kyunichan
TS
kyunichan
Kumpulan Cerpen Antimainstream (Humor, Receh, Ngeselin, dan Horor)


1# Judul: Sesal

Isi:



Selama ini, Dora the Pekok tidak menyangka akan berjodoh dengan Kepin Anggora, sebab mereka terlahir sebagai makhluk yang berbeda. Akan tetapi, cinta memang tak memandang fisik. Dora the Pekok yang terlahir dalam bentuk *mbulet dan rada songong itu memang sempat membuat seorang Kepin Anggora menjadi pembenci tingkat fanatismenya. Namun, siapa yang tahu nasib hidup seseorang?

Kepin merasa tidak keberatan telah mendapat jodoh seperti Dora, mau bagaimanapun, jodoh ada di tangan Tuhan dan tidak untuk disesali. Apalagi, istrinya tengah hamil dan hampir melahirkan. Hanya saja, entah kenapa ada perasaan aneh yang mengganjal di hati.

***


Suatu hari yang cerah ...

"Abwang, di mana Abwang melihat jilbab biru Adek yang cantik manis cak ulat bulumu ini? Mau nanya sama Sarimin, dia malah pergi ke pasar. Abwang tau, nggak, di mana?" Dora the Pekok menghampiri sang suami yang tengah mengenakan peci hitam di depan cermin.

"Mana gue tau, kenapa lu nggak tanya aja sama si peta?" Tenang, itu adalah bahasa sayang ala Kepin.

"Oh, iya, ya. Kalau begitu, katakan peta, katakan peta!"

Inginnya tidak mengikuti perkataan Dora, tapi apalah daya, saat ini Dora tengah mengandung sesemakhluk yang entah seperti apa bentukannya nanti. Mau tidak mau, Kepin manut, meski sudah tau ujungnya tidak mengenakkan.

"Peta," kata Kepin dengan muka pasrah.

"Lebih keras!"

"Peta!"

"Lebih keras!"

"PETA!"

"Lebih keras!"

"PEKOK!" Kepin segera menghilangkan diri menggunakan kekuatan Kagebunshin nojutsu, tetapi gagal, sebab dia bukan keturunan Hokage. Akhirnya, Kepin memilih memacu langkah ke luar kamar.

"Abwang mau ke mana?" tanya Dora dengan mata mengikuti arah sang suami.

Kepin menghela napas, menghentikan langkahnya, lantas menoleh pada Dora. "Mau nyari kantong ajaib doraemon, lalu bantu kera sakti nyari kitab suci, lalu nemenin naruto ngalahin madara biar dia jadi hokage."

Dora melongo, mengerjap berulang kali karena kecepatan bicara Kepin terhitung sepuluh kata per detik. Melihat ekspresi tidak mengenakkan Dora, Kepin segera berkata, "Mau ke kondanganlah!"

"Eh, tunggu Adek, Bwang! Si Peta mana, sih? Jilbab biru akoh belum ketemu!" seru Dora panik sembari mengobrak-abrik isi lemari. Detik berikutnya, Dora tercenung, lalu menepuk jidat. "Peta, kan, udah pensiun!"

***


Sampai di tempat kondangan, Dora dan Kepin duduk lesehan di antara para tamu. Namun, belum lama duduk, Dora mengajak Kepin pindah tempat. Mau tidak mau laki-laki setengah waras itu manut.

"Duduk di sini, ya, Bwang, jangan ke mana-mana," kata Dora setelah menuntun Kepin duduk di depan penghulu juga di samping seorang perempuan dengan kebaya putih.

"Ngapain suruh gue duduk di sini? Lu mau ke mana ninggalin gue?" heran Kepin gelagapan ketika penghulu mengulurkan tangannya.

"Mau nikahlah, Yang, emang mau ngapain lagi?" celetuk perempuan di samping Kepin yang ternyata adalah Hingata.

"Ngapain gue yang nikah? Bukannya lu nikahnya sama Narsuto? Gue udah punya istri kali!" sergah Kepin semakin tidak mengerti situasi.

"Lu udah cerai sama Dora, Pin."

Terdengar suara bariton dari arah belakang, membuat Kepin memutar tubuh. Seketika Kepin membeliak kaget, dia adalah Narsuto. "Cerai? Kapan gue cerai sama Dora? Gue nggak pernah nyerain ataupun dimintain cerai sama Dora, Nar. Sama sekali nggak pernah!" katanya menggebu-gebu, tidak terima atas pernyataan Narsuto.

Narsuto masih tetap tenang. "Dahulu kala, waktu lu sama Dora masih cumiwi-an—"

"Cumiwi itu apaan?" tanya Kepin heran.

"Cuami istrwi," jawab Narsuto, membuat Kepin menahan tawa. "Dahulu kala, waktu lu sama Dora masih cumiwi-an, lu selingkuh sama Hingata, istri gue waktu itu. Lu bikin Hingata bunting, dan akhirnya Dora minta diceraiin. Tanpa sedikit pun ngerasa bersalah, lu langsung nerima, lantas nyeraiin Dora. Tapi sebelum rencana lu nikah sama Hingata terealisasi, lu kecelakaan dan kena kutukan.

"Dari kecelakaan itu, bikin lu lupa ingatan dan kutukan itu bikin lu jatuh cinta sama Dora, itu balasan atas perbuatan lu yang sering nyakitin dia.

"Bukan cuma jatuh cinta, tapi waktu Dora udah jadi istri sah gue tanpa sepengetahuan lu, lu malah nganggep dia masih jadi istri sah lu. Beruntungnya gue punya istri baik hati kayak Dora," kata Narsuto menatap perempuan di sampingnya penuh cinta, lantas melanjutkan cerita, "dia malah minta izin buat ngerawat lu di saat gue dapet hadiah ultah dari dia berupa kehamilan. Hiks." Tak terasa, air mata berjatuhan di pipi Narsuto, diusapnya dengan penuh kasih oleh Dora.

"Ng—nggak mungkin!" tukas Kepin tidak percaya.

"Kalo lu nggak percaya, tanya aja sama nenek lu. Semua orang di sini juga tau, kalo gue suami sahnya Dora, dan lu cuma masa lalu kelam bagi Dora!" timpal Narsuto tidak mau kalah.

"Iya, Pin, pan gue udah sering ngasi tau lu, kalo hubungan lu sama Dora itu sebatas kutukan, bukan kenyataan! Lu-nya aja yang suka lupa!" Seorang nenek-nenek beruban dan berkebaya hitam berkata demikian di dekat Kepin, cucu tercinta.

Seketika Kepin melemah. Pikirannya mulai melayang pada ingatan tentang kebersamaannya dengan Dora. Ketika Dora tersenyum, tertawa, songong, dan berujung membuatnya kesal. Lalu ... ketika Dora selalu minta izin ke rumah emak setiap malam Jumat. Ternyata ....

Kepin menangis kejang, lalu berteriak, "Bunuh aja gue, bunuh ...!"

Jder!

Kepin disambar petir, Tuhan mengiyakan permintaannya. Dora berhambur menuju Kepin, mengangkat kepala laki-laki itu, menjadikan pahanya sebagai bantal.

"Bwang, bangun, Bwang, jangan tinggalin Adek, ini cuma prank dari Dora, bangun, Bwang! Soalnya hari ini, hari ulang tahun pernikahan kita dan Dora berniat mau ngasi kejutan. Huwa ...!"

Tumit.
Diubah oleh kyunichan 08-03-2021 06:39
kendibulukgestannomorelies
nomorelies dan 6 lainnya memberi reputasi
7
2.1K
6
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.3KThread40.9KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.