Belakangan ini tengah beredar sebuah gambar yang menunjukkan tangkapan layar dari Google Maps dengan foto satelit di wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat. Tangkapan layar yang ramai beredar di Facebook tersebut diklaim menunjukkan adanya retakan bawah laut yang disinyalir merupakan akibat dari gempa yang terjadi di Sulawesi Barat. Dalam foto tersebut, Terlihat sebuah galur-galur berwarna biru tua yang terdapat di bagian laut.

Setelah ditelusuri, gambar tangkapan layar tersebut dibagikan oleh akun Facebook bernama Firman Syah Rezeck pada 1 Februari 2021. Dalam unggahannya, akun tersebut juga menambahkan caption yang berbunyi “Retakan Bawah Laut Akibat Gempa #LautTapalang #PrayForSulbar.”

Lantas bagaimana kebenaran dari klaim tersebut?


PEMERIKSAAN FAKTA
Hansip Hoax melakukan penelusuran fakta terkait klaim tersebut melalui laman Tempo. Berdasarkan penelusuran yang telah dilakukan, terkuak jika garis-garis berwarna biru tua di sepanjang lautan wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat bukanlah retakan bawah laut yang diakibatkan oleh gempa.

Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG, Daryono juga menuturkan jika garis-garis di bagian lautan yang terdapat dalam foto satelit tersebut memanglah penampakan dasar laut, akan tetapi bukan karena dampak gempa yang terjadi.

Lebih lanjut, Daryono menuturkan jika struktur dasar laut sebenarnya mempunyai struktur yang sama dengan yang ada di darat. Karena material dasar laut ada yang keras, lemah, dan ada juga yang gampang erosi, sama seperti struktur di darat. Oleh karena itu, Daryono meminta masyarakat untuk tidak perlu khawatir mengenai hal tersebut.


KESIMPULAN
Jadi, berdasarkan pemeriksaan fakta yang telah dilakukan, Hansip Hoax menyatakan bahwa klaim yang menyebut adanya retakan bawah laut di wilayah Tanjung Tapalang, Sulawesi Barat adalah informasi yang keliru alias hoaks.

Sebarkan ya informasi dan klarifikasi ini ke rekan dan keluarga kalian, agar terhindar dari hoaks yang menyesatkan.