bang.0donAvatar border
TS
bang.0don
Alumnus Non-Muslim Merasa Guru SMKN 2 Padang Toleran



Sunday, 24 Jan 2021 | 13:51 WIB

REPUBLIKA.CO.ID, PADANG - Alumnus SMKN 2 Padang, Delima Febria Hutabarat, mengaku heran isu aturan menggunakan jilbab sekarang dipertentangan. Delima yang merupakan seorang non-Muslim merasa selama sekolah di SMKN 2 Padang sejak 2008-2011 merasa tidak pernah ada perbedaan.

Delima merasa lingkungan sekolahnya dulu tidak pernah mempersoalkan perbedaan agama dan aturan berpakaian Muslim di sekolah. Meski demi mengaku selama di SMKN 2 Padang, ia tidak merasa keberatan dengan aturan sekolah harus memakai rok panjang, baju kurung lengan panjang dan memakai kerudung.

"Sekolah tidak memaksakan harus memakai jilbab. Dan guru-guru kami itu sangat menghormati perbedaan agama dan keyakinan. Makanya heran kenapa sekarang heboh-heboh mengenai aturan pakaian," kata Delima, Ahad (24/1).

Delima mengatakan dia adalah penganut Nasrani. Karena itu tidak ada aturan dalam agamanya harus menggunakan jilbab.

Tapi Delima merasa dulu waktu masih sekolah, ia tidak keberatan memakai pakaian seragam baju kurung, rok panjang dan pakai jilbab. Karena menurut dia, memakai pakaian yang identik dengan pakaian Muslim tidak mengubah keyakinan dan kepercayaan terhadap agama yang ia anut.

"Tidak masalah memakai jilbab selagi tidak merusak keimanan. Cuma menutup kepala kan bukan berarti keimanan jadi berubah,"
ujar Delima.

Ketika baru masuk SMKN 2 Padang tahun 2008 lalu, orang tua Delima memang sempat mempertanyakan kenapa dirinya memakai jilbab. Tapi Delima meyakinkan orang tuanya bahwa semua murid di sekolahnya memakai pakaian berjilbab sehingga ia juga ingin seragam dengan teman-teman yang lain.

Selain mengenai berpakaian, Delima dan teman-temannya juga tidak pernah merasa risih bila ada acara-acara keagamaan mayoritas di SMKN 2 Padang. Karena para guru memberi kebebasan bagi siswa-siswi non Muslim untuk ikut atau tidak.

"Guru-guru memberi kebebasan (kepada kami non-Muslim). Sehingga tidak ada kami dulu yang merasa didiskriminasi," kata Delima menambahkan.

https://m.republika.co.id/berita/qnf...padang-toleran





1. Fix komen alumni dari kaum KAFIR SMK NEGERI 2 sudah jelas peraturan seragam disekokah tsb sudah ada dari sejak dulu.. Dengan pakaian lengan panjang dan rok panjang plus jilbab.

2. Berhijab tidak mengubah keyakinan dan kepercayaan penganut agama kafir.

3. Permasalahan terbesar dalam kehidupan bermasyarakat ini salah satu nya adalah sebuah KEDUNGUAN yg di balut bumbu bumbu dapur yg di campur sedemikian rupa dan hal tsb disajikan atasnama DISKRIMINASI.

Padahal sudah jelas sekolah tsb menerapkan peraturan tsb dari sejak lama. Pilihan SMK di tempat lain pun banyak kenapa memilih sekolah disitu??

Itu sudah jelas adalah sebuah KEDUNGUAN yg harus di berantas dari setiap perilaku manusia agar tidak menimbulkan kegaduhan di masyarakat.

Semoga kelak ada pasal soal "KEDUNGUAN YG MENIMBULKAN KEGADUHAN" yg bisa diterapkan di masyarakat!!

Waktu dan tempat ane persilahkan untuk menggonggong di ronde ketiga atas kasus ini..
Diubah oleh bang.0don 25-01-2021 03:02
muhamad.hanif.2
andrimardi
Somad.Monyong
Somad.Monyong dan 6 lainnya memberi reputasi
-3
2.2K
83
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.