ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Bos Signal Bingung Baca Aturan Privasi Baru WhatsApp


Jakarta -
Bos Signal, Brian Acton, makin sering muncul berkenaan dengan naiknya popularitas Signal di tengah kontroversi yang menyelimuti kebijakan privasi baru WhatsApp. Acton yang dulu mendirikan WhatsApp bersama Jan Koum ini pun menilai aturan baru itu amat membingungkan.
"Setelah membaca kebijakan privasi (WhatsApp), saya menganggapnya sangat membingungkan dan sulit diikuti. Dengan update ini, ada premis data Anda dibagikan kembali ke Facebook sehingga mereka bisa meningkatkan kapabilitas untuk mengincar konsumen," kata Acton.

Ia pun membahas bagaimana download Signal telah mencapai rekor, sesuatu yang dibenarkan oleh beberapa perusahaan riset. Keamanan dan privasi pengguna pun menurutnya merupakan prioritas.

"Sebagai kebijakan perusahaan, kami tak membuka angka download. Tapi, kami melihat rekor angka pertumbuhan minggu ke belakang. Signal memuncaki ranking di App Store di lebih dari 70 negara dan di Play Store di lebih dari 35 negara," klaim Brian.

"Kami tak ingin tahu apapun. Tidak pada siapa Anda bicara, berapa banyak pesan yang Anda kirim, bahkan seperti apa foto profil Anda. Data Anda adalah untuk Anda sendiri," cetusnya lagi seperti dikutip detikINET dari Business Standard.
Pihak WhatsApp mungkin kurang mengantisipasi bahwa kebijakan privasi barunya menuai kontroversi dan membuat pesaing seperti Signal dan Telegram bertambah populer. Sampai-sampai bos WhatsApp sampai Instagram yang berada di bawah Facebook turun gunung memberi penjelasan.

WhatsApp menjelaskan bahwa perubahan aturan privasi tidak berdampak pada privasi chat user yang tetap hanya dapat dibaca oleh pengirim dan penerima pesan. Head of Instagram, Adam Mosseri, menyatakan ada banyak informasi tidak benar soal kebijakan baru WhatsApp.
"Ada banyak misinformasi tentang terms of service WhatsApp saat ini. Update kebijakan itu tak berdampak pada privasi pesan kalian dengan teman atau keluarga dalam cara apapun. Perubahan ini berkaitan dengan pesan pada bisnis di WhatsApp yang juga opsional," tulis Adam di Twitter. Jadi, apakah dengan momentum ini Signal dan Telegram dapat menyaingi WhatsApp?


sumur

https://inet.detik.com/cyberlife/d-5...-baru-whatsapp
emineminna
areszzjay
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.5K
25
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.9KThread40.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.