Hallo, malam, Gansist ...



Beberapa hari ane alpa menulis. Bay the way,ada yang rindu, nggak, ya? Rindu thread ane maksudnya. Hkhk 😅

Okay, langsung saja, deh. Kali ini ada berita yang cukup mengenaskan, Gansist. Bagaimana tidak, kedua remaja ditemukan tewas di kamar kosnya, diduga bunuh diri karena cinta mereka tidak direstui oleh keluarga.

Parahnya lagi, pasangan kekasih asal Kabupaten Toraja Utara, Sulawesi Selatan ini masih berusia 18 tahun dan 15 tahun. Keduanya ditemukan tergantung dengan dasi berwarna abu-abu dan biru yang terlilit di lehernya.

Mereka bahkan tampak mengenakan switer yang sama, yaitu berwarna merah. Sebelum bunuh diri, pasangan kekasih tersebut juga meninggalkan surat yang ditulis tangan. Gansist bisa lihat isi suratnya di bawah ini! Geser gambar yang dispoiler, ya.




Dari surat yang ditinggalkan, tertulis permintaan maaf sang anak kepada orangtuanya karena belum bisa membahagiakan orangtua. Ia juga meminta maaf kepada kakaknya karena sudah membuat sang kakak sedih, sehingga tidak fokus dengan kuliahnya.

Di lembar yang berbeda, anak tersebut juga ingin dikubur bersama kekasihnya, dan meminta orang tuanya menyetujui permintaannya itu. Ia bahkan mengatakan tidak mau pisah dengan pacarnya.



Untuk keseluruhan isi suratnya ane kurang paham, Gansist. Tetapi, lebih kurang seperti yang sudah ane jelaskan di atas.

Sungguh tragis, sih. Di jaman sekarang masih ada anak muda atau remaja yang berpikiran sempit seperti ini. Tidakkah mereka berpikir bahwa hidupnya masih panjang? Bisa-bisanya memutuskan bunuh diri di usia belia.

Harusnya masa-masa itu sedang asyik bersama teman-teman sekolah. Asyik mencari tahu berbagai hal mengenai ilmu pengetahuan. Asyik bercanda ria atau belajar kelompok dengan teman-teman. Sayang sekali, hubungan cinta yang bahkan belum mereka tahu apa arti yang sesungguhnya merenggut nyawa begitu mudah.

BTW, apakah kisah di atas mengulang kembali cerita tentang Romeo and Juliet? Rela mati bersama demi cinta? Oo no!

Okay,kisah Romeo and Juliet kita anggap sesuatu yang wajar pada jamannya. Melihat keadaan jaman dulu dan sekarang itu jauh berbeda. Tetapi, untuk remaja-remaja sekarang, mereka tahu apa, sih, soal cinta?

Sekadar ucapan i love you, i miss you, i need you, sudah bisa membuat remaja-remaja ini buta. Ditegur sedikit oleh orangtua mereka, langsung dianggap tidak mencintai mereka, tidak diberi kebebasan dan lain sebagainya. Padahal, teguran-teguran itu demi kebaikan anak-anak itu sendiri.

Tetapi, memang tidak mengherankan, sih, mengapa remaja masa kini bisa mengambil keputusan semau mereka sendiri. Jika dilihat-lihat, tontonan televisi maupun media sosial, hampir semuanya dipenuhi oleh drama-drama cinta anak remaja. Jangankn SMP atau SMA, SD saja sudah ada yang membahas perihal cinta terhadap lawan jenis.

Hal itu bisa menjadi pemicu para remaja buta akan cinta. Jika pilihan mereka ditentang, senjatanya adalah bunuh diri. Miris sekali, Gansist. Mereka mengira cinta itu lebih dari segala-galanya. Bahkan nyawa tak berarti apa-apa dibanding bersatu dengan orang terkasih.

Dalam hal ini, entah siapa yang harus disalahkan. Mau menyalahkan orangtua, tentu tidak adil juga. Orangtua hanya bisa menasehati dan memberi contoh yang baik. Namun, jika anaknya sungguh nakal, bandel dan tidak bisa diberitahu, insiden seperti di ataslah yang akan terjadi.

Semoga ini tidak terjadi lagi pada para remaja lainnya. Berpikirlah waras. Jangan mudah mengakhiri hidup. Baiklah, sekian thread dari ane. See you anymore, Gansist. Jangan lupa share, rate, and cendolin, ya.

감사합니다



Penulis: @darmawati040
Referensi: di sini