• Beranda
  • ...
  • Sports
  • Kisah Perjalanan Hidup Maradona: Sang Legenda Abadi Argentina

marilyn88
TS
marilyn88
Kisah Perjalanan Hidup Maradona: Sang Legenda Abadi Argentina
Sang legenda tutup usia, Diego Armando Maradona meninggal dunia pada usia 60 tahun. Karena kematian secara tak terduga, banyak yang mengira virus covid-19 penyebab kematiannya.

Maradona meninggal akibat gangguan jantung, ia sudah keluar masuk rumah sakit sejak tahun 2015. Bahkan ia menjalani operasi dibagian kepala akibat pembekuan darah di otak pada awal november silam.

Diego Maradona adalah sosok idola sepanjang masa. Lewat olah bola, ia menjadi anak ajaib yang memukau dunia. Semua menjadikan dirinya sebagai panutan.

1. Maradona Muda Pernah Permalukan Indonesia



Tim Nasional Indonesia punya goresan sejarah tersendiri dalam kadir Diego Maradona, pada tahun 1979 Maradona yang masih berusia 18 tahun tergabung dalam squad Argentina di ajang piala dunia remaja yang berlangsung di Jepang.

Indonesia berada di grup B bersama Argentina, kala itu Timnas Merah Putih berstatus sebagai tim pengganti. Namun hasilnya bisa ditebak, pasukan Garuda Muda menjadi bulan-bulanan.

Indonesia selalu kalah, tidak bisa mencetak gol, dan kebobolan 16 gol selama ajang piala dunia tersebut. Maradona menjadi pemain terbaik dalam ajang ini, dan gawang pertama yang dibobol si Anak Ajaib adalah gawang Timnas Indonesia.

2. Pencetus Pernikahan Termahal Era 80-an



Semua pernikahan abad ini bermula dari superstar sepakbola bernama Maradona, pada November 1984 Maradona yang kala itu berusia 24 tahun menikahi aktris ternama Argentina "Claudia Villafane".

Prosesi pernikahan di Buenos Aires berlangsung sangat megah, pesta yang dihadiri oleh 1.200 tamu dengan menghabiskan biaya sebesar lebih dari 2 juta USD atau sekitar 35 miliar rupiah.

Sayangnya, janji sehidup semati hingga maut memisahkan tidak dapat terwujud. Sang mega bintang terlibat begitu banyak perselingkuhan. Pada tahun 2004 Maradona dan Claudia Villafane memutuskan untuk berpisah setelah 20 tahun menikah.

3. Terpenjara Di Rumah Sendiri

Pada medio 80-an level populeritas Diego Maradona melebihi aktor paling tampan sedunia seperti Robert De Niro atau Al Pacino. Sayangnya kejayaan sang mega bintang berujung stres yang luar biasa.

Saat meniti karir di Napoli, Italia Maradona tidak pernah keluar rumah. Seluruh gerak-geriknya diikuti oleng penggemar fanatiknya, jika ia keluar rumah maka para fans siap sedia membuntutinya, baik dengan sepeda motor, mobil, bahkan berlari.

Setelahnya, jalanan yang dilintasi oleh Maradona akan macet total. Ia akan meninggalkan kediaman hanya untuk berlatih dan pertandingan, sisanya Maradona seakan terpenjara di rumah sendiri.

4. Turut Mempopulerkan Sedot Lemak



Diego Maradona memutuskan pensiun total sebagai pesepakbola profesional pada usia 36 tahun, lalu apa yang terjadi setelahnya..?? Tanpa olahraga, tanpa latihan rutin tubuh sang legenda Argetina ini seketika membengkak.

Ia hanya menghabiskan waktu dengan bersenang-senang dan berfoya-foya hingga melupakan kesehatan, bahkan ia sempat menjalani rehabilitasi akibat ketergantungan narkoba.

Satu yang menjadi jalan keluar Maradona adalah dengan melakukan operasi sedot lemak, sesuatu yang sangat tabu pada masa 90-an karena menguras uang yang begitu banyak. Namun uang bukan menjadi persoalan Maradona, ia menjadi salah satu figur yang sukses mempraktekkan sedot lemak sebagai bedah kosmetik aman dan terpercaya.

5. Gembong Narkoba Yang Mengidolakan Maradona



Pernah mendengar nama Pablo Escobar..?? Dialah boss kartel narkoba yang sangat melegenda, pada tahun 1991 Escobar dijebloskan ke penjara. Tentu saja Escobar mengatur wujudnya bukan seperti sel tahanan, melainkan bak sebuah istana.

Ia kerap menggelar pesta setiap malam, mengundang gadis cantik, artis, hingga tokoh sepakbola. Diego Maradona mengaku pernah diundang ke penjara yang dijuluki La Catedral, ia berkunjung dan diberi uang yang sangat banyak.

Ia juga heran karena dalamnya seperti hotel mewah dan dihuni banyak wanita cantik. Menurut Maradona mereka adalah wanita tercantik yang pernah ia lihat seumur hidupnya.

6. Disembah Bagaikan Tuhan



Disembah bagaikan tuhan bukanlah sebuah kiasan, kenyataannya sekte penyembah Maradona benar adanya. Iglesia Maradoniana yang berlokasi di Rosario, Argentina adalah gereja untuk para pemuja Maradona. Ini bukti fanatisme yang sudah mencapai level paling ekstrim.

Bagi pengikut Iglesia Maradoniana, setiap tanggal 30 Oktober merupakan hari raya Natal yang wajib dirayakan. 30 Oktober tersebut merupakan tanggal kelahiran Maradona.

Layaknya sebuah agama, Iglesia Maradoniana juga memiliki ajaran. Ajaran tersebut adalah wajib mencintai sepakbola, memuja Diego Armando Maradona, serta sebarkan cerita keajaiban Maradona keseluruh dunia.

Maradona sendiri sudah pernah meminta aliran ini untuk di tiadakan, agar ia tidak dipuja secara berlebihan. Hal tersebutlah yang membuat Maradona tidak pernah berkunjung ke gereja ini.






agusrezapratam4indramamothhpsnrls
hpsnrls dan 27 lainnya memberi reputasi
28
4.4K
50
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Sports
Sports
icon
22.8KThread10.6KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.