Jakarta - Wasekjen Persaudaraan Alumni 212 (PA 212), Novel Bamukmin, menunjukan sikap kekhawatiran terkait penunjukan Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo sebagai calon Kapolri tunggal pengganti Jenderal Pol Idham Azis.

Sebab, menurut PA 212, Komjen Listyo adalah non muslim dan nantinya institusi Polri besar kemungkinan akan dipimpin oleh Jenderal non muslim.

Ia mengaku bukan tidak mungkin kebijakan Presiden Joko Widodo tersebut semakin membuat umat Islam teraniaya.

“Bukan tidak mungkin bisa saja Sigit kebalikan dari Kapolri yang muslim sebelumnya. Yaitu bisa menghormati dan merangkul para ulama dan umat islam,” katanya, dilansir, PojokSatu.id, Jumat (15/1/2021).

Menurut dia, nantinya akan ada dilema tersendiri jika Korps Bhayangkara itu dipimpin oleh orang yang tidak mewakili agama mayoritas. Baca Juga: Listyo Harus Bereskan Masalah Faksi di Internal Polri

“Memang suatu dilema kalau sesuatu kekuasaan atau jabatan dipegang oleh orang yang tidak mewakili mayoritas,” ucap dia.

Sambung anak buah Habib Rizieq Shihab lantas membandingkan kondisi saat ini dimana Kapolri adalah seorang muslim.

“Kapolri yang muslim, ulama dikriminalisasi bahkan terjadi pembantaian terhadap pejuang Islam yaitu 6 laskar yang dibantai. Dan ini menjadi kekhawatiran kami,” tandasnya.

Sementara itu, diketahui Listyo Sigit Prabowo adalah calon tunggal Kapolri yang direkomendasikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Hal tersebut tertuang dalam Surat Presiden (Surpres) yang diserahkan oleh Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno kepada DPR RI, pada Rabu (13/1/2021).



Berarti nanti presiden yang muslim, wapres, pak Prabowo, Sandiaga uno, MUI, Mentri agama, NU, Muhammadiyah, Banser juga akan teraniaya??????