dispenserr
TS
dispenserr
Terungkap,Janda Subang Ternyata Digorok saat Posisi Nungging Telanjang


Kasus pembunuhan sadis yang dilakukan oleh Wahyu Dwi Setyawan (24 tahun), pria asal Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur terhadap Dwi Farica Lestari, perempuan asal Subang, Jawa Barat, di Homestay Thalia yang berada di Jalan Tukad Batanghari, Kelurahan Panjer, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Denpasar, Bali, pada Sabtu dini hari, 16 Januari 2021 lalu, menguak fakta baru.

Dalam rekonstruksi yang digelar oleh Polresta Denpasar, terungkap bagaimana cara Wahyu menghabisi nyawa Dwi Farica Lestari.

Ada 28 adegan yang diperagakan Wahyu dalam rekonstruksi itu. Kekejaman yang dilakukannya terlihat sejak adegan ke-20.

Saat itu, diketahui kalau Dwi Farica dan Wahyu berhubungan badan dengan posisi menungging dan berdiri.

Saat itulah, Wahyu membekap Dwi Farica dari belakang. Perempuan itu kemudian meronta-ronta dan menghentak-hentakkan kakinya, namun upayanya sia-sia.

Dengan cekatan, Wahyu menggorok leher wanita 23 tahun itu dengan menggunakan pisau kerambit, dengan dua kali sayatan.

Setelah memastikan bahwa janda beranak satu itu sudah tak berdaya, Wahyu kemudian mencampakkan tubuh korban tempat tidur. Darah bersimbah di lantai tempat di mana tubuh Dwi ditemukan tewas dalam posisi menungging.

Setelah membunuh Dwi Farica Lestari, Wahyu kemudian mengambil dompet milik korban yang ada di samping kasur.

Selanjutnya ia bergegas berpakaian dan kabur lewat pintu belang. Ia membuang pisau kerambit yang dipakainya untuk membunuh Dwi Farica di pot tanaman yang ada di belakang kos elite tersebut.

Ia turun dari lantai 2 tempat kamar itu berada dengan melompati tembok samping kos-kosan elite tersebut, dan langsung menuju warung tempat ia memarkirkan sepeda motornya.

Di tengah perjalanan menuju kosnya yang berada di Jalan Pulau Bungin I di kawasan Taman Pancing, pria yang sudah beristri dan beranak itu kemudian berhenti di tengah jalan. Ia mengambil ponsel dan uang tunai Rp700 ribu di dalam dompet milik Dwi Farica yang ia ambil. Lantas, dompet itu ia buang ke sungai.

Sesampainya di indekosnya, Wahyu mengaku dirinya tidak tenang setelah menghabisi nyawa orang. Karenanya, ia pun langsung pulang ke Jember.

Barulah pada Jumat malam, 12 Februari 2021, hampir sebulan sejak pembunuhan itu, ia berhasil diamankan oleh tim gabungan Polsek Denpasar Selatan Polresta Denpasar, dan Polda Bali di rumahnya di Dusun Krajan, Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Jember, Jawa Timur.

Saat diperiksa polisi, Wahyu mengenakan kaos warna merah dengan lengan berwarna biru. Ia mengaku memesan Dwi Farica Lestari lewat booking order (BO) aplikasi MiChat sebelum melakukan pembunuhan.

"Pesan di MiChat dulu. Udah cocok, centang. Udah itu dia bilangnya malam. Udah malam, saya nunggu di sana, kurang lebih setengah jam-an, baru masuk (ke kos). Saya menunggu di depan toko. Di-chat sama dia suruh naik," ujarnya lalu terbatuk batuk.

Saat ditanya kenapa ia memakai helm dan menutupi wajahnya, ia mengaku agar perbuatannya tidak diketahui istri dan anaknya.

"Kan biar gak ketahuan, ada anak istri saya," katanya.

Namun, sejauh ini belum diketahui motif pembunuhan yang dilakukan Wahyu.

Sebelumnya, dari rekaman CCTV di lokasi kejadian, terlihat seorang pria mengenakan helm ojek online sedang berjalan naik ke lantai 2 penginapan tersebut.


Pria itu memakai kaos merah lengan panjang dan celana ponggol warna biru gelap.

"Dari olah TKP sementara, ditemukan darah, kami menduga telah terjadi tindak pidana pembunuhan," kata Kasat Reskrim Polresta Denpasar, Kompol Anom Danujaya.

Seperti diberitakan sebelumnya, Homestay Thalia, tempat Dwi ditemukan tewas, juga dibuka sebagai indekos elite. Dwi menginap di kamar nomor 1.


Menurut seorang temannya yang bernama Dianti (22 tahun), sebelum ditemukan tewas, Dwi sempat makan di kamar Dianti pada pukul 01.00 WITA.

"Sehabis makan, dia (Dwi) kembali ke kamarnya," kata temannya itu.

Temannya itu mengaku sempat mendengar suara teriakan dari arah kamar Dwi. Ia juga mendengar suara perkelahian dari kamar Dwi.

Bermaksud tak mau ikut campur, temannya itu hanya sekadar mengirim pesan melalui WhatsApp untuk menanyakan apa yang terjadi. Akan tetapi, pesan tersebut tak berbalas.

Karena khawatir ada sesuatu yang tidak beres, temannya itu kemudian mencoba menelepon, namun tidak diangkat.

Karena tak berani memastikan sendiri, temannya itu lantas menghubungi pemilik penginapan untuk memeriksa apa yang terjadi di kamar Dwi bersama-sama.

Bersama si pemilik penginapan, temannya itu kemudian mengetuk kamar Dwi berkali-kali, namun tak ada sahutan.

Karena tak ada sahutan dan kamar tiba-tiba senyap, pemilik kos kemudian berinisiatif mengintip dari belakang kamar.

Ketika itulah, diketahui kalau Dwi sudah tergeletak di lantai dan berlumuran darah.


Panik dan takut atas apa yang disaksikannya, pemilik penginapan kemudian membangunkan semua penghuni untuk mendobrak pintu kamar Dwi yang terkunci dari dalam.

https://www.indozone.id/news/yBsNylJ...njang/read-all


mbakendutLanhut99tien212700
tien212700 dan 6 lainnya memberi reputasi
5
10.7K
97
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.