dregqueenAvatar border
TS
dregqueen
Congo Dandies, Tetap Gaya Walaupun di Tumpukan Derita
Agan dan Sista di sini sering pake baju-baju mehong macam Christian Dior, Prada, Giorgio Armanidan sebangsanya nggak? Kalo sering berarti alhamdulilah, ane doain rezekinya lancar terus. Kalo nggak... Kasian deh loe. emoticon-Wakaka

 Masa kalah sama orang-orang rupawan ini.
Spoiler for Awas ngiri gan:


Merekalah para dandies dari Congo, atau lebih dikenal dengan sebutan Sapeurs, atau kalo cewek dipanggil Sapeuse. Mereka tergabung dalam komunitas La Sape, kepanjangan dari Société des ambianceurs et des personnes elegantesyang artinya Komunitas Pencipta Suasana dan Orang-orang Elegan. Para anggota komunitas ini biasanya nongkrong di jalanan kumuh kota Kinshasa di Republik Demokrat Kongo dan kota Brazzenville di Republik Kongo sambil bergaya dan memamerkan baju-baju mereka yang warna-warni (dan mahal, orang baju-baju mereka itu ori semua kok) ke orang-orang sekitar. Setiap mereka ngumpul akan diadakan polling untuk menentukan siapa Sapeur dan Sapeuse yang memiliki baju terbaik. 


Spoiler for Ketika Sapeur nongkrong:



Spoiler for Terus gan:


Agan dan Sista pasti bertanya-tanya, kok budaya kayak gini bisa ada di negara miskin di Afrika?Well, semua bermula ketika para pekerja kolonial, yang disebut Orang Pesisir oleh penduduk Kongo, datang dari Afrika Barat ke Congo. Kebetulan orang-orang pesisir ini, yang kebanyakan merupakan orang Inggris dan Perancis golongan menengah ke bawah bergaya seolah-olah status mereka lebih tinggi. Hal itu ditunjukkan dengan gaya pakaian, postur dan gaya bicara mereka. Penduduk Kongo kemudian meniru gaya para kolonial dan memadukannya dengan karakteristik pakaian tradisional Kongo, Liputa, yang dikenali dengan warna-warnanya yang ngejreng. 

Mungkin bagi kita tindakan mereka sangat tidak masuk akal. Makan aja susah tapi bela-belain beli baju mahal yang cuma buat dipamerin ke tetangga. Maklum, kebanyakan para dandies ini merupakan orang-orang berpenghasilan rendah. Untuk membeli baju dan aksesoris mahal mereka seringkali meminjam uang hingga ratusan juta. Dari mana mereka dapet duit buat balikinnya hanya Tuhan yang tau. Semoga aja debt collectordi sana nggak sekejam debt collector pinjol dimari.

Orang-orang Kongo masa sekarang mengangap La Sape sebagai simbol harapan akan kembalinya stabilitas dan perdamaian setelah bertahun-tahun dilanda perang saudara. Bagi penggunanya, La Sape merupakan bentuk dari ekspresi diri dan menunjukkan bahwa mereka tidak kalah dari orang-orang barat.

Mungkin kita belum bisa memahami logika pada Sapeur dan Sapeuse ini, tapi tidak bisa dipungkiri seni tersendiri di balik Sapourisme ini. 
Spoiler for La Sape lainnya gan:



Nah, itulah sekelumit cerita dari Kongo. Lumayan buat nambah-nambah wawasan ya gan sis emoticon-Big Grin

Sekian dari ane. Kalo gan sis merasa informasinya berguna bolehlah ane dikasih rate dan sesajen cendol emoticon-Embarrassment


Sumber [url=https://en.wikipedia.org/wiki/La_Sape#:~:text=An%20adherent%20of%20La%20Sape,manners%20of%20colonial%20predecessor%20dandies.]dari sini[/url], sinisini dan sini


chicsmilez
a.w.a.w.a.w
tien212700
tien212700 dan 44 lainnya memberi reputasi
45
14.1K
173
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.