• Beranda
  • ...
  • Budaya
  • Keris Senjata Tradisional Melegenda, Dari Sumpah Palapa Sampai Warisan Budaya Dunia

widokoAvatar border
TS
widoko
Keris Senjata Tradisional Melegenda, Dari Sumpah Palapa Sampai Warisan Budaya Dunia


“Lamun huwus kalah Nusantara isun amukti palapa, lamun kalah ring gurun, ring Seran, Tanjung Pura, ring Haru, ring Pahang, Dompo, ring Bali, Sunda, Palembang, Tumasik, Saman isun amukti palapa,”


Patih Gajah Mada pada Relief Sejarah Nusantara di Monumen Nasional Jakarta (Sumber: liputan6.com)


Itulah bunyi sebuah sumpah yang kesohor dalam sejarah nusantara. Sumpah yang ikut menjadi pelecut dan memberi semangat pada berbagai daerah dan suku yang berada di tanah air untuk bersatu mengusir penjajah dan melahirkan bangsa dan negara Indonesia.

Ya, itulah Sumpah Palapa, atau ada juga yang menyebut sebagai Sumpah Amukti Palapa. Sumpah yang diucapkan oleh Patih Majapahit yang melegenda: Mahapatih Gajah Mada.

Sejarah Indonesia memang sepertinya tidak akan pernah lepas dengan Majapahit, kerajaan nusantara terbesar yang kekuasaan, daerah taklukan, atau pengaruhnya hampir mencapai semua pulau-pulau wilayah Indonesia modern saat ini. Dan berbicara Majapahit tentu saja tidak bisa lepas dari Gajah Mada, Mahapatih pada masa raja Hayam Wuruk yang tercatat sejarah sebagai masa keemasan kerajaan yang berpusat di Jawa Timur itu.


Daerah Kekuasaan Majapahit (Sumber: storymaps.arcgis.com)


Sumpah Palapa adalah semacam tekad atau janji politik Gajah Mada untuk menyatukan atau menaklukan daerah-daerah atau kerajaan-kerajaan di nusantara. Sumpah Palapa diucapkan Gajah Mada ketika dinobatkan sebagai Patih Majapahit menggantikan Arya Tadah pada sekitar tahun 1336 Masehi pada masa Ratu Tribuhana Tungga Dewi.

Menariknya, pada saat mengucapkan sumpah Palapa tersebut Patih Gajah Mada menggunakan pusaka berupa senjata tradisional berwujud keris. Ada sumber menyebut keris tersebut dari zaman Prabu Jayanegara bernama Kyai Gandawisa.

Lekatnya keris dengan Mahapatih Gajah Mada juga terlihat dari patung-patung atau lukisan yang menggambarkannya. Banyak sekali patung Gajah Mada yang dilukiskan dengan menggenggam sebilah keris. Misalnya seperti patung raksasa yang berada di Taman Bung Karno di Tabanan Bali atau pada Relief Sejarah Nusantara di Monumen Nasional Jakarta.

Berdirinya kerajaan Majapahit juga tidak bisa dilepaskan dari sebuah keris legendaris yang melegenda yakni Keris Empu Gandring. Keris tersebut merupakan bagian dari sejarah awal terbentuknya Kerajaan Singasari yang mana trahnya berlanjut sampai kerajaan Majapahit.

Keris Empu Gandring merupakan senjata yang dipakai Ken Arok untuk membunuh Tunggul Ametung, seorang kepala daerah di Tumapel, lewat intrik yang ditimpakan ke seorang prajurit bernama Kebo ijo. Ken Arok kemudian menjadi pemimpin Tumapel dan selanjutnya dikenal sebagai pendiri Kerajaan Singasari. Tragisnya akhir hayat Ken Arok juga berakhir dengan keris yang sama dengan melibatkan putra Tunggul Ametung, Anusapati.


Patung Ken Arok (Sumber: nusadaily.com)


Beberapa sumber menyebut kualitas keris terbaik berasal dari masa kerajaan Majapahit. Pada sekitar era itu munculah keris-keris terkenal yang melegenda seperti misalnya Kanjeng Kyai Ageng Sengkelat dan Nagasasra Sabuk Inten. Selanjutnya pada era kerajaan Mataram keberadaan keris juga berkembang pesat. Pada sekitar masa itu munculah keris-keris terkenal seperti Kyai Ageng Kopek, dan Kyai Joko Piturun.

Tetapi keberadaan keris sudah dikenal jauh sebelum zaman Majapahit dan Mataram. Sebagai hasil dari perkembangan budaya, sejarah keris membentang panjang ratusan tahun sebelumnya. Asal-usulnya memang belum bisa dipastikan, tetapi yang jelas sudah eksis di Pulau Jawa.

Prasasti tertua yang ditemukan yang telah menggambarkan keberadaan keris adalah Prasasti Batu di Desa Dakuwu, Grabag, Magelang, Jawa Tengah yang diperkirakaan dibuat sekitar abad 5 Masehi dengan adanya gambar senjata seperti kapak, sabit, belati, pisau dan bentuk menyerupai keris. Bukti berikutnya adalah prasasti perunggu di Karangtengah berangka tahun 842 Masehi. Keberadaan keris kemudian sepertinya sangat populer di zaman Majapahit dan menyebar ke seluruh penjuru nusantara lewat ekspedisi, penaklukan atau aktivitas yang lain seperti perdagangan.

Menurut pengrajin keris di Ponorogo, tempat penulis berasal, keris pada zaman dahulu dibuat dengan menggunakan bahan batu meteor. Sedang saat ini menggunakan nikel. Atau lengkapnya besi, baja, dan nikel, serta beberapa bahan tambahan lainnya. Keris berbahan meteor ini banyak ditemui pada masa Kerajaan Majapahit dan Mataram era Sultan Agung.

Bahan batu meteor juga dipakai untuk membuat keris legendaris Empu Gandring. Dengan bahan dari batu meteorit Keris Empu Gandring menjadi keris yang ampuh sehingga bisa menembus Kasaktian Tunggul Ametung dan Ken Arok.

Keris merupakan senjata tradisional penting pada masa kerajaan-kerajaan zaman dahulu, khususnya di pulau Jawa. Keberadaan karya cipta ini tidak hanya sebagai senjata untuk berperang atau membela diri, tetapi lebih dari itu merupakan pusaka, lambang kesatriaan, dan bahkan bisa menjadi lambang kekuasaan seorang raja. Keris sebagai lambang raja yang sedang bertakhta ini sampai saat ini masih ada di Yogyakarta dengan Keris Kyai Ageng Kopek.


Lukisan Pangeran Diponegoro Menyandang Keris (Sumber: batam.tribunnews.com)


Pada zaman perjuangan kemerdekaan, Pangeran Diponegoro yang terkenal karena mengobarkan perang Jawa juga mempunyai senjata berupa keris dengan nama Keris Naga Siluman. Panglima Tentara Nasional Indonesia (dulu bernama TKR) yang pertama, Jenderal Sudirman, juga mempunyai keris. Dalam berbagai foto tampak Pemimpin Perang Gerilya melawan Belanda yang kesohor tersebut menyandang keris.


Jenderal Sudirman (Sumber: tribunnews.com)


Presiden Indonesia yang pertama, Bung Karno, pun juga dipercaya mempunyai keris. Sampai saat ini berkaitan sekitar kepemilikan keris dan nama keris Bung Karno masih menjadi perdebatan. Satu-satunya hal yang bisa menjadi pertimbangan berkaitan dengan keris Bung Karno adalah sekitar tahun 1955 beredar foto resmi Sang Proklamator dengan sebilah keris.


Presiden Kuba Fidel Castro Memegang Keris Bersama Bung Karno
(Sumber: tirto.id)


Sampai sekarang keris masih banyak ditemui dalam kehidupan masyarakat yang serba modern, meski mungkin fungsinya sudah ada yang bergeser dari awal penciptaannya. Beberapa fungsi dan kegunaan keris yang masih banyak ditemui dalam masyarakat dewasa ini diantaranya adalah sebagai karya seni, pelengkap busana, sebagai koleksi, sebagai pelengkap seremoni upacara adat, dan simbolisme.


Presiden Jokowi Menerima Keris dari Prabowo Tahun 2016 (Sumber: liputan6.com)


Pemimpin dan tokoh nasional saat ini yang juga pernah diberitakan berinteraksi dengan keris diantaranya adalah Presiden Jokowi dan Menhan Prabowo. Presiden Jokowi mempunyai keris bernama Kyai Tengara. Keris tersebut sudah dihibahkan ke Museum Keris Nusantara Kota Solo tahun 2017. Sedang Prabowo diberitakan beberapa kali memberikan dan mendapat hadiah berupa keris. Termasuk diantaranya keris yang diberikan ke Presiden Jokowi pada momen Kejuaran Pencak Silat Internasional ke 17 tahun 2016. Tokoh nasional lain yang juga mempunyai banyak koleksi keris adalah Mantan Wakil Ketua DPR Fadli Zon. Politikus Gerindra tersebut dikabarkan mempunyai koleksi keris tak kurang dari 1.000 bilah.


Sertifikat Pengakuan UNESCO Atas Keris Indonesia (Sumber: travelingyuk.com)


Keberadaan keris tidak hanya diakui di tanah air tetapi juga dunia. Yang sangat membanggakan, pada tanggal 25 November 2005 Organisasi Pendidikan, Pengetahuan , dan Kebudayaan PBB yakni UNESCO mengakui keris sebagai warisan budaya dunia tak bendawi asal Indonesia. Keberhasilan ini tentu saja bukan hal yang main-main, karena keris-keris dari negara tetangga tidak diakui PBB sebagai Warisan Budaya seperti keris Indonesia.

A Masterpiece of The Oral and Intangible Heritage of Humanity, demikian UNESCO menyebutnya. Aspek non bendawi dari kerislah yang membuatnya mendapat pengakuan tersebut. Aspek oral and tangible itu diantaranya adalah sejarah, tradisi, fungsi sosial, seni, falsafah, simbolisme dan aspek mistik.


Sejumlah Keris yang Dipamerkan dalam Pameran Master Piece Keris Nusantara di Hotel Ros In Yogya 2019 (Sumber: travel.tempo.co)


Pengakuan keris sebagai Karya Agung Warisan Kemanusiaan dari UNESCO tentu hal yang sangat luar biasa. Dan yang menambah kehebatannya Direktur Jenderal UNESCO pada saat itu, Koichiro Matsuura mengakui keberadaan tradisi keris yang masih terus berlanjut lebih hebat dari Samurai Jepang.

“Masih hidup dan dihayati, tradisi masih berlanjut. Berbeda dengan budaya Samurai di Jepang yang kini sudah mati,” demikian ucap Sang Direktur Jenderal Unesco sekitar lima belas tahun yang lalu.
 

***
Itulah keris, salah satu senjata tradisional yang menjadi puncak-puncak budaya nasional Indonesia. Sebuah karya hasil dari perjalanan teknologi, budaya, dan peradaban nusantara yang begitu mengagumkan yang diakui tidak hanya di tanah air tetapi juga tingkat dunia.

Sebagai senjata dan pusaka, banyak peristiwa sejarah dan peristiwa besar yang telah dilalui serta mengirinya. Dan memasuki dunia modern ini keris tidak kehilangan daya guna dan fungsinya. Bukan hanya sebagai karya seni, pelengkap busana, dan barang kolektif, tetapi juga warisan budaya yang memperkaya khazanah bangsa. Sebuah karya yang diakui sebagai warisan budaya dunia dan menegaskan eksistensi serta karakter budaya bangsa di kancah internasional.

Renungan inspiratifnya: para leluhur zaman dahulu telah meninggalkan kepada kita sebuah karya mengagumkan yang diakui sebagai master piece dan warisan budaya dunia, lalu apa yang bisa kita tinggalkan untuk generasi ke depan setelah kita...?I]



Bahan Bacaan & Referensi:

1. https://tirto.id/sejarah-hidup-gajah...-palapa-f9ST 

2. http://infopublik.id/kategori/sorot-sosial-budaya/494574/keris-dan-kesaktian-empu-kelleng 

3. https://lampuhijau.co.id/baca-berita/misteri/83/menelisik-keris-yang-dipakai-mahapatih-gajah-mada

4. https://www.merdeka.com/peristiwa/pu...singosari.html 
Diubah oleh widoko 19-02-2021 22:12
KOMPAKOfficial
n.h3
tien212700
tien212700 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
9.2K
93
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Budaya
Budaya
icon
2.3KThread1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.