gambar

Di tengah pandemi begini, kondisi ekonomi memang sangat sulit. Entah sudah berapa ratusan ribu karyawan di PHK akibat perusahaan yang tidak sanggup lagi menanggung beban gaji mereka. Belum lagi sebagai para pengusaha yang harus gulung tikar akibat tak dapat lagi bertahan. Corona benar-benar sudah merepotkan ekonomi bangsa. Maka dari itu, bisnis kecil-kecilan menjadi alternatif para ayah dan bunda untuk sekedar agar mengepul dapur rumah tangga.

Memulai sebuah bisnis memang tidaklah mudah, mesti memiliki kesabaran yang tinggi dan nilai juang yang luar biasa. Harus ada kegagalan yang diterima. Seperti yang dialami pria ini. Di tengah pandemi begini, ia mengadukan nasibnya dengan cara membuka bisnis makanan. Bak gayung bersambut, seorang pelanggan tiba-tiba memesan masakannya dengan orderan 60 nasi kotak. Kabar itu tentu sangat membuat bahagia dirinya.



gambar

Setelah terjadi kesepakatan, pria ini mulai mengerjakan tugasnya. Sebenarnya ia udah menerima DP atau uang muka dari pembeli namun itu tidaklah cukup, hingga akhirnya dia mencari pinjaman uang kembali. Selanjutnya pria ini mulai membelanjakan bahan-bahan yang akan disayur dan mulai memasaknya. Saat proses memasak tersebut sedang dikerjakan, tiba-tiba pembeli itu membatalkan pesanannya secara sepihak bahkan si pembeli tersebut begitu teganya dengan masih ingin meminta uang DP yang telah diberikan untuk dikembalikan.

Karena musibab tersebut, kini sang pria hanya mampu meratapi kejadian tersebut. Tangisanya pecah sebab merasa telah dizholimi. Selain itu, ia punmerasa kebingungan karena bagaimana mendapatkan uang untuk mengembalikan pinjamannya.



Walau kini, ia sudah mengikhlaskan kejadian yang menimpanya tersebut. Adapun bahan-bahan makanan yang telah dimasak, dibagikannya ke anak yatim piatu, orang membutuhkan dan masjid. Setelah video tersebut viral, akhirnya banyak yang merasa iba terhadap dirinya. Bahkan ada yang sudah memesan sebanyak 3 ribu nasi kotak dan memberi bonus kepada pria tersebut karena kegigihannya mencari nafkah.

Sungguh apa yang telah dilakukan pembeli tersebut benar-benar tak beretika. Apapun alasannya sikap pembeli tersebut tidaklah dapat dibenarkan. Namun, di balik kesulitan pasti akan ada kemudahan. Begitulah hukum alam yang telah ditetapkan.

Sumber :

1