quaeAvatar border
TS
quae
Fenomena Unik : Datang Kalau Lagi Butuh!


Malem guys!
Sengaja gue taro lounge biar rame, itung-itung manasin hape, ye kan..



Gue mau cerita nih, buat yang sekiranya sudi mendengarkan terima kasih banyak, sementara untuk mereka yang men-skip terserahlah. Toh juga bukan urusan saya!

Kemarin kehidupan gue kembali di usik oleh sesuatu yang setara dengan radikal bebas, tentunya itu dari sudut pandang gue sebagai seorang makrofag.




Ceritanya begini, cewek yang pernah gue sukai yang sebelumnya menolak dan mempermainkan perasaan gue, tiba-tiba dia telpon-telpon gue, tapi gue enggan buat angkat itu telpon.




Dia telpon gue karena WhatsApp gue lagi offline, setelah dia telpon-telpon gue berkali-kali akhirnya gue buka WhatsApp, dia kirim pesan. Isinya normatif, salam biasa. Abis itu gue bales itu salam.

Dari sejak gue dapet telpon dari dia sampai gue putusin buat bales itu pesan, gue udah punya firasat nggak enak. Analoginya seperti Sel-T Memori yang merasakan aroma familier dari, refleks gue menaruh curiga. Pada dasarnya gue ini memang udah trauma, jadi ya wajar saja gue sampai segitunya.

Dari sudut pandang gue, dia bukan orang baik, mungkin benar dia pake hijab, sholat, ngaji sebagainya, tapi mulutnya hipokrit. Dia pandai bersilat lidah “Drama Queen” meski gue nggak tahu di mana dan bagaimana dia belajar silat lidah. Gue nggak peduli sih soal begituan.

Tiba-tiba dia curhat, ini cuma modusnya dia aja. Gue ini orangnya nggak enakan dan terkadang “bodoh” udah tahu modus tapi tetep aja diladenin, tapi sekarang gue sudah tidak seperti itu. Berkat dia gue berhasil mengembangkan semacam adaptasi pertahanan diri, gue nggak tahu namanya apa, gue bukan orang biologi soalnya. Boro-boro—

Singkat cerita, dia minta tolong ke gue buat ngelanjutin proposal “skripsi” dia, entah dia yang bodoh atau gue yang bodoh. Tahun lalu gue sempet ngerjain, waktu itu gue berasa kerja rodi, gue di paksa ini dan itu, padahal gue lagi ada tanggungan buat nulis cerita. Gara-gara itu juga jari-jari gue sampai sekarang masih suka keju.

Dikit-dikit dia marah ke gue, cari-cari alasan buat ngehina gue. Waktu itu gue masih kenal sabar, tapi sekarang gue udah nggak kenal lagi sama sabar. Bayangkan saja, gue yang tidak pernah mahasiswa tiba-tiba disuruh ngerjain tugas begituan. Dia yang kuliah, dia yang penelitian, dia yang PKL-an, kenapa gue yang musti begadang? Gue dikatain bodohlah, nggak berpendidikanlah, tapi dia berkali-kali menelan liurnya sendiri, tidak jauh berbeda dengan ras canes, itu lho hewan berkaki empat yang hobinya melet di jalanan.

Gue “ngalah” waktu itu, tapi kesabaran gue ternyata kebodohan gue sendiri dan berujung menjadi bumerang. Gue cuma jadi mainannya dia, gue diperalat, gue juga di peres. Gue di suruh transfer uang ke rekeningnya, katanya uangnya abis. Waktu itu gue berkelit, tapi dia keukeuh minta-minta.

“Kamu sayang nggak sama aku?” Dia bilang gitu ke gue. Ya, emang gue sayang sama dia tapi nggak gitu juga kan? Eh dia malah marah-marah ke gue, dia bilang gini ke gue.

“Kalau kamu sayang sama aku, udah buruan transfer aku lagi butuh!” Kenapa nggak minta ke ayah ibumu aja? Secara dia lebih berkewajiban daripada aku.

“Aku lagi butuh, uang aku di rekening abis. Ayahku transfernya tiap awal bulan, aku emoh diseneni!” Di sini gue nggak tahu harus gimana, tapi pada akhirnya gue percaya sama dia, gue transfer dan setelahnya dia keterusan minta di beliin makan, nggak ada uang. Capek banget gue cuk! Gini amat ya jadi orang.

Terus setelah gue selesai ngerjain, gue kirim ke dia biar dikoreksi dosen. Dosen nyuruh buat revisi, dia marah-marah ke gue. Salah gue di mana?

Dia nangis-nangis ke gue sambil telepon minta gue buat benerin. Emangnya gue punya data? Punya buku-buku referensinya? Pada akhirnya gue ngalah, gue nyari referensinya. Sampai pada bagian penelitian, gue bingung. Dia yang melakukan penelitian kenapa gue yang harus nulis? Gue dapet data darimana coba?

Penelitiannya dia nggak guna, bisa dibilang buang-buang duwit orangtuanya nyekolahin dia tinggi-tinggi. Tapi karena dia katanya termasuk orang kaya, dia merendahkan gue yang nggak kuliah.

“Kamu itu nggak pantes sama aku. Aku kuliahan, sebentar lagi lanjut S2. Sementara kamu? Kuliah juga enggak. Miskin—”

Sampai sini gue udah nggak mau ngerjain lagi, tapi anehnya dia minta gue buat ngirim filenya. Karena gue masih kasihan akhirnya gue kirim. Dia ngeblok gue.

Beberapa bulan kemudian dia inget gue lagi, dia inget gue kalo lagi butuh aja. Bagian penelitiannya butuh referensi, dia minta ke gue buat nyari. Bodohnya gue! Gue udah berkali-kali dikhianati tapi masih aja ngasih dia kepercayaan.

Gua nyari datanya di mana coba? Dia yang melakukan penelitian, tapi malah mubah. Pada akhirnya gue nyari data mengenai presentase minat baca Kab. Semarang beserta kecamatannya, gue nyari di perpusda.

Di situ gue cuma dapet pernyataan kepala pustakawannya, hanya sebatas argumentasi karena memang datanya minim. Dia ngamuk-ngamuk ke gue, data fiksi sebelumnya gue hapus, gue ganti dengan pernyataan kepala pustakawan tadi, pada akhirnya dia ngeblok gue lagi.




Beberapa bulan kemudian, tepatnya hari kemarin dia tiba-tiba kirim pesan, ujung-ujungnya minta tolong hal yang memang bukan kewajiban gue.

Karena gue udah nggak percaya lagi, gue menolak permintaannya dengan sopan. Dia blokir gue lagi sepertinya.



*****




Ada ya mahasiswi kayak gitu. Pendapat kalian gimana? Dia yang bodoh atau gue yang bodoh?

Dan pada akhir 2020 kemarin juga cewek yang pernah gue sukai sewaktu masih di Bandung tiba-tiba minta tolong, padahal dia sebelumnya blokir gue. Dia minta dia ngerjain tugas kuliahnya dia, gue bantuin karena kasihan tapi karena dia keterusan akhirnya gue tolak, dia blokir gue lagi.

TERIMA KASIH!



kimha420
pilotshogun
wanitatangguh93
wanitatangguh93 dan 47 lainnya memberi reputasi
46
12.8K
335
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.4KThread41.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.