Ketika membicarakan Televisi atau yang biasa kita sebut TV mungkin saat ini banyak dari kita yang hampir tidak pernah lagi menyaksikan acara acara yang ada didalamnya, terlebih ketika YouTube mulai memasuki masa emas nya dan acara acara televisi pun satu persatu membuat penayangan nya tersedia di Youtube juga.

Perlahan eksistensi TV mulai redup, namun di lain sisi, TV masih memiliki penonton setia nya. dan masyarakat dengan golongan ekonomi kebawah cenderung lebih menikmati apa yang ditayangkan di layar tv mereka masing masing, mengapa demikian?



Banyak dari kita tidak memiliki waktu untuk menunggu acara yang akan ditayangkan di tv, nah dari beberapa orang yang kita tanyakan perihal televisi, rata-rata mereka memiliki waktu yang tidak sengaja "jadi emang ngga sengaja aja tuh nonton tv, eh lama lama kebawa alur acara nya" contoh ketika waktu pulang kerja, lelah dan istirahat dirumah lalu nyalain tv biar ga sepi. toh kalo ada acara yang sekedar bikin ketawa atau nonton berita yang lagi banyak dibicarain contohnya.


Pernah tau nggak sih kenapa banyak acara tv yang penuh drama, setingan dan konflik padahal kita tau itu bohongan. hal ini menjadi komoditas untuk masyarakat ekonomi menengah kebawah sebagai hiburan dari keseharian hidup yang melelahkan.


Rata-rata sinetron yang ada di tv selalu nyeritain tentang kisah si miskin yang lagi capek cari uang, dan ketika pulang ditengah jalan ditabrak sama mobil tiba-tiba yang keluar orang kaya. marah-marah dan ga lama cerita berjalan lalu mereka pacaran. skenario skenario yang melankolis sejenis ini yang banyak dinikmati oleh masyarakat menengah kebawah. drama dengan plot yang kebaca ini secara nggak langsung ngebangun emosional si penonton untuk berada di posisi nya.

Dari beberapa orang yang kita tanyakan cenderung lebih menjelaskan bahwa acara yang ada di televisi memiliki pembawaan yang ringan, tidak seperti sosial media, yang harus kita pilih apa yang akan kita cari dan apa yang ingin kita saksikan. TV lebih mudah dari pembawaan, tokoh, skenario yang mudah ditebak dan lain hal nya. lantas masihkah kamu menonton TV?