Surobledhek746Avatar border
TS
Surobledhek746
Jaket Pak Lurah Ternyata Baju Koko
Quote:

Kemajuan proses perdagangan jika tak sebanding dengan kemajuan gaya hidup pengguna di sekitarnya pasti akan menimbulkan polemik. Bayangkan saja, ketika yang jualan menggunakan online sementara yang beli masih gagap dalam hal tersebut pastilah kejadian-kejadian lucu akan terjadi.

Seperti yang pernah saya alami. Saya termasuk yang kurang mengerti bagaimana belanja online tersebut. Bukan tentang memilih-milih barangnya sebenarnya, atau tentang bagaimana membayarnya.

Dua hal tersebut sangat mudah dilakukan. Tinggal pasang mata dan buka mulut. Mata digunakan untuk memilih-milih apa yang akan dibeli lewat gambar yang disajikan. Sementara mulut digunakaj untuk minta tolong pada tetangga atau anggota keluarga lain.

Nah, kalau saya biasanya pilih-pilih barang dahulu sepuas hati mana yang mau dibeli. Setelah itu baru klik "masukkan keranjang". Selesai dah! Setelahnya tingga total berapa jumlah yang harus dibayar. Selebihnya minta tolong siapa saja yang datang ke rumah berkunjung untuk membayarkan. Tinggal setor uangnya kepada mereka. Lalu, tunggu barang datang lewat antaran.

Pernah suatu ketika, saya tertarik ingin membeli jaket. Maklumlah karena musim hujan. Tidak ada salahnya memiliki jaket serep buat jaga-jaga. Walaupun sudah ada jaket yang lainnya. Toh tidak terlarang memiliki jaket lebih dari satu.

Kebetulan lurah yang ada di desa kami termasuk lurah yang masih muda. Jadi wajar jika gaya berpakaiannya keren. Biasanya ketika sore hari, dengan kopiah di kepala menggunakan kendaraan besar keliling memeriksa areal persawahan warga. Mengingat di desa kami banyak proyek irigasi masib berjalan.

Bersamaan dengan itu, kan saya biasanya mancing. Jadi dari jauh terlihat jaket yang digunakan pak Lurah menurut saya sangat keren. Maka begitu pulang ke rumah, saya pun cepat-cepat membuka gawai saya. Mencari jaket yang digunakan pak Lurah. Walaupun tidak sama yang penting miriplah.

Ternyata, berburu barang lewat situs-situs pemasaran online lumayan sulit. Yang pertama saya harus mengetahui nama barangnya, kemudian mereknya, warnanya, ukurannya, wah pokoknya repot.

Waktu itu hampir setengah malam pencarian jaket tersebut dilakukan. Dan tetap saja tidak ketemu. Saya pun menyerah berburu ketika itu. Dalam hati saya berencana esok sore ketia berpapasan dengan pak Lurah akan saya tanyakan. Membelinya dimana, mereknya apa, dan harganya berapa.

Malu-maluin memang. Tapi apa boleh buat, nyatanya saya sudah mencoba mencari tetap saja tidak ketemu.

Lurah sekarang beda dengan lurah zaman dahulu. Kalau lurah zaman dahulu, warga begitu segan dan menghormatinya. Ketika ketemu dan berpapasan minimal mengangguk dan memberi salam saja. Jarang ada yang berani ngobrol banyak apalagi bercerita macam-macam. Paling-paling hanya hal-hal yang penting saja.

Kalau lurah sekarang, eh jangankan lurah, camat bahkan bupati saja bisa diajak ngobrol dan bercanda dengan leluasa. Efek demokrasi mungkin ya? Tentu saja, tetap! Mereka yang bisa ngobrol dan bercanda adalah orang yang dikenal.

Kembali ke soal jaket tadi. Begitu ketemu dengan pak Lurah maka saya pun bertanya. Persis dengan yang saya rencanakan. Nama barangnya apa, merekanya apa, beli dimana, dan harganya berapa. Tentu saja harga jadi prioritas dalam pertanyaan. Jangan-jangan kantong saya tak cukup untuk membeli jaket tersebut.

Oalaah! Setelah diberitahu pak Lurah, ternyata baju yang dari jauh saya lihat seperti jaket itu ternyata baju koko. Memangnya ada ya baju koko mirip dengan jaket?

Ketika itu pak Lurah membuka gawai. lalu memperlihatkan barang dari gawainya. Membelinya secara online. Selamatlah pikir saya! Tinggal salin linknya dan klik, dapatlah barang tersebut lengkap mulai dari toko online-nya, mereknya, harganya dan sebagainya. Tinggal pilih ukuran dan warnanya, masuk keranjang.

Begitu antusiasnya saya bertanya dan menatap gawai pak Lurah membuatnya senyum-senyum. Alngkah noraknya orang ini, begitu mungkin pikiran pak Lurah. Tapi biarlah....

Untulah di desa kami hanya saya yang kelakuannya seperti itu. Coba saja jika lebih dari satu. Pasti pekerjaan pak Lurah kian berat. Harus melayani warganya melakukan pembelian online. Ha ha ha....

Tenang saja! Nanti jika hari jumat, pak Lurah ke Masjid jumatan menggunakan baju koko itu, aku pasti akan ikut menggunakan baju sejenis, pikirku kemudian. Biar tak jadi pak Lurah, minimal baju yang dipakai pada saat jumatan mereknya sama.

Terakhir, begitukah jika mengidolakan seseorang? Apa yang dipakai pun ingin diikuti. Walau saya sebenarnya tidak mengidolakan pak Lurah. Hanya saja baju yang dipakai begitu menarik perhatian saja.

Yang paling membuat penasaran adalah baju yang saya kira jaket ternyata baju koko. Kecelek saya. Namanya juga melihatnya dari jauh. Koplak.... Koplaaak!
Diubah oleh Surobledhek746 23-12-2020 03:32
tien212700
kelayan00
kelayan00 dan tien212700 memberi reputasi
2
762
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.