• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bantuan kepada Masyarakat atau Pengusaha, Manakah yang Lebih Efektif Saat Pandemi?

redtardipAvatar border
TS
redtardip
Bantuan kepada Masyarakat atau Pengusaha, Manakah yang Lebih Efektif Saat Pandemi?


Ulang tahun yang pertama pandemi Covid-19 di Indonesia semakin dekat dengan waktunya. Tak terasa sudah hampir satu tahun masyarakat hidup berdampingan dengan virus yang satu ini. Memang rasanya waktu cepat sekali berlalu. Perasaan baru kemarin Pak Jokowi dan Pak Terawan mengundang para wartawan untuk mengumumkan suspek pasien Covid-19 pertama di Indonesia.

Negara kita memang termasuk urutan akhir yang menderita pandemi. Disaat China memberlakukan lockdown di Wuhan, masyarakat kita masih beraktivitas seperti biasa. Begitu pula Amerika dan beberapa negara Eropa lainnya yang memberlakukan lockdown. Tapi Pemerintah Indonesia mempunyai siasat sendiri untuk menghadapi pandemi yang sudah menelan jutaan nyawa di seluruh dunia. Berbeda dengan negara lain, Indonesia tidak menerapkan lockdown total. Pemerintah memutuskan untuk menangani pandemi Covid-19 tanpa harus meninggalkan ekonomi. Hal itu dilakukan karena pemerintah tidak ingin ekonomi ikut tertekan karena hantaman pandemi. Dalam beberapa programnya, pemerintah memberikan berbagai stimulus yang diharapkan dapat meningkatkan konsumsi dan investasi.

Sekarang pertanyaannya, manakah yang lebih efektif terhadap perekonomian negara?? Stimulus ke masyarakat untuk meningkatkan konsumsi atau ke pengusaha untuk mengerek investasi??

Quote:


Pakar ekonomi Bpk. Chatib Basri melakukan sebuah simulasi untuk menghitung seberapa besar dampaknya. Dari hasil perhitungannya didapatkan, bila stimulus ke pengusaha diberikan akan menghasilkan respon sebesar 0,004 dengan skala 0 sampai 0,02.

Hasil yang sangat berbeda diperoleh jika stimulus atau insentif bantuan diberikan kepada masyarakat yang diperuntukkan untuk konsumsi. Angka yang dihasilkan sebesar 0,018 yang berarti stimulus bantuan yang diberikan masyarakat untuk konsumsi memiliki dampak yang lebih signifikan terhadap ekonomi daripada stimulus ke pengusaha untuk investasi.


Hasil yang Masuk Akal

Tidak disebutkan metode apa yang digunakan Pak Chatib Basri untuk menghitung dampak tersebut. Tapi dari hasil tersebut akan saya coba tafsirkan secara logis dengan uraian dibawah ini.

Quote:


Merebaknya pandemi Covid-19 tidak hanya membuat terbatasnya aktivitas sosial tapi juga kegiatan ekonomi primer yang meliputi produksi, konsumsi, dan distribusi ikut-ikutan dibatasi. Dari sudut pandang pengusaha, pembatasan produksi dilakukan karena konsumsi masyarakat yg berkurang akibat daya beli yang lemah. Para pengusaha berpikir, percuma produksi banyak barang tapi penjualannya turun. Yang ada malah stok barang menumpuk dan menjadi beban tersendiri bagi perusahan.

Bisa saja jika stimulus diberikan ke pengusaha kemudian dana digunakan untuk ekspansi bisnis dan dari ekspansi bisnis perusahaan menambah pekerja, pekerja mendapat penghasilan yang kemudian dibelanjakan kebutuhan sehari-hari. Tapi sepertinya para pengusaha masih wait and see sampai kondisi bisa kembali normal.

Sebagai bukti, selama pandemi Covid-19 Bank Indonesia sudah beberapa kali memangkas suku bunga acuan yang dilakukan untuk memancing kenaikan investasi sektor riil. Jika mau, para pengusaha bisa memanfaatkan momen ini untuk menambah modal perusahaan. Tapi kenyataanya pertumbuhan kredit selama tahun 2020 terkontraksi sebesar -2,41% year on year. Update informasi Bulan Februari 2021 BI kembali memotong suku bunga acuan hingga 3,5% dimana angka tersebut merupakan yang terendah sepanjang sejarah perbankan Indonesia. Semoga saja pertumbuhan kredit tahun ini bisa lebih baik.

Quote:


Daya beli masyarakat adalah kunci. Stimulus ke masyarakat adalah langkah tepat untuk meningkatkan daya beli. Jika permintaan sudah tercipta maka otomatis pengusaha akan bergairah kembali dalam melebarkan ekspansi perusahaan. Disaat momen itu terjadi tinggal pemerintah meracik berbagai kebijakan moneter sebagai booster. Itulah kenapa stimulus ke masyarakat lebih berdampak kepada pertumbuhan ekonomi dibanding stimulus ke pengusaha.

Quote:


Dan sebagai catatan terakhir dalam tulisan ini saya ingin memberikan masukan kepada pemerintah terkait stimulus atau bantuan kepada masyarakat. Jika dimungkinkan (dan saya yakin bisa dilakukan) minta tolong agar pemberian bantuan kepada masyarakat dapat berupa uang tunai. Kenapa?? Agar masyarakat mempunyai pilihan lebih banyak dalam berkonsumsi. Kalau dalam bentuk barang (sembako misalnya) itu akan membatasi konsumsi masyarakat. Toh walaupun bantuan berupa barang saya yakin tidak semua masyarakat sedang membutuhkan barang tersebut pada suatu waktu, even bantuannya berupa bahan kebutuhan pokok.

Selain itu, biar dananya tidak "dipotong" cashback Rp 10.000 oleh oknum yang tidak manusiawi. emoticon-Ngacir



Quote:



Diubah oleh redtardip 28-02-2021 14:19
0
919
18
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.