• Beranda
  • ...
  • Otomotif
  • Ingat, Molis Jangan Salah Masuk, Inilah Untung Ruginya Masuk SPKLU Dan SPLU

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Ingat, Molis Jangan Salah Masuk, Inilah Untung Ruginya Masuk SPKLU Dan SPLU

Molis, Mobil Listrik dan Motor Listrik sudah mengaspal di Indonesia, meskipun jumlahnya masih bisa di hitung dengan jari tapi kebutuhan akan bahan bakar listrik mereka tetap harus tersedia di titik-titik tertentu, tentu tujuannya adalah agar mobilitasnya tetap lancar tanpa kendala.

Sebagai kendaraan bermesinkan teknologi modern molis tetap membutuhkan bahan bakar yang disimpan dalam baterai, layaknya sebuah handphone baterai molis harus di isi ulang agar tidak kehabisan 'bensin' di jalan.

Jika mobil konvensional mencari Stasiun Pengisian Bensin Umum (SPBU) maka berbeda dengan molis. Tapi beberapa pemilik molis terlebih masyarakat umum masih seringkali gagal paham membedakan mana SPKLU dan SPLU, meski sama-sama tempat pengisian daya berbahan bakar listrik ternyata keduanya memiliki perbedaan.

Supaya tidak salah persepsi, malu, atau salah seharusnya pemilik molis masuk ke Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), bukan ke masuk Stasiun Pengisan Listrik Umum (SPLU), begitu juga sebaliknya.

Secara fisik pun sebenarnya amat mudah di bedakan, SPKLU secara tampilan seperti SPBU pada umumnya tapi lebih ringkas, sedangkan SPLU umumnya berada di titik lokasi yang dekat dengan masyarakat seperti di pinggir kios-kios, pertokoan, atau tempat terbuka tertentu yang memiliki Stop Kontak.

Untuk mencari lokasi SPKLU dan SPLU terdekat kita atau konsumen bisa mencarinya via Google Maps atau website resmi PLN dengan mendownload aplikasi yang bernama SPKLU Charge.IN

SPLU

Umumnya dimanfaat kan oleh konsumen yang membutuhkan daya listrik untuk warung dan kios, pengisian baterei laptop, hape, gadget, sampai kendaraan bermotor roda 2. Menurut informasi yang saya dapatkan untuk sekali pengisian full charge sebuah motor membutuhkan waktu kurang lebih sekitar 3 jam. Biaya pengisian daya di SPLU per kW nya adalah Rp 1,647.


Di SPLU konsumen harus melakukan sendiri. Jadi sebaiknya sebelum baterai benar-benar habis sebaiknya konsumen sudah membeli token listrik. Konsumen harus menginput/menyebut no pelanggan ID SPLU kendaraannya di ATM, Minimarket, atau penyedia layanan pengisian token SPLU lainnya.

Setelah membayar kita akan mendapat 20 angka unik seperti layaknya kita mengisi pulsa token rumah melalui print out, notifikasi hape, atau lainnya. Kemudian konsumen menuju SPLU terdekat lalu menginputkan 20 angka tadi di SPLU layaknya mengisi pulsa token rumah, tekan Enter barulah konsumen bisa mencolokkan kabel listriknya ke Stop Kontak SPLU, tunggu 3 jam sampai pengisian selesai.

SPKLU

Secara umum cara konsumen mengisi daya listrik ke kendaraan besarnya tidak berbeda jauh dengan kendaraan seperti motor, membeli token lalu pergi ke SPKLU terdekat. Secara fisik memang ada sedikit perbedaan tapi kita bisa dengan mudah membedakan karena kita bisa melihat tulisan besar bertuliskan SPKLU di sisi sampingnya dan terdapat tanda Barcode untuk mengkoneksikan SPKLU dengan hape konsumen saat langkah awal melakukan pengisian daya.

Pengkoneksian ini tujuannya adalah untuk sinkrosniasi data berupa jumlah rupiah yang akan di bayar, beberapa catatan penting untuk konsumen seperti sisa saldo serta info lainnya yang akan tampil di layar hape.


Tapi yang menjadi perbedaan mendasar dari SPKLU dan SPLU adalah; pertama keduanya memiliki daya kW yang berbeda, ke dua di SPKLU terdapat 2 pilihan Stop Kontak kW yang menyesuaikan kebutuhan daya setiap mobil, dan ketiga adalah cara menghubungkan mobil dengan SPKLU membutuhkan aplikasi yang terintegrasi dengan Barcode yang caranya sudah saya sebutkan sebelumnya.

Hal penting lain yang harus di ingat adalah;baik motor atau mobil jangan sampai tertukar tempatnya karena jika motor mengisi daya ke SPKLU justru akan merusak kelistrikan kendaraannya.

SPKLU memiliki daya lebih besar (22 kW sampai 150 kW), sedangkan jika mobil mengisi ke SPLU akan memakan waktu lebih lama karena daya kW SPLU lebih kecil (5,5 kW sampai 22 kW) mengikuti standar kW rumah.


Nah itulah beberapa perbedaan yang bisa saya share di artikel saya kali ini, jika ada masukan atau tambahan informasi pembaca bisa berkomentar di kolom komentar yang telah disediakan. Senangnya berbagi. Terimakasih.


Referensi. TKPeh, TKPeh
Img.google img



Copyright © 2016 - 2021 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS 
Diubah oleh iskrim 02-01-2021 04:24
staycool75
Junmai92
gargantuar89
gargantuar89 dan 20 lainnya memberi reputasi
21
9K
96
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Otomotif
OtomotifKASKUS Official
27.7KThread14.5KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.