lonelylontong
TS
lonelylontong
Keberadaan Tuhan dan Keberadaan Alien, Mana yang Lebih Logis?

Gbr diambil dr BBC.com

Sebelumnya TS buka dengan permohonan, supaya trit dibaca baik-baik sebelum berkomentar. Lalu kalau bisa silahkan berdiskusi dan berdebat secara baik-baik juga.

Kalau pingin-nya nge-troll ya silahkan juga sih. Cuman jangan kecewa kalau ane ga terpancing ya...
emoticon-Leh Uga

Menurut TS pertanyaan yang jadi judul itu cukup menarik buat dibahas. Karena ada orang-orang yang percaya keberadan Tuhan dan berpendapat bahwa keberadaan Alien itu tidak masuk akal, tidak logis. Nggak logis babar blas, dasar halu! Kira-kira begitu.

Di saat yang sama ada mereka yang berpendapat bahwa keberadaan Alien itu masuk akal, sementara keberadaan Tuhan itu justru yang tidak logis.

Lalu kelompok mana yang lebih logis? Kelompok mana yang lebih masuk akal?

Kalau menurut opini TS secara pribadi, kelompok kedua-lah yang lebih logis dan lebih masuk akal.

Gbr diambil dr www.smithsonianmag.com

TS akan berusaha menjelaskan mengapa TS berpendapat demikian.

Salah satu bukti yang dulunya sering diajukan untuk membuktikan adanya Tuhan adalah alam semesta dan isinya. Sebuah bukti konkret yang dialami sehari-hari dan hanya bisa dijelaskan dengan keberadaan Tuhan.

Siapa yang menciptakan kehidupan? Siapa yang menciptakan matahari, bulan dan bintang? Siapa yang menggerakkan hati nurani dalam diri manusia? Dsb.

Namun itu dulu, dengan perkembangan ilmu pengetahuan, maka ada banyak yang berubah dalam pengertian manusia tentang alam sekitarnya.

Secara keilmuan, Teori Evolusi, meskipun tidak menjelaskan masalah bagaimana terciptanya kehidupan dari bahan-bahan anorganik, tapi sebagai salah satu teori yang menjelaskan bagaimana spesies bisa berkembang dari organisme sederhana menjadi organisme kompleks, "meniadakan" perlunya Tuhan dalam menjelaskan proses penciptaan.

Hampir semua fenomena di alam yang sebelumnya digunakan untuk menjadi argumen, bahwa artinya keberadaan Tuhan itu perlu ada agar fenomena itu bisa dijelaskan, sudah berhasil dijelaskan secara ilmiah.

- Teori Big Bang untuk masalah penciptaan alam semesta, tata surya dan benda-benda langit lainnya.

- Teori Evolusi untuk menjelaskan tentang keberagaman makhluk hidup.

- Teori Psikologi untuk menjelaskan tentang munculnya hati nurani.

Dst

Sehingga TS merasa, tidak ada argumen ilmiah yang bisa menjadi dasar yang kuat, untuk mengatakan bahwa Tuhan itu ada. Meskipun (catat baik-baik ya) menurut opini TS, juga tidak ada argumen ilmiah yang bisa menjadi dasar yang kuat untuk mengatakan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Bagaimana dengan keberadaan Alien? Atau makhluk dari luar bumi?

Jika ilmu pengetahuan bisa menjelaskan bagaimana kehidupan bisa secara tidak sengaja terbentuk di bumi dan kemudian melalui proses yang panjang berkembang menjadi organisme yang semakin lama semakin kompleks, tanpa perlu ada campur tangan dari luar.

Maka dengan luasnya alam semesta ini, secara logis sangat dimungkinkan ada beberapa planet di tata surya lain, yang juga mengalami proses "terbentuk"nya kehidupan.

Jadi di satu sisi, tidak ada bukti atau teori ilmiah yang bisa mendukung keberadaan Tuhan. Di sisi lain meskipun belum ada bukti ilmiah tentang keberadaan Alien, tapi ada teori-teori ilmiah yang mendukung keberadaan Alien.

Sehingga menurut kesimpulan TS, secara logika, kelompok yang percaya keberadan Alien lebih logis dibandingkan kelompok yang percaya keberadaan Tuhan.

Apakah itu artinya kita harus berhenti percaya pada keberadaan Tuhan?

Menurut TS jawabannya adalah Tidak! Tidak ada alasan kuat untuk berhenti percaya akan keberadaan Tuhan.

Kok begitu?

Coba pikirkan, kalau manusia berhasil menjelaskan dan membuktikan keberadaan Tuhan, bukankah justru itu mengecilkan Tuhan yang serba Maha.

Kegagalan kita untuk membuktikan atau menjelaskan, tidak serta merta artinya hal itu tidak ada. Anak TK mungkin tidak bisa membuktikan dan/atau memahami Teori Gravitasi, bukan berarti Gaya Gravitasi itu tidak ada. Anak bayi tidak bisa memahami dan membuktikan adanya batas kecepatan universal (kecepatan cahaya), bukan berarti batas kecepatan universal itu tidak ada.

Jadi, gagalnya upaya manusia untuk menjelaskan Tuhan secara logis tidak sama artinya dengan membuktikan bahwa Tuhan itu tidak ada.

Itu pula sebabnya, pendekatan manusia pada Tuhan adalah melalui iman, bukan melalui logika. Iman artinya percaya meskipun tidak melihat buktinya.

Atau menyitir kata-kata Soren Kierkegaard (biar keliatan keren emoticon-Leh Uga)

"Credo quia absurdum"

Kita katakan itu iman, karena itu di luar logika kita.




Salam, semoga trit ini memancing diskusi yang sehat. Jika ada salah kata, mohon dimaafkan.

Jika hati anda panas karena anda cuma lihat judul dan malas baca, ya apa boleh buat. Gpp dah, ane minta maaf juga, toh anda jg ga baca permintaan maaf saya ini.
emoticon-Shakehand2
sukuu04b4permantien212700
tien212700 dan 87 lainnya memberi reputasi
84
15.5K
552
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.2KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.