capres.banjir
TS
capres.banjir
Iwan Fals Ikut Sindir Buzzer di Era Presiden Jokowi
Jakarta, CNN Indonesia --

Setelah Kwik Kian Gie, musisi Iwan Fals ikut berkomentar tentang serangan buzzer yang merajalela di era pemerintahan Joko Widodo (Jokowi).

Lewat sebuah unggahan di akun Twitter pribadinya pada Selasa (9/2), Iwan Fals menilai melontarkan kritik kian sulit seiring perkembangan zaman.

"Iya ya. Zaman dulu belum ada internet, jadi belum ada buzzer, lancar-lancar aja ngritik, tapi klo sekarang, yang dikritik mah santai-santai saja, tapi teman-temannya itu, lho...wihwihwihwihwiiihhh..." tulis Iwan.

iya ya jaman dulu belum ada internet, jadi belum ada buzzer, lancar2 aja ngritik, tapi klo sekarang, yg dikritik mah nyantai2 aja tapi temen2nya itu lo...wihwihwihwihwiiihhh...🤓 pic.twitter.com/yDsKESFrag
— ☔ La Nina Sebentar Lagi ☔ (@iwanfals) February 9, 2021

Unggahan ini langsung mendapat respons dari beberapa pengikutnya. Mereka menilai bahwa mengkritik pemerintah dulu dan sekarang sama-sama berbahaya.

"Zaman dulu kritik pemerintah bisa hilang. Zaman sekarang kritik pemerintah dibully buzzer. Pilih mana?" tulis salah satu pengguna akun Twitter.

Warganet lainnya menimpali, "Iya, dulu zaman masih banyak yang nerima buat bikin kaset rekaman, tapi kalau sekarang sudah ditelepon duluan. Ngeririhrih."
Lihat juga: Kicauan Iwan Fals, Usul Megawati-JK Maju di Pilpres 2024

Iwan melontarkan komentar ini untuk menanggapi pemberitaan mengenai ekonom Kwik Kian Gie yang mengaku takut menyampaikan pendapat berbeda atau berlawanan dengan pemerintah saat ini.

Kwik khawatir usai mengemukakan pendapat berbeda dengan rezim, akan langsung ada serangan buzzer di media sosial.

"Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yang berbeda dengan maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis-habisan, masalah pribadi diodal-adil," kata Kwik melalui Twitter.

Saya belum pernah setakut saat ini mengemukakan pendapat yg berbeda dng maksud baik memberikan alternatif. Langsung saja di-buzzer habis2an, masalah pribadi diodal-adil. Zaman Pak Harto saya diberi kolom sangat longgar oleh Kompas. Kritik2 tajam. tidak sekalipun ada masalah
— Kwik Kian Gie (@kiangiekwik) February 6, 2021

Ia kemudian menjelaskan bahwa pendapat berbeda yang diutarakan bukan untuk menyerang, melainkan memberi masukan alternatif.

Mantan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi dan Industri era Presiden Abdurrahman Wahid itu kemudian membandingkan saat dirinya menyampaikan kritik saat Soeharto berkuasa.

Kwik mengaku leluasa melontarkan kritik ke rezim Orde Baru di kolom Harian Kompas. Menurutnya, kritik yang dirinya sampaikan saat itu juga tergolong tajam.

"Kritik-kritik tajam, tidak sekalipun ada masalah," ujarnya.

Kwik sendiri merupakan anggota PDI-Perjuangan (PDIP), partai yang juga menjadi tempat Presiden Joko Widodo bernaung. Kwik mengatakan bahwa dirinya masih menjadi kader PDIP.

Namun, kata Kwik, meski satu partai, tidak lantas dirinya harus terus menjilat atau mencari muka di hadapan Jokowi.


ce en en


pentolan nastak sampe gerah sama buzzeRp kolam recehan
seher.kenakalex46selldomba
selldomba dan 2 lainnya memberi reputasi
3
1.1K
20
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread•39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.