perojolan13
TS
perojolan13
Pengakuan Mengejutkan Menkes: RI Salah Sasaran Testing Covid!




Jakarta, CNBC Indonesia - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan strategi tracing, tracking dan treatment atau 3T yang dikembangkan Indonesia untuk atas pandemi Covid-19 salah sasaran.

Gudi Gunadi Sadikin mengungkapkan cara testing Covid-19 yang dilakukan di Indonesia salah. Sebab yang ditesting adalah mereka yang mau bepergian bukan orang yang menjadi suspect atau orang yang memiliki riwayat tinggal di wilayah yang melaporkan transmisi lokal atau kontak dengan pasien terkonfirmasi Covid-19 dalam 14 hari terakhir.

Budi mencontohkan dirinya bisa ditest swab Covid-19 hingga lima kali dalam seminggu karena masuk Istana Negara dan bertemu dengan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Kita tidak disiplin. Cara testingnya salah. Testingnya banyak, kenapa [kasus positif Covid-19] naik terus. Habis yang ditesting orang kayak saya. Saya setiap mau ke Presiden dites, presiden dites. Seminggu bisa lima kali dites karena masuk Istana. Emang bener begitu? Pastinya tak begitu harusnya," ujar Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari Kanal YouTube PRMN SuCi, (Jumat 22/1/2021).

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan harusnya yang dikejar adalah epidemiologi bukan testing mandiri, testing pada orang yang masuk kategori suspect Covid-19.

"Harusnya yang ditest suspect bukan orang yang mau bepergian seperti Budi Gunadi Sadikin yang mau menghadap Presiden. Nanti standar WHO (World Health Organization) tes satu per seribu per minggu terpenuhi tetapi tidak ada gunanya testingnya harus secara epidemiologi," terang Budi Gunadi Sadikin.

Budi Gunadi Sadkin mengusulkan untuk meningkatkan kepatuhan dan disiplin protokol kesehatan seperti menggunakan masker, mencuci tangan, dan menjaga jarak harus melibatkan ibu-ibu PKK (Pendidikan Kesejahteraan Keluarga).

"Selain Polisi, apa yang ditakuti, istri kan. Jadi pendekatannya lewat istri kemudian [mereka] beritahu suami atau ancam anak-anak supaya rajin mencuci tangan, jaga jarak dan pakai masker," pungkas Budi Gunadi Sadikin.


link

"Kita tidak disiplin. Cara testingnya salah. Testingnya banyak, kenapa [kasus positif Covid-19] naik terus. Habis yang ditesting orang kayak saya. Saya setiap mau ke Presiden dites, presiden dites. Seminggu bisa lima kali dites karena masuk Istana. Emang bener begitu? Pastinya tak begitu harusnya," ujar Budi Gunadi Sadikin seperti dikutip dari Kanal YouTube PRMN SuCi, (Jumat 22/1/2021).

Budi Gunadi Sadikin mengungkapkan harusnya yang dikejar adalah epidemiologi bukan testing mandiri, testing pada orang yang masuk kategori suspect Covid-19.

"Harusnya yang ditest suspect bukan orang yang mau bepergian seperti Budi Gunadi Sadikin yang mau menghadap Presiden. Nanti standar WHO (World Health Organization) tes satu per seribu per minggu terpenuhi tetapi tidak ada gunanya testingnya harus secara epidemiologi," terang Budi Gunadi Sadikin.
selldomba
selldomba memberi reputasi
1
2.4K
45
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.