Narapidana kasus terorisme Abu Bakar Ba'asyir (ABB) menghirup udara bebas setelah menjalani hukuman selama sembilan tahun penjara. Kebebasan ABB diyakini masih akan menimbulkan konsekuensi tersendiri bagi pemerintah Indonesia.

"Kebebasan Abu Bakar Ba'asyir bakal jadi idola baru setelah FPI dan Rizieq ditahan," kata Pendiri Negara Islam Indonesia (NII) Crisis Center, Ken Setiawan, di Jakarta, Jumat (8/1/2021).

Menurut Ken, setelah ABB bebas dari penjara maka sebaiknya aparat penegak hukum tetap mengawasi gerak-geriknya. Mengingat, sampai dengan saat ini masih ada banyak sel tidur teroris yang aktif di Indonesia. "Masih sangat perlu dilakukan pengawasan, sebab ada ratusan sel tidur aktif," ucap Ken.

Dirinya meyakini, tokoh sekelas ABB tidak akan mudah untuk diubah pemikirannya selama menjalani masa tahanan. Termasuk, upaya deradikalisasi yang selama ini terus dilakukan pemerintah. Karena itulah, aparat penegak hukum diharapkan jangan sampai lengah sedikitpun. "Sekelas ABB susah untuk di deradikalisasi. Level Asap, api dan bara, kalau ABB sudah bara," ujarnya.


Karena kondisi itulah maka masih menjadi sangat mungkin ABB bisa kembali membangunkan sel-sel tidur. Terlebih selama ini sosok ABB juga dikenal sebagai simbol perlawanan.

"Walaupun kelompok yang dibangun ABB banyak terpecah belah, tapi saat ini tetap menjadi idola di kalangan pergerakan," ujar Ken.

Untuk meredam itu, menurutnya, upaya yang efektif adalah langkah tegas pemerintah seperti yang dilakukan kepada ormas FPI. Langkah tegas pemerintah kepada FPI juga harus dijadikan momentum untuk menindak ormas-ormas lain yang tidak mengakui Pancasila.

"Sebab kalau ada pembiaran, bukan hanya nasional, dunia internasional akan menyorot masalah ini seperti Australia. Sebab bagaimanapun ABB merupakan simbol perlawanan kepada negara," ujarnya. [Y-7]


Sumber: https://www.beritasatu.com/nasional/...oris-indonesia

Komenk: GPP BIAR TAMBAH SERU DUNIA PERSILARAN