Bencana gempa menimpa saudara kita di Mamuju, semua orang turut berduka dengan adanya kejadian yang menimpa Sulawesi Barat.

Sebelumnya saya ucapkan bela sungkawa yang terdalam untuk korban, semoga segera disehatkan dan mendapat bantuan yang layak agar tidak ada yang sakit karena sedang mengungsi.



Berkaca pada kejadian di Palu tahun 2018 yang lalu, sepertinya Polisi dan aparat bekerja ekstra untuk mengamankan wilayahnya dari para penjarah.

Bahkan dari Kapolda Sulbar Irjen Eko Budi Sampurno, memberikan perintah agar kepolisian melakukan pengamaman pada bantuan sosial untuk korban gempa agar tidak ada terjadi penjarahan di jalan.

Sudah banyak rekaman manusia rakus yang memberhentikan truk yang memuat bantuan sosial, mereka seakan merasa kurang dan kurang dalam mengambil bantuan yang masih di dalam truk.



Penghadangan di jalan ini mencerminkan karakter masyarakat yang tamak, rakus, dan serakah tidak peduli dengan orang lain yang membutuhkan. Maka melihat hal ini pantas saja korupsi tumbuh subur di Indonesia, jiwa-jiwa maling sudah tertanam disanubari sejak dini.

Oke kalau bantuan sosial mungkin mereka saking laparnya jadi menjarah truk muatan bansos di jalan raya, masih bisa kita maklumi tapi bagaimana dengan menjarah yang lain.

Menjarah barang yang bukan miliknya, dan bukanlah barang berupa makanan atau supply untuk kebutuhan hidup?

Mereka seakan tidak cukup kalau hanya menjarah bantuan sosial, di IG Makasar_info terlihat jelas penjarahan dilakukan pada toko ponsel.



Namun dengan tegas, pihak Kepolisian langsung menangkap mereka yang sedang menjarah barang-barang dari toko ponsel.

Tentu saja hal ini membuat netizen pun geram, sudah ditimpa bencana malah jadi maling. Apakah mereka ini tidak di didik moralnya, bahkan ada juga netizen yang mengatakan bukannya tobat malah sibuk ngurusin dunia.

Atau mereka itu adalah maling yang lepas dari lapas ketika terjadi bencana? Belum ada info tentang siapa mereka, apakah warga sekitar atau memang kerjaannya maling.



Tapi melihat banyaknya video tentang penjarahan seaudah bencana kok jadi ngeri ya, ternyata banyak manusia yang tak punya empati dan juga simpati.

Semoga pak polisi menjaga wilayah yang terkena bencana dengan sabar, bolehlah mereka yang masih ngeyel untuk menjarah barang-barang di toko sedikit ditembak kakinya biar kenalan dengan peluru.



Walau begitu Bu Risma menilai mereka mungkin saja kelaparan, karena waktu bantuan sosial yang datang memerlukan waktu.

Apa pendapatmu dengan hal ini gan, monggo suarakan opinimu di kolom coment. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik, klik
Pic : google