhnya.

Program DP Rp 0 pun dipertanyakan Gembong, apalagi dengan naiknya batas penghasilan MBR. Gembong mempertanyakan posisi keberpihakan Pemprov DKI Jakarta.

"Ini program untuk siapa? Lalu di mana keberpihakannya kepada warga MBR?" tanya Gembong.


Gembong menyebut naiknya batas penghasilan MBR untuk program Rumah DP Rp 0 tak pernah dibahas di DPRD DKI. Menurut Gembong, tak ada warga kelas bawah dengan penghasilan Rp 14 juta.

"Nggak (pernah dibahas di DPRD). Itu domain BUMD penerima penugasan," imbuhnya.

Sebelumnya, batas penghasilan tertinggi MBR dalam syarat program Rumah DP Rp 0 naik dari semula Rp 7 juta menjadi 14 juta. Wagub DKI Ahmad Riza Patria menyebut aturan baru itu sudah diperhitungkan.


"Ya itu sudah diperhitungkan ya," ujar Riza di Pondok Pesantren Modern YPKP, Jalan Raya Pondok Karya Pembangunan RT 001 RW 008, Kelapa Dua Wetan, Ciracas, Jakarta Timur, Senin (15/3).

Riza menuturkan dalam program rumah DP nol rupiah ini membutuhkan penilaian yang cukup agar proses pembangunannya berjalan baik, termasuk pembayaran iuran yang terpenuhi. Meski demikian Pemprov DKI tetap mencari terobosan agar masyarakat kecil mampu mendapat hunian yang layak.

"Kami terus membantu mencari terobosan-terobosan bagi masyarakat kecil untuk mendapatkan hunian seperti janji Anies-Sandi yang sudah disampaikan juga. Dan kami terus melakukan pembangunan daripada perumahan DP 0 persen, apakah Rusunami maupun Rusunawa," jelasnya.
sumber

******
Sabar Bos Embong.
Sejak awal Rumah Lapis emang bukan buat warga DKI Jakarta, tapi buat warga Yaman yang jauh disana, yang terus dibombardir Arab Saudi. Kali aja warga Yaman bisa berkumpul dengan saudara-saudaranya disini yang telah jauh-jauh hari datang ke Indonesia dan menetap di Indonesia sehingga berubah statusnya menjadi auto pribumi. Daripada tinggal disana, lebih baik disini dong. Bisa jualan apa saja, dari jual janji, jual obat, jual minyak wangi, dan lain-lain.

Tolong jangan ada yang meragukan Gubernur tercintah dan terkerenz sepanjang masah.
Soal untuk siapa Rumah Lapis ala Yaman ini, hanya Gubernur dan Allah yang tahu. Dan Gubernur hanya bertanggungjawab kepada Allah, bukan kepada wargah dan Depe erdeh.

Oh ya Za. Kirain ente jadi wakil itu bisa bekerja optimal. Gak taunya malah cuma jadi bemper Wan Embud. 11 12.

Kloplah.
Sama koplaknya.
emoticon-Ngacir

japutra
Nyong60605
tien212700
tien212700 dan 59 lainnya memberi reputasi
60
10.5K
205
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.