Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Memangnya Tanpa WhatsApp, Kita Kenapa Gitu?
Quote:


Iya benar! Kalau hanya WhatsApp tang hilang dari peredaran, yang kemudian kita wajib meninggalkannya, masalahnya ada dimana? Ada berpuluh-puluh bahkan ratusan mungkin aplikasi komunikasi yang bisa digunakan.

Masalahanya hanya karena hampir semua orang sekarang menggunakan WA, termasuk atasan dan instansi kita. Di sinilah letak masalahnya.

Seingat saya, sebelum tahun 2015 pernah suatu kali saya dibuat mangkel-jengkel yang kelewat batas.

Ceritanya kan pada saat itu komunikasi menggunakan WA masih belum membumi seperti sekarang. Hanya sebagian kecil orang menggunakan aplikasi ini.

Karena mendesak akhirnya saya diminta datang ke Dinas untuk menyelesaikan urusan katanya. Setelah sampai di sana, padahal perjalanan yang ditempuh menggunakan motor tidak kurang dari 3 jam pilang pergi. Jika jalan yang dilewati mulus beraspal bisa melaju sambil tertawa. Setidaknya sambil tersenyum.

Sesampainya di sana ternyata hanya diminta mengambil pengumuman. Masya Allah! Saya hanya mengurut dada. Padahal beberapa kali saya telah meminta agar menggunakan aplikasi WA dalam mengirim pesan dan file. Tak digubris sama sekali. Katanya, silaturrahmi lebih penting. Toh nyatanya sekarang, apa saja jika masih dikirim lewat WA tetap diminta mengirim juga.

Baru tahun 2016 ke atas, mulailah para pekabat dinas, entah dapat instruksi dari mana. Semua pegawai harus memasang aplikasi WA. Semenjak itulah bagia jamur di musim hujan. Para pegawai yang mulanya aktif dengan bbm harus pindah aplikasi.

Android yang tidak mendukung aplikasi WA disingkirkan. Berganti dengan android baru. Maka jadilah orang-orang pada kemaruk aplikasi baru ini. Yang mulanya nelppn dengan seluler biayanya mahal perlahan-lahan ditinggalkan. Bisa menggunakan fitur video pula. Lengkaplah!

Maka semenjak itu, berbondong-bondonglah komunitas memaksa anggotanya memasang aplikasi WA, katanya agar informasi lebih cepat tanpa ribet. Grup-grup WA pun tumbuh menjamur. Hingga ada beberapa rekan yang terpaksa ganti android lagi yang baru. Katanya android lama tak mampu memuat banyak grup.

Dengan begitu, komunikasi secara umum berpindah menggunakan aplikasi WA. Saya pikir bukan kelebihan dan kecanggihannya yang menarik. Melainkan karena digunakan banyak orang. Hingga akhirnya mau tidak mau untuk berkomunikasi kita harus menggunakan aplikasi ini.

Padahal banyak aplikasi lain yang juga tak kalah menarik dan mudah digunakan. Seperti, imo, kaizala, telegram, bip, wechat, dll. Semua bagus digunakan untuk berkomunikasi.

Sebenarnya kuncinya ada pada Pejabat yang membawahi karyawannya. Jika meminta agar karyawannya menggunakan aplikasi selain WA pasti akan dituruti. Dan lambat laun mereka akan terbiasa dengan aplikasi tersebut.

Semakin banyak orang yang meninggalkan aplikasi WA, dan beralih ke salah satu aplikasi komunikasi lain lambat laun WA akan ditinggalkan.

Jadi biar pun tak ada WA, tetap bia berkomunikasi seperti biasa. Yang tidak biasa itu adalah ketika jaringan internet tidak ada baru macet komunikasi. Atau tidak ada kuota, kiamatlah komunikasi antar kita. Ha ha ha...
isu152
hammyhamzz
m4ntanqv
m4ntanqv dan 27 lainnya memberi reputasi
28
8.2K
153
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.