• Beranda
  • ...
  • Sista
  • Definisi Perempuan di KBBI Diprotes, Badan Bahasa Buka Suara

nasapocAvatar border
TS
nasapoc
Definisi Perempuan di KBBI Diprotes, Badan Bahasa Buka Suara


Definisi perempuan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) diprotes karena dinilai mengandung makna yang negatif. Badan Bahasa menjelaskan soal proses masuknya sebuah kata dalam KBBI.

Protes itu salah satunya disampaikan oleh vokalis Barasuara, Asteriska, melalui akun Instagramnya, @asteriska_. Dia melayangkan protes sambil memakai kaus yang berisi definisi kata perempuan di KBBI. Aster menilai definisi perempuan di KBBI negatif.

"Coba deh dicek isi kamus, penjelasan kata perempuan di situ negatif sekali dan tidak objektif," tulisnya pada caption unggahan yang dilihat detikcom, Selasa (2/2/2021).



"Kami mohon tolong ganti penjelasan tentang Perempuan di dalam kamus bahasa Indonesia. @badanbahasakemendikbud @kemdikbud.ri @kemenpppa," lanjutnya.

Definisi perempuan yang dipermasalahkan oleh Aster ialah sebagai berikut:

perempuan/pe·rem·pu·an/ n 1 orang (manusia) yang mempunyai vagina, dapat menstruasi, hamil, melahirkan anak, dan menyusui; wanita; 2 istri; bini: -- nya sedang hamil; 3 betina (khusus untuk hewan); bunyi -- di air, pb ramai (gaduh sekali);
-- geladak pramuria;
-- jahat 1 perempuan yang buruk kelakuannya (suka menipu dan sebagainya); 2 perempuan nakal;
-- jalan pramuria;
-- jalang 1 perempuan yang nakal dan liar yang suka melacurkan diri; 2 pramuria; wanita tuna susila;
-- jangak perempuan cabul (buruk kelakuannya);
-- lacur pramuria; wanita tuna susila;
-- lecah pramuria;
-- nakal perempuan (wanita) tuna susila; pramuria; sundal;
-- simpanan istri gelap;

Apa penjelasan Badan Bahasa terkait hal ini? Silakan klik halaman selanjutnya.

Terkait hal ini, Kepala Pusat Pembinaan Bahasa Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Abdul Khak, menjelaskan soal proses penyusunan kamus. Dia mengatakan KBBI disusun berdasarkan penggunaan oleh penutur bahasa Indonesia.

"KBBI itu adalah kamus yang dituliskan berdasarkan penggunaan oleh penutur bahasa Indonesia yang dulu bahasa Melayu itu, dari dulu sampai sekarang. Jadi kata-kata yang ada di situ, itu sesungguhnya merupakan histori, yang mana duluan hadir," kata Abdul Khak saat dihubungi, Selasa (2/2).

Menurutnya, pencatatan definisi perempuan tersebut mengikuti dinamika pemakaian bahasa di masyarakat.

"Karena itu, bentuk-bentuk gabungan ya. Bahwa di situ tidak ada gabungan yang berkonotasi positif, ya mungkin memang masyarakat kita belum membentuk. Artinya, yang di luar di situ, perempuan positif artinya," ujarnya.

"Kalau ada bentukan lain yang bersifat positif dan dipakai masyarakat, tersebar di media dan dipakai dimana-mana, tentu akan dicatat KBBI menjadi salah satu bentukan di situ," lanjutnya.

Dia mencontohkan pemakaian kata gabungan 'perempuan jalang'. Kata gabungan tersebut, lanjutnya, tercatat karena dulu memang digunakan oleh masyarakat. Selain itu, dia membandingkannya dengan kata 'canggih', yang maknanya kini sudah tidak dipakai.

"Sebagai perbandingan, di KBBI kata canggih itu ada makna yang sudah tidak digunakan. Yang maknanya bawel, cerewet. Itu sudah tidak digunakan karena zaman berubah. Canggih itu teknologi," jelasnya.

Abdul mengaku sudah mendapatkan protes itu beberapa minggu lalu. Dia mempersilakan siapa pun jika ingin berkorespondensi dengan Badan Bahasa.

"Saya mendapatkan itu beberapa minggu sebelumnya. Kalau menyurati ke kami, ya akan kamu jawab," katanya.


Sumber : di sini
Diubah oleh nasapoc 04-02-2021 11:59
kudanil.la
aygilagility
tien212700
tien212700 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
4.8K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sista
SistaKASKUS Official
3.9KThread7.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.