serbaserbi.com
TS
serbaserbi.com
Sejarah Singkat Penemuan dan Pabrikasi Sabun


HAI AGAN DAN SISTA!

emoticon-Hai

Siapa nihyang selama work from home atau school from home jadi jarang mandi? Ayo ngaku! Gapapa, Gansis. Hitung-hitung menghemat air dan sabun. Heheh.

Ngomongin mandi, tentu kita tak bisa lepas dari sabun, ya, Gansis. Kita menggunakan sabun agar tubuh terasa lebih bersih, wangi, dan fresh sehabis mandi. Sabun juga digunakan untuk mengangkat kotoran pada pakaian dan lemak pada piring-piring kotor.

Nah, setelah sekian lama menggunakan sabun, Gansis pernah berpikir nggak sih tentang sejarah sabun. Siapa yang pertama kali memakai sabun? Bagaimana perkembangan sabun? Pernah nggak beranalisis demikian?

So, pada thread kali ini ane akan membahas tentang the origin of soap making. Tanpa berlama-lama, mari kita bahas tentang dunia persabunan ini bersama-sama.

Kajja!

emoticon-Cendol (S)

Sudah Ada Sejak 2800 SM



Iya, Gansis! Sudah sebaheula itu sabun ada di peradapan manusia. Sebetulnya tidak ada keterangan pasti kapan awalnya sabun digunakan untuk kali pertama. Namun, berbagai manuskrip dan artikel sejarah telah menuliskan bahwa pada 2800 SM silam-- orang-orang Babilonia dan Sumeria Kuno sudah menggunakan sabun yang terbuat dari campuran air dan abu yang mereka sebut al-qualy-- sekarang dikenal dengan alkali. Al-qualy dipakai untuk meluruhkan lemak yang menempel dibulu domba yang akan dijadikan wol.



Penggunaan alkali atau abu ini terus berkembang ke berbagai wilayah. Seperti di Mesir Kuno pada 1550 SM. Penggunaannya pun sama, untuk membersihkan wol dan kain mentah sebelum ditenun. Pada 556-539 SM, pelayan-pelayan wanita di masa pemerintahan Raja Nabonidus mencampurkan abu minyak cemara dan minyak biji-bijian untuk menggosok batu-batu pertama.

Masyarakat Palestina Kuno pun tak mau ketinggalan. Mereka juga mengolah sabun dari abu tanaman barilah dan anabasis-- yang sekarang dikenal dengan istilah kalium. Abu-abu tersebut dicampur dengan lemak babi, minyak zaitun, alkali, dan kapur kemudian dipanaskan. Setelah mengental, adonan sabun tersebut kemudian dicetak dalam cangkir-cangkir kecil. Setelahnya, ditambahkan pula sedikit ramuan aromatik untuk menambah aksen wanginya.

***

Sabun untuk Tubuh



Penggunaan sabun untuk tubuh sudah dilakukan oleh orang-orang Jermanik dan Galia. Pada awalnya, sabun alkali dan lemak hewani tersebut hanya digunakan untuk pencuci sekaligus minyak rambut oleh kaum laki-laki. Lalu pada 58 SM, orang-orang Romawi pun mulai mengaplikasikan sabun untuk membersihkan sekujur tubuh. Mereka menggosok tubuh dengan sabun abu dan minyak (lemak hewan), kemudian mengikis kotorannya dengan strigil (alat pengikis tubuh).



Pada masa 2M, sabun alkali dan lemak sudah menjadi alat pembersih pribadi-- di mana setiap orang sudah terbiasa membersihkan dirinya dengan sabun.

***

Detergen dan Lulur dari India Kuno



Masyarakat India Kuno telah mendengar tentang sabun. Mereka pun ikut tertarik untuk menciptakan detergen atau sabun bubuk dari kacang-kacangan yang disebut Sapindus saponaria. Kacang-kacang tersebut direbus hingga lembut kemudian dihaluskan hingga membentuk bubuk. Tujuannya untuk mendapatkan ekstrak kacang tersebut yang memiliki daya bersih kuat.



Tak hanya itu, orang India Kuno juga meramu lulur untuk membersihkan kulit. Lulur tersebut dibuat dari kunyit halus, tulsi (kemangi), neem (kulit kayu), kelopak teratai, dan minyak cendana. Bahan-bahan tersebut dihaluskan lalu dijadikan pasta untuk menggosok tubuh. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan shikai--sejenis akasia-- untuk menggosok rambut dan tubuh.

***

Sabun Keras ala Umat Islam



Pada masa kejayaan Islam, produksi sabun sudah berkembang cukup mapan. Resep sabun gliserin dan minyak zaitun dari Muhammad ibn Zakariya al-Razi telah menjadi rujukan orang-orang saat itu. Sabun-sabun itu tak lagi berupa lemak atau bubuk halus, tapi berupa sabun batangan dengan aroma menyenangkan. Oleh karenanya, umat Islam-- yang kebanyakan pedagang-- menjual sabun-sabun tersebut tak hanya di Timur Tengah tapi juga ke Eropa dan Asia.

Sebetulnya, sebelum umat Islam Timur Tengah membuat sabun keras, usaha ini lebih dahulu dilakukan oleh orang-orang Eropa. Di Napoli, Spanyol, Italia, dan Inggris telah diproduksi sabun-sabun keras dari lemak hewani. Namun, bau sabun itu tidak sedap sehingga akhirnya sabun keras nan wangi yang dijajakan oleh pedagang Muslim ke Eropa--"menyingkirkan" sabun-sabun berbau tak sedap tersebut.



Karena sabun di Eropa kian banyak peminatnya, umat Islam di Eropa pun terus memperbaiki kualitas sabun mereka. Oleh sebab itu, seorang dokter Muslim terkenal dari Andalusia--Al al-Qasim al-Zahrawi atau Abulcassis--membuat kitab kedokteran yang di dalamnya juga membahas tentang sabun--dengan judul al-Tasreef. Untuk sekedar informasi saja, hingga detik ini, al-Tasreef masih menjadi rujukan utama di berbagai universitas terkemuka di Eropa.

***

Pabrikasi Sabun



Sejak abad ke-13 hingga 16, Italia, Spanyol, dan Perancis telah menjadi pusat produksi sabun terkenal di dunia. Bahkan di tahun 1622 penjualan sabun kian berkembang walaupun menerapkan sistem pasar monopoli yang diperintahkan oleh Raja James I.

Tahun 1971, Nicholas LeBlanc--kimiawan asal Perancis--menciptakan sabun murah berbahan baku sodium karbonat. Ini merupakan terobosan baru dalam dunia persabunan, mengingat sebelumnya sabun masih dibuat dari lemak hewani, nabati, dan alkali. Karenanya, sabun sodium ini diproduksi secara massal dan dijual dengan harga terjangkau. Kemunculan sabun ini secara perlahan menggusur pasar sabun monopoli yang diterapkan oleh Raja James I.

20 tahun sejak penemuan LeBlanc, Michel Eugene Chevreul, memperkenalkan teknologi pembuatan sabun yang lebih modern. Kimiawan Perancis itu menciptakan sabun dari kombinasi beberapa bahan kimia alami, asam lemak, dan gliserin.

Di Belgia, seorang kimiawan bernama Ernest Solvay juga ikut menyemarakkan dunia persabunan. Beliau membuat sabun mandi dengan proses ammonia--di mana proses ini dapat menekan biaya produksi alkali tapi dengan kuantitas sodium yang tetap meningkat.

Tahun 1953, di Amerika Serikat sudah diproduksi detergen surfaktan sebagai bahan aktifnya. Kemampuan pembersihnya yang lebih kuat dibandingkan sabun telah membuat penjualan detergen di AS jauh lebih tinggi daripada sabun (pada saat itu).

Di abad ke-20, penemuan di dunia persabunan terus dimodernisasi. Seperti diciptakannya sabun pencuci piring bubuk pada 1950, terobosan bubuk enzim penghilang noda pada 1960, penciptaan liquid hand soap atau sabun cuci tangan cair pada 1970, penemuan pencuci pakaian dengan konsentrat pada 1980, penemuan gel pencuci piring, pelembut pakaian, detergen bubuk ultra pada 1990, dan lain sebagainya.

***

Nah, gimana tuh tadi? Apakah Gansis sudah paham tentang sejarah singkat sabun? Perlu diketahui, sejak revolusi industri hingga hari ini, dunia persabunan terus mengalami kemajuan. Berbagai jenis sabun telah diciptakan. Ada sabun bayi, ada sabun cukur, ada sabun organ reproduksi, ada sabun kesehatan, ada sabun colek, ada sabun atau shampoo untuk kendaraan, dan lain-lain. Kita tunggu saja pembaharuan apalagi yang akan terjadi di masa depan.

Oke, Gansis. Cukup sampai di sini thread ane kali ini. Jangan lupa cendol dan jejaknya di kolom komentar.

Xoxo

Sekian

emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)emoticon-I Love Indonesia (S)

A thread by : serbaserbi.com
Gambar : Google image
Sumber : 1, 2, 3

emoticon-Cendol Gan

Gomawoyo

Diubah oleh serbaserbi.com 28-12-2020 11:31
dxstarzEriksaRizkiMedv039
edv039 dan 46 lainnya memberi reputasi
47
9.1K
355
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.