Sekitar tahun 2005 saya membeli motor pertama atas kerja keras, kenang-kenangan sebagai hasil usaha, pada tahun tersebut sedikit sekali wanita yang berkendara roda dua ini.


Bahkan saat berada di jalan raya, para pemotor lain ketika tahu yang mengendarainya wanita, mereka lebih sopan, lain hal dengan 7 tahun kemudian, saat para wanita banyak di jalan, para pengendara lain tidak membedakan lagi, mana pengemudi pria atau wanita.


Sudah pasti pilihan motor saya bukan matic, entah kenapa dari awal matic diluncurkan saya kurang tertarik, lebih menyukai motor cowok.



Adik-adik saya pun, terutama si bungsu sudah beberapa kali mempunyai motor idaman, salah satunya motor sport keluaran dari Yamaha, dengan tipe R15.


Siapa pun yang mengendarai motor tersebut begitu terlihat macho bagi saya pribadi, mata tidak ingin berkedip, rasanya ingin sekali berada di motor tersebut.


Meskipun motor R15 ini kurang mumpuni untuk berbonceng, jok belakangnya begitu kecil, sepertinya memang cocok buat mengendarai sendiri. Andai saja ada model kecilnya, biar bisa dipakai oleh wanita yang tingginya cuma 1,5 meter saja.


Adik membeli motor R15 ini sekitar tahun 2015 akhir, menjelang 2016, kurang lebih sudah 5 tahun bersamanya, dan sudah 10 kali modifikasi, dari velg, knalpot, dan lain sebagainya.



Saya tidak begitu detail menanyakan apa saja yang dimodif sampai 10 kali, dari berbagai sumber yang saya cari, agar performa motor R15 kaskuser lebih responsif, sebenarnya hanya cukup perhatikan 4 item, agar performa R15 maksimal.



Adik saya tidak pernah melakukan balapan, tetapi sering touringdengan motor tersebut, kebetulan dia juga bergabung dengan komunitas motor yamaha R15 tersebut.



Touringyang pernah adik saya lakukan Jakarta-Puncak, Jakarta-Bandung, Jakarta-Bogor, Jakarta-Cilebut, sudah pasti perjalanan yang jauh apalagi memakai kendaraan roda dua, harus selalu dijaga performanya, meminimalisir mogok di jalan, dan kendala mesin lainnya.



Selain untuk touring, adik saya pun memakainya untuk keseharian aktivitasnya. Biar performa tetap oke meskipun dipakai harian, dan saat touringyaitu:


👉 Hal yang pertama dilakukan sudah pasti setiap hari harus dipanaskan, meskipun tidak dipakai, berhubung adik memakainya setiap hari, sebelum dipakai, dipanaskan terlebih dahulu.


👉 Untuk servis bulanan, adik memercayakan ke bengkel resmi Yamaha yang ada di Jakarta Selatan, karena letaknya tidak begitu jauh dari rumah.


👉 Ganti oli sudah pasti harus tiap bulan, oli yang dipercayakan yaitu oli Yamal*be, bahan bakarnya pun Pertamax.


👉 Biar body tetap kinclong dan tidak mudah berkarat, bersihkan motor sehabis digunakan, terlebih sehabis terkena air hujan.


👉
Pastikan sparepart ori, biar mahal sedikit lebih awet dari pada yang kw.



Sebenarnya kalau motor bisa lakukan servis sendiri di rumah, seperti suami saya, beli onderdil di market place online, lalu bongkar pasang, belajar dari channel youtube, biaya jauh lebih murah, dapat barang ori dengan harga yang begitu terjangkau, pun hemat biaya montirnya.