Pep Guardiola, mantan pemain Barcelona dan As Roma ini terbilang sangat sukses menjadi seorang pelatih. Kini ia menangani Manchester City sejak tahun 2016 dan telah membawa klub ini menjuarai Premier League sebanyak dua kali. Tangan dinginnya juga pernah membawa kesuksesan bagi Bayern Muenchen dan juga Barcelona.




Di Jerman ia berhasil membawa Bayern Muenchen menjadi penguasa dengan sejumlah gelar domestik, begitu juga dengan Barcelona dibawanya meraih sixtuple dan itu menjadi catatan sejarah pasalnya baru Barcelona yang bisa melakukan hal itu dan baru disusul oleh Bayern Muenchen di tahun ini.

Pep Guardiola sangat dikenal dengan filosofi permainan tiki taka. Tim-tim besar yang dilatihnya sudah jelas dikenal dengan penguasaan bola yang luar biasa. Setiap pertandingan mencatatkan lebih dari 50% penguasaan bola baik itu bermain kandang ataupun tandang.

Yang paling terlihat ketika ia melatih Messi dkk, tidak ada tim di La Liga yang mampu menyamai penguasaan bola Barcelona di tiap pertandingannya. Pep pun mencatakan rasio kemenangan sekitar 72% ketika melatih Barcelona. Luar biasa bukan ?

Namun ketika ia melatih Manchester City, justru ia mencatatkan rasio kemenangan sedikit lebih banyak ketika dirinya di Barcelona. Manchester City dibawanya sekitar 73% rasio kemenangannya padahal ketatnya Liga Inggris bisa dilihat dibanding dengan La Liga. Pergeseran di klasemen sangat cepat dan itu mengharuskan setiap tim menang di tiap laga.

Kini Manchester City mencatatkan pass sebanyak 302.545 kali passing sejauh ini dengan 8.974 kali shots. Saat ini City begitu disegani di Liga Inggris apalagi musim ini. Pep membawa mereka berada jauh dari para pesaingnya. Hanya baru dua kali menelan kekalahan sejauh ini dan berhasil menang 17 kali menggambarkan superior nya City di tangan dingin Pep Guardiola.





Hal yang seharusnya sudah sejak lama dilakukan Manchester City dengan merekrut Pep Guardiola menjadi juru taktik mereka. Piala sudah pasti jadi jaminan dan berkancah di eropa sudah jelas pasti mereka bisa lakukan. Kini rasa penasaran menjuarai Liga Champions yang masih menghantui Pep Guardiola dan Manchester City.