• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bbrp Uskup Keberatan dgn Vaksin Covid Johnson n Johnson krn Berasal dr Janin Aborsi

lonelylontong
TS
lonelylontong
Bbrp Uskup Keberatan dgn Vaksin Covid Johnson n Johnson krn Berasal dr Janin Aborsi

Gbr diambil dr Tempo.co

Membaca berita dari CNN.com hari ini, ada salah satu judul berita yang cukup menimbulkan keingin tahuan TS.

Judulnya :
"Some US bishops discourage Catholics from getting Johnson & Johnson vaccine if others are available"

Jadi seperti yang sudah kita ketahui, Johnson & Johnson menjadi perusahaan farmasi ketiga yang berhasil mendapatkan ijin dari FDA atau BPOM-nya Amerika, setelah sebelumnya terlebih dahulu disetujui vaksin covid-19 dari Moderna dan Pfizer.

Perlu diketahui agan-agan, bahwa vaksin Covid-19 buatan Johnson & Johnson ini memiliki beberapa kelebihan dibandingkan dua vaksin sebelumnya.

1. Cukup satu kali vaksin (vaksin-vaksin Covid-19 yang lebih dahulu ada, umumnya perlu dua kali jadwal vaksin).
2. Bisa disimpan di suhu pendingin biasa. Hal ini tentu saja sangat memudahkan masalah distribusi dan penyimpanan, bandingkan coba dengan dua vaksin yang lebih dahulu disetujui pemerintah AS.
3. Masalah harga, vaksin buatan Johnson & Johnson itu juga tergolong jauh lebih murah dibandingkan dua vaksin sebelumnya (cek sumber referensi 2).

Lalu apa masalahnya hingga muncul "perdebatan"?

Yang menjadi masalah adalah dalam prosedur pembuatan-nya, vaksin covid 19 versi Johnson & Johnson ini, memanfaatkan sel-sel yang dikembangkan dari sel-sel yang berasal dari bakal bayi yang digugurkan/diaborsi di tahun 1980an.

Sehingga kemudian muncul semacam keprihatinan dari 6 uskup di Amerika Serikat, yang menyatakan bahwa mereka menganggap ada masalah etika dan moral yang terlanggar, bagi mereka yang menggunakan vaksin keluaran Johnson & Johnson ini.

Padahal sebenarnya dari Katholik Roma sendiri, sudah muncul keputusan resmi dari Paus, bahwa tidak ada masalah moral bagi penganut/umat Katholik untuk menggunakan vaksin covid-19, termasuk bagi vaksin covid-19 yang dikembangkan-nya menggunakan sel-sel yang berasal dari sel-sel janin bayi yang digugurkan (sumber berita no 3).

Jadi yang digunakan bukan secara langsung adalah sel-sel bayi yang digugurkan itu sendiri, tapi sel-sel yang dikembangkan dari sel-sel yang diambil dari bayi yang digugurkan.

Kalau menurut agan-agan di sini bagaimana?

Apakah karena vaksin-nya itu dalam pengembangannya ternyata memakai sel-sel yang kalau ditelusuri akan berujung pada sel-sel milik janin-janin bayi yang digugurkan, maka secara moral kita tidak bisa menerima vaksin tersebut?

Atau, ya karena toh janin bayi itu sudah digugurkan sekian puluh tahun yang lalu. Sesuatu yang sudah tidak bisa diubah, justru pengembangan vaksin ini, seperti menghasilkan sesuatu dari apa yang sebelumnya di"buang"?

Kalau bukan dari sisi logika, mungkin dari sisi emosional bagaimana?

Sementara bagi TS sendiri yang Katholik, ini juga menimbulkan pertanyaan lain lagi, mengapa uskup-uskup di Amerika Serikat bisa mengeluarkan pernyataan yang bertentangan dengan pernyataan yang dikeluarkan oleh Paus Francis?

Ada apa ini?


Sumber berita :
1. https://edition.cnn.com/2021/03/03/h...ine/index.html
2. https://www.biospace.com/article/com...a-s-sputnik-v/
3. https://www.tempo.co/bbc/7748/covid-...n-hasil-aborsi
yoseph37Junmai92iau
iau dan 33 lainnya memberi reputasi
32
10.4K
162
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.