perojolan13Avatar border
TS
perojolan13
Alasan Sri Mulyani Pilih Konglomerat Jadi Dewas SWF


Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membeberkan awal mula terpilihnya tiga orang kandidat sebagai Dewan Pengawas Sovereign Wealth Fund (SWF) atau Lembaga Pengelola Investasi (LPI). Di mana ketiga Dewas ini telah disetujui oleh DPR RI.

Adapun ketiga nama tersebut adalah Darwin Cyril Noerhadi, Haryanto Sahari dan Yozua Makes. Ketiganya dikenal sebagai jajaran konglomerat Indonesia.

Sri Mulyani menjelaskan, ketiga nama tersebut tidak ditetapkan begitu saja namun melalui proses seleksi yang cukup ketat. Di mana ada 280 kandidat yang mendaftar dan diseleksi pemerintah.

"Dari proses ini 280 kandidat menyampaikan aplikasi. Ini sangat ketat (proses seleksinya)," kata dia di raker bersama Komisi XI DPR RI, Senin (25/1/2021).

Adapun kriteria yang ditetapkan untuk menjadi Dewan Pengawas SWF adalah memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun sebagai profesional. Juga pernah bekerja di institusi terkemuka baik global maupun nasional.

"Misalnya (pernah bekerja) di top 15 institusi global atau top 10 institusi Nasional yang bergerak di berbagai bidang seperti aset manajemen, perbankan, investment bank, firma akuntan dan legal maupun consultant management," ujarnya.

Selain itu, kualifikasi untuk calon Dewan Pengawas SWF ditetapkan harus pernah memimpin perusahaan berskala besar.

Dari 280 kandidat yang mendaftar, hanya 20 kandidat yang lolos sesuai dengan kriteria dan kualifikasi Dewas SWF yang telah ditetapkan Pemerintah.

Ke 20 kandidat ini selanjutnya melakukan seleksi tahap II yakni wawancara dengan panitia seleksi yang terdiri dari Menteri Keuangan, Menteri BUMN, Wamenkeu, Wamen BUMN dan Chatib Basri. Juga dilakukan pemeriksaan latar belakang.

Dari 20 nama tersebut, hanya 6 kandidat yang lolos dan kemudian dilaporkan oleh Pansel kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Dari 6 nama kandidat, Presiden putuskan tiga orang dan dikonsultasikan ke DPR. Lalu pimpinan DPR sudah menyampaikan surat balasan ke Presiden bahwa menyetujui ketiga nama yang disampaikan tadi," jelasnya.

Selanjutnya, Presiden akan mengeluarkan Keputusan Presiden (Kepres) dalam waktu dekat agar SWF bisa segera berjalan.

Berikut profile ketiga Dewas SWF tersebut:

1. Yozua Makes adalah seorang pengacara sukses yang sudah eksis selama 30 tahun di bidang Corporate Finance. Ia juga pengusaha yang membangun brand Plataran (Bisnis Perhotelan) pada 2009.

2. Darwin Cyril Noerhadi adalah Komisaris Utama (Independen) PT Mandiri Sekuritas, Komisaris (Independen) PT Austindo Nusantara Jaya Tbk, dan Direktur Utama/Senior Managing Director Creador Indonesia. Ia juga Komisaris di RS Hermina.

Sebelumnya, Darwin menjabat sebagai Managing Director/CFO PT Medco Energi Internasional Tbk, Partner PricewaterhouseCoopers Indonesia - Corporate Finance, Direktur Utama PT Bursa Efek Jakarta, Direktur Utama PT KDEI, dan Executive Director PT Danareksa.

Ia meraih gelar Doktor di bidang Strategic Management (cum laude) dari Universitas Indonesia, MBA bidang Keuangan dan Ekonomi dari University of Houston, dan Sarjana Teknik dari Institut Teknologi Bandung.

3. Haryanto Sahari adalah Komisaris Independen Bank Permata. Ia lulusan Ekonomi dari Universitas Indonesia pada tahun 1982.

Saat ini, Haryanto Sahari menjabat sebagai Presiden Komisaris PT Bukit Barisan Indah Prima sejak September 2011, Anggota Komite Audit di Universitas Indonesia sejak November 2016 dan PT Unilever, Tbk. sejak Oktober 2016.

link


"Misalnya (pernah bekerja) di top 15 institusi global atau top 10 institusi Nasional yang bergerak di berbagai bidang seperti aset manajemen, perbankan, investment bank, firma akuntan dan legal maupun consultant management," ujarnya.
0
679
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.