deriandroid18Avatar border
TS
deriandroid18
Love Story - Hello Sweety Bunny Lovely


Second Girlfriend – Inikah akhir sebuah pencarian?

Cinta jika digambarkan dalam sebuah benda adalah garam dalam kehidupan ini, sebuah bumbu yang mempengaruhi aktifitas manusia. Tanpa adanya cinta semuanya hampa kosong hambar lurus-lurus saja.  Seperti janji tuhan bahwa manusia diciptakan berpasang-pasangan agar satu sama lain saling mengisi kekosongan hati, saling bekerja sama dalam membangun bahtera rumah tangga untuk meningkatkan keimanan dan ketakwaan kepada tuhannya.

Sebelum memasuki fase terakhir dalam sebuah hubungan pria dan wanita yaitu pernikahan, kita mengenal sebuah fase yang biasa disebut ‘pacaran’, difase ini dua insan saling mengenal satu sama lain, saling mengetahui sifat-sifat dari pasangan, saling berbagi, intinya saling mengenal lebih dalam sebelum memutuskan untuk melanjutkan ke jenjang pertunangan lalu dilanjutkan ke jenjang pernikahan.

Meskipun memang banyak pro kontra terkait ‘pacaran’ ini, ada yang menyebut hubungan dengan bungkus pacaran adalah haram dalam kacamata agama, ada juga yang memperbolehkan asal tidak melewati batas-batas yang menjerumuskan kedalam perbuatan yang menjadi larangan tuhan.

Di era saat ini pacaran bukanlah suatu hal yang aneh, rasanya setiap muda-mudi menjalankan hubungan ini dengan orang yang dicintainya, baik secara terang-terangan maupun sembunyi-sembunyi.

Aku pun termasuk orang yang menjalankan hubungan yang bernama ‘pacaran’ ini. Tapi aku tidak seperti kebanyakan orang pada umumnya yang menjalani hubungan pacaran berkali-kali, berganti-ganti pasangan, kesana-kemari berduaan, hingga nginep-nginep berdua :v. Aku tidak mudah untuk membuka hati untuk seseorang, terbukti aku tidak menjalin hubungan selama bertahun-tahun karena aku belum menemukan feeling yang tepat kepada seseorang. 

Padahal jika aku mudah untuk membuka hati mungkin dalam tahun-tahun belakangan aku sudah menjalin berkali-kali hubungan dengan wanita yang dekat denganku, tapi nyatanya aku hanya menganggap mereka hanya sebatas teman, tidak bisa aku menaruh perasaan lebih dari sekedar teman. Namun sekalinya aku jatuh hati sulit aku akan lepas dari dirinya. Berbeda dengan orang yang mudah membuka hati biasanya dalam satu tahun bisa berkali-kali menjalin hubungan. Putus satu bulan, dua bulan, 3 bulan kemudian sudah bisa berpacaran lagi dengan orang lain.

Pertama kali aku terjun ke dalam dunia cinta adalah kelas 3 SMA 8 tahun lalu dengan seorang gadis adik kelasku, itulah yang mungkin disebut cinta pertama. Karena memang belum cukup dewasa dan belum berpengalaman dalam dunia cinta, hubunganku dengannya tak lama. Hanya berjalan 4 bulan saja.

Cinta pertama takkan kuceritakan, yang akan aku ceritakan adalah cinta kedua yang sedang berjalan saat ini. Selepas dari cinta pertama, aku tak menjalani hubungan dengan siapapun alias berjalan sendiri selama 6  tahun. Bagaimana aku menemukan cinta kedua? Inilah kisahnya

***


Aku adalah salah satu mahasiswa pada sebuah kampus swasta di jakarta, aku menjalin hubungan dengan kakak tingkatku yang berada 2 semester lebih tinggi. Pertama kali aku mengenalnya waktu itu ketika aku menjabat sebagai ketua kelas dan dia menjabat sebagai bendahara pada sebuah acara gathering fakultas, semua dana gathering mahasiswa dikumpulkan perkelas dan setiap ketua kelas wajib melapor siapa-siapa saja yang sudah melunasi pembayaran kepada bendahara gathering. Secara berkala aku melapor kepada bendahara jika ada mahasiswa kelasku yang sudah membayar, tak lupa aku lampirkan juga bukti transfer agar bu bendahara tak repot untuk mengecek mutasi rekeningnya.

Loh darimana aku tahu nomor whatsappnya? Jadi begini... saat itu panitia gathering membuat sebuah grup whatsapp yang isinya adalah ketua-ketua kelas fakultasku dan termasuk bendahara gathering itu. Aku awal chat adalah melapor teman kelasku yang udah membayar biaya gathering, chatku dengannya hanya sebatas itu, tak lebih. Bahkan aku save nomornya saja dengan nama “panitia gathering” karena memang aku tidak tahu namanya, tidak tahu fotonya, dan tidak tahu ia semester berapa.

Singkat cerita gathering fakultas telah usai, begitupun dengan urusanku dengan si bendahara itu. Bulan berganti bulan, semester ganti semester, aku tak berkomunikasi sama sekali dengannya karena aku pikir ya untuk apa aku komunikasi dengan orang yang aku tidak mengenal namanya, tidak mengenal wajahnya, aku berkomunikasi hanya ketika ada keperluan saja.

Suatu hari aku sedang asik scroll status teman-temanku di whatsapp, dari list story itu aku melihat nama ‘panitia gathering’ lalu aku buka dan isinya adalah jualan hand sanitizer, kulihat harganya murah bangettt.. padahal diluaran sana harga sanitizer sedang tinggi-tingginya seperti masker. Tanpa berpikir lama, aku balaslah story itu dengan maksud order beberapa pcs hand sanitizer untuk aku gunakan. Kacaunya, dia slow respon sekali_- pesanku tak dibalas sama sekali. Sangat menyedihkan hoho.

Setelah peristiwa mengerikan masalah pesanku yang tak dibalas, isenglah aku update story sebuah screenshoot chat line aku dengan seorang pria. Jadi, di dunia line aku menyamar menjadi seorang perempuan bernama ‘Lucia’, tentunya dengan foto cantik agar para pria terjebak oleh perangkapku hehe. Dan benar saja, beberapa pria mengirimkan pesan kepadaku untuk sekedar berkenalan, ya karena memang aku berniat memainkan mereka, aku balas selayaknya perempuan manja yang senang ketika ada pria yang perhatian. Kemudian salah satu chatku dengan seorang pria, aku jadikan sebuah story whatsapp dengan tujuan menunjukan kepada teman-temanku bahwa aku berhasil menyamar menjadi seorang perempuan haha. 

Tak disangka, storyku dibalas oleh bendahara gathering itu “hode weh, itu namaku”, lalu kubalas saja bahwa nama Lucia adalah namaku versi perempuan. Dari situ barulah aku tahu bahwa nama bendahara gathering itu lucia, tapi aku hanya baru tahu namanya saja, sosok wajahnya aku belum tahu. 

Chat kami terus berlanjut hari demi hari, diapun penasaran siapa aku dan bagaimana sosokku tapi aku tidak memberitahunya aku siapa dan namaku siapa, biarkan saja dia penasaran dan mencari tahu sendiri tanpa aku beri tahu haha.

Ditengah-tengah chat kami, dia tiba-tiba memberitahuku bahwa ia akan mencari sebuah kafe untuk makan sekaligus mengerjakan pekerjaannya, saat itu persis malam minggu. Dengan dia memberitahuku seolah dia ingin aku menghampirinya di kafe tersebut, terbukti setelah dirinya sampai di kafe yang dituju dia mengirim pesan “kamu dimanaaa? Lagi apaaaa? Sama siapaa?”bagiku pesannya itu seperti seorang pacar yang khawatir dengan pasangannya. Ahh aku senang sekali.. padahal aku bukan siapa-siapanya. 



Tak lama kubalas pesannya bahwa aku berada di rumah sedang tiduran dan tidak ingin kemana-mana, meski dalam hati sejujurnya aku ingin sekali menghampirinya tapi aku belum siap untuk unjuk diri, aku belum siap untuk bertemu dengan orang yang belum aku kenal yang bahkan fotonya saja aku tidak tahu.

Tak terasa jam dinding pun menunjukan pukul 23.00, aku memintanya untuk pulang karena sudah malam, aku khawatir terjadi apa-apa dengannya, aneh ya padahal kita tak memiliki hubungan apapun, melihat satu sama lain belum pernah, tapi aku bisa sekhawatir itu terhadapnya J

Dia bilang belum ingin pulang, karena kafenya pun masih ramai pengunjung, aku bilang ya sudah tapi jangan lewat dari jam 12 malam karena jalanan sepi takutnya terjadi hal-hal yang tidak diinginkan, akhirnya di menurut dan pulang ke kosannya sebelum jam 12 malam. 

Sesampainya di kosan, dia mengunggah sebuah story selfie dirinya sendiri, dan wow betapa senangnya aku saat itu karena pertama kalinya aku melihat fotonya, anggun dan cantik dengan balutan kerudung berwarna dongker membuatku terpesonaaaaa akuuu terpesonaaaa. Tak lupa sebelum storynya hilang aku screenshot terlebih dahulu untuk kenang-kenangan dalam galeriku hehe.

Setelah aku tahu fotonya, chat kami semakin hari semakin intens saja, apapun kami bahas hingga hari-hariku penuh dengan pesannya siang dan malam. Tak hanya chat, semakin lama semakin sering kami bertelponan malam hari hingga waktu subuh pemutus telpon kami. Kami belum pernah bertemu sekalipun, tapi entah mengapa ketika dalam telpon aku tumpahkan semua ceritaku, aku tumpahkan semua tentang masa laluku, keluargaku, dan semua kehidupan aku dengan suka rela kuceritakan semuanya. Begitupun dengan dirinya, semua cerita keluarga, percintaan masa lalu, semua dia ceritakan kepadaku. Aku merasa semakin terhubung dengannya, aku berpikir... mungkin tuhan mengirimnya untuk hadir dalam hidupku. Ya, aku jatuh hati kepadanya.

Sudah sering setiap malam kami lewati bersama baik chat maupun call, sudah sering pula kami kurang tidur karenanya tapi itu tak membuat kami kapok meski siang hari ngantuk, lelah karena kurang tidur, malamnya kami lanjut lagi dan lagi.

Hingga pada suatu hari kami berencana untuk bertemu, ya kami janjian untuk bertemu di suatu tempat pada hari minggu.

Hari minggu yang telah dijanjikan pun tiba, hati rasanya dag dig dug dag antara siap tak siap aku bertemu dengannya, oh iya aku lupa.. hari minggu itu aku bangun kesiangan. Kami janjian akan bertemu jam 2 siang di sebuah mall XXX dan aku baru bangun tidur jam 1 siang, sontak aku langsung loncat dari tempat tidurku karena waktuku mepet sekali, belum mandi belum memilih-milih baju belum sisiran belum memilih sepatu, aaaaa semuanya serba terburu-buru karena aku yakin dia datang lebih awal untuk menungguku. 

Tanpa membuka handphone, aku langsung bergegas menuju garasi dan memacu motor dengan kencang ngeeeeengggggggg.. kemacetan ku terobos saja meliuk-liuk mencari celah motor masuk untuk ditengah jejeran mobil yang terjebak macet.



Setibanya aku di mall yang dijanjikan, aku bergegas menuju lift lantai 6 karena ada tempat makan di lantai itu, keluarlah aku dari lift dan menengok kanan kiri barangkali dia sudah ada duduk di sebuah kursi menungguku, namun ternyata tempat makan tutup, Cgv tutup, yaaa semua menutup karena pandemi. 

Sejak berangkat dari rumah aku belum membuka handphone hingga aku sampai di lantai 6 itu, setelah tahu tidak ada orang di lantai 6 aku kemudian meraih handphone disaku celanaku untuk menanyakan keberadaan dia.
Dan hah? Betapa kagetnya akuu setelah membaca pesannya... ternyata dia masih dirumah_-

Ishhhh tau begitu aku tadi tidak terburu-buru datang kesini, aku pikir aku yang akan telat ternyata dirinya masih dirumah menunggu kabar dariku jadi atau tidaknya ketemu dihari itu. Salahku memang tidak membuka handphone dirumah karena saking paniknya kesiangan jadi langsung buru-buru saja berangkat. 

Aku pun membalas pesannya bahwa aku sudah sampai ditempat yang dijanjikan, dia pun kaget kenapa aku tidak memberitahu dulu sebelum berangkat, lalu aku jelaskan mengapa aku sampai duluan karena aku kesiangan. Dia kemudian membalas pesanku lagi bahwa dirinya sedang memilih baju dan akan langsung berangkat menemuiku.

Satu jam sudah aku menunggunya, selagi menunggu aku mengerjakan satu tugas kuliah yang belum aku kerjakan, aku duduk menyender persis samping lift karena hanya disitu yang tersedia colokan listrik untuk mengisi daya baterai laptopku.




Selagi asik mengerjakan tugas, keluarlah seseorang berkerudung  membawa tas di punggungnya dari dalam lift dengan mata melirik kanan dan kiri seperti mencari seseorang.. matanya kemudian berakhir ke arahku, langsung saja kusapa karena kuyakin inilah orangnya "Hallo.. lucia ya?" dengan agak sedikit gugup ia menjawab "iyaaa, aku muter-muter tadi nanya-nanya juga ke security tapi susah banget nyari lantai 5" lalu kubalas dengan tawa dan kami pun berbincang dengan posisi dia masih berdiri didepanku dan aku duduk menyender pada tembok lift.


Bersambung..


Diubah oleh deriandroid18 06-03-2021 06:17
0
559
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Heart to Heart
Heart to Heart
icon
21.6KThread27.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.