the.commandos
TS
the.commandos
Risma Dicap Ratu Drama, Sosok Tunawisme dan Nama Asli Terbongkar, Warganet: Terciduk


Aksi blusukan Menteri Sosial Tri Rismaharini menjadi perbincangan hangat di kalangan publik.

Sosok Kastubi sendiri disebut kemensos kini berada di Balai Rehabilitasi Sosial Eks Gelandangan dan Pengemis Pangudi Luhur, Bekasi, Jawa Barat.


Sosok Kakek berusia 59 tahun itu sempat menjadi perbincangan warganet.

Seorang pemilik akun twitter @Andhy_SP211 mengunggah beberapa foto yang ia sebut merupakan Kakek Kastubi, tunawisma yang ditemui Risma, 4 Januari lalu.

Sosok pria berambut putih itu disebut sebagai pemilik usaha di kawasan Manggarai, Jakarta Selatan.


"Kalau yg menghadap ke depan atau yg rambutnya putih/ubanan kek kenal itu, tukang jualan poster Soekarno Menang dia orang PDIP. Lokasi jualanya jln Minang kabau Manggarai, selain itu dia juga jualan kelapa muda. Terciduk juga,” cuit aku Adhe Idol di Facebook

Sejumlah media massa pun melakukan penelusuruan ke lokasi yang dimaksud

Dan memang benar, ditemukan sosok pria berambut putih mirip seperti tunawisma yang ditemui oleh Risma.

Dia disebut dalam pemberitaan, bukanlah tunawisma.

Bahkan, ia disebut memiliki sejumlah usaha.

Namanya pun bukanlah Kastubi, melainkan Nur Saman.


Hingga Kamis siang, nama #RismaRatuDrama masih memuncaki trending topik di Indonesia.

Tanggapan Kemensos

Menanggapi viralnya temuan tunawisma itu, Kepala Biro Humas Kementerian Sosial Wiwit Widiansyah menjelaskan maksud dan tujuan blusukan Risma ke sejumlah penyandang masalah kesejahteraan sosial.

Menurut dia, blusukan itu dalam rangka menyasar program Pemerlu Pelayanan Kesejahteraan Sosial (PPKS).

"Sasaran PPKS ini seperti gelandangan, pengemis, dan kelompok rentan lainnya," kata Wiwit melalui pesan singkat kepada Kompas.com, Rabu (6/1/2021).

Ia melanjutkan, tujuan blusukan yang dilakukan Mensos adalah untuk melakukan pemetaan masalah sosial dan melihat langsung kebutuhan dari PPKS.

Hal ini, kata dia, diperlukan agar Kemensos dapat mencarikan solusi dari masalah-masalah yang dialami para PPKS.

"Agar dapat dicarikan solusinya secara komprehensif dan terkoordinasi dengan kementerian/lembaga dan pemda terkait," kata dia.

Di media sosial, aksi blusukan Risma menuai polemik karena muncul dugaan adanya pengaturan atau setting sebelum dilakukan.

Hal ini terlihat di akun Tiktok @cual99. Akun tersebut menggambarkan sedikit gambaran dugaan setting-an pada "blusukan Bu Risma".

Namun, ketika ditanya lebih lanjut untuk mengonfirmasi apakah blusukan itu telah diatur sebelumnya, Wiwit tidak memberikan respons.

Publik memang memberikan beragam komentar, termasuk kritikan pedas untuk Risma. Dia menjadi topik yang ramai diperbincangkan warganet Twitter pada Rabu (6/1/2021).

Hingga Kamis (7/1/2021), nama Risma masih bertengger dengan lebih dari 5.000 orang membuat twit dengan tagar #RismaRatuDrama.

Sejumlah warganet menilai aksi blusukan Risma sebagai pencitraan yang tidak diperlukan dan tidak tepat sasaran.

Mereka meminta agar Risma dapat melakukan hal yang lebih signifikan dalam memperbaiki kesejahteraan rakyat Indonesia.

Selain itu, ada juga yang menilai blusukan Risma sebagai langkah awal sebelum maju ke Pilkada DKI Jakarta.

Namun, anggapan itu telah ditepis oleh PDI Perjuangan, partai tempat Risma bernaung.

Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Saiful Hidayat mengatakan, kegiatan Risma tersebut tidak terkait sama sekali dengan Pilkada DKI Jakarta mendatang

"Tidak ada kaitannya dengan Pilkada DKI," kata Djarot saat dihubungi, Rabu (6/1/2021).

Menurut Djarot, kegiatan blusukan Tri Rismaharini sejak menjabat sebagai Menteri Sosial merupakan bagian dari tugas untuk membantu masyarakat penyandang masalah sosial.

Blusukan Risma juga diharapkan bisa menjadi motivasi bagi Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dan daerah lainnya dalam menangani masalah sosial di masyarakat.

Bermunculan gelandangan baru

Sejak blusukan Risma ramai diperbincangkan publik, kini tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak ditemui, Rabu (6/1/2020).

Setelah aksi blusukan Mensos Risma blusukan menemui tunawisma di beberapa ruas jalan di Jakarta, sejumlah tunawisma mulai marak terlihat di jalanan Ibu Kota.

Pantauan Wartakotalive.com, di Jalan Salemba hingga jalan Kramat Raya, Senen, Jakarta Pusat, beberapa gerobak berhenti di pinggir jalan.

Ada pula tunawisma yang hanya duduk sambil membawa karung.

Meski tidak bergerombol, para tunawisma muda ditemukan di sejumlah ruas jalan tersebut.

Beberapa dari mereka ada membawa gerobak dengan muatan kardus-kardus di dalam gerobak itu.

Tak hanya di ruas jalan Kramat Raya dan Salemba, para tunawisma juga terlihat di sekitar Gereja Katedral, Sawah Besar.

Ada sekitaran lima orang tunawisma yang duduk di trotoar, ada beberapa dari mereka juga membawa gerobak.

Menyikapi hal itu, Kepala Suku Dinas Sosial (Kasudinsos) Jakarta Pusat, Ngapuli Parangin-angin tak menampik soal keberadaan tunawisma di Jakarta Pusat.

Ia bahkan membenarkan jika kini fenomena tunawisma di Jakarta Pusat mulai marak beberapa akhir minggu ini.

"Kita tidak tahu ada apa ini, tiba-tiba banyak kan. Jadi tanda tanya juga. Jadi pertanyaan juga," ungkapnya Ngapuli Parangin-angin, Rabu (6/1/2021).

Ngapuli tak bisa menuding maraknya fenomena tunawisma, dampak dari blusukan Mensos Risma.

Apalagi dalam blusukan itu Risma menjanjikan tempat penampungan bagi para tunawisma.

"Ini agak curiga apakah informasi seperti itu orang yang dari luar Jakarta pada datang ke Jakarta sama kayak Lebaran," katanya.

https://manado.tribunnews.com/2021/0...-terciduk-juga

Marak Tunawisma akibat ekonomi..
areszzjaytien212700nirankara
nirankara dan 5 lainnya memberi reputasi
4
3.9K
46
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.