ZenMan1Avatar border
TS
ZenMan1
Ada Varian Baru Corona, Vaksin Covid Masih Efektif?


Jakarta, CNBC Indonesia - Kepala BPOM Penny Lukito mengungkapkan vaksin Covid-19 yang ada saat ini masih mampu melindungi penerima dari strain baru atau mutasi virus SARS-Cov-2 yang bermunculan. Hingga kini masih belum ada penelitian yang lebih lengkap, namun para peneliti menilai strain baru yang muncul tidak mengubah struktur protein spike dari virus tersebut.

"Karena vaksin kan meningkatkan antibodi, dan mutasi baru pada virus ini diharapkan tidak mengubah struktur protein spike dari target vaksin itu, sehingga masih bisa dikenali antibodi," kata Penny di Komisi IX DPR RI, Kamis (15/01/2021).

Masih akan dilakukan penelitian terhadap varian baru yang bermunculan, namun tidak ada kekhawatiran perubahan protein spike dari virus.

"Masih bisa efektif sampai dengan sekarang sampai ada data baru," katanya.
Sebelumnya, WHO memperingatkan tahun kedua pandemi Covid-19 mungkin lebih sulit daripada yang pertama. Perbedaan bagaimana virus corona baru menyebar, terutama saat munculnya varian yang lebih menular, menjadi salah satu alasannya.
"Kami akan memasuki tahun kedua ini, bahkan bisa lebih sulit mengingat dinamika transmisi dan beberapa masalah yang kami lihat," kata Mike Ryan, direktur eksekutif program kedaruratan kesehatan WHO, pada Rabu (13/1/2021), dikutip dari Reuters.
LIPI juga mengungkapkan varian baru yang ditemukan di Inggris dan Afrika selatan 70% lebih menular dari varian sebelumnya. Namun hingga saat ini belum ada bukti ilmiah varian baru ini membuat penyakit lebih parah atau meningkatkan risiko kematian.

Cara penyebarannya pun masih sama yakni melalui respiratory droplet dan aerosol. Penyebaran yang begitu cepat ke berbagai belahan dunia menurutnya karena tingginya mobilitas masyarakat dan tidak ada pembatasan perjalanan.
Sementara itu, Peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI Sugiyono Saputra mengatakan varian-varian baru muncul sebagai bagian dari siklus hidup yang terus berubah melalui mutasi.

"Perbedaan varian baru SARS-CoV-2 dengan varian sebelumnya adalah pada banyak tidaknya mutasi pada nukleotida (materi genetik) yang terjadi sehingga membentuk klaster atau lineage tersendiri," kata Peneliti di Pusat Penelitian Biologi LIPI Sugiyono Saputra.

sumur

https://www.cnbcindonesia.com/tech/2...-masih-efektif
0
792
16
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
670KThread40.3KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.