credit: google

Akhirnya Citra Febrianti atlet asal Lampung peraih medali perak di olimpiade 2012 yang diselenggarakan di London bisa tersenyum lega. Bagaimana tidak, setelah perjuangannya yang berliku untuk mendapatkan bonus yang seharusnyanya ia genggam saat menjadi juara masih harus tertunda delapan tahun lamanya.

Semua itu dimulai ketika dirinya mengikuti kejuaraan angkat besi di olimpiade 2012. Awalnya dia hanya mendapatkan hadiah perunggu di urutan juara ke-4 setelah kalah dari Cristina Lovu atlet dari Maldova yang mendapat juara 3. Namun, karena Lovu mengjindari test doping ia pun naik peringkat.

Akan tetapi hingga dirinya pulang ke tanah air posisi juara empat untuk dirinya tetap tidak berubah. Pada akhirnya empat tahun setelah pertandingan atau lebih tepatnya di tahun 2018, Federasi Angkat Besi Internasional ( IWF) memgumumkan bahwa peraih emas kelas 53kg Zulfiya Chin Shanslo (Kazastan) dan Lovu peringkat tiga didiskualifikasi karena terbukti kedapatan positip doping.

Mendengar kabar itu lantas Citra pun menanyakan perkembangan berita selanjutnya ke PB PABBSI (sebelum nama itu dibubarkan dan diganti). Namun, setelah dua tahun menunggu kelanjutan beritanya ia pun meminta tolong kakaknya untuk menguruskan dan membuat laporan.

Setelah bertanya ke sana-ke mari, pada tanggal 4 November 2020 ia dan keluarganya pun mendatangi KOI (Komite Olimpiade Indonesia) dan diterima oleh wakil sekertaris Jenderal Wijaya M. Noeradi. Kemudian laporan langsung diproses oleh Pak Okto dan menghubungi IOC (international Olympic Commite). Tidak butuh waktu lama untuk menunggu. Hanya berselang dua minggu setelah laporan, hasilnya pun akhirnya reami keluar dan Citra bisa mendapatkan haknya yang tertunda.

credit: google

Citra pun sangat bersyukur dan mengucapkan banyak terimakasih kepada keluarga dan pihak-pihak yang telah membantunya berjuang selama ini. Ia bangga karena akhirnya bisa mendapatkan pengakuan dan mempersembahkan medali perak kepada negara tercinta. Ini bukti perjuangannya sebelum dia mengakhiri karir karena cedera yang belum pulih juga hingga saat ini.

Tidak ada yang sia-sia ya, gan perjuangannya setelah ke sana-kemari menanyakan haknya. Ia pun sekarang bisa tersenyum bahagia dan menggenggam medali yang ia impikan serta hak bonus 400 jt yang diserahkan di wisma kemenpora oleh Menpora Zainudin.

Kalimat 'Perjuangan tak menghianati hasil' akhirnya terbukti. Tidak sia-sia atlet angkat besi dari Lampung ini terus memperjuangkan hak tanpa lelah. Meski harus menahan lama, toh akhirnya dirinyalah yang menuai hasil kerja keras itu. Kalau udah rezeki enggak bakal ke mana, ya gansis?

Semoga ke depan atlet Indonesia akan lebih diperhatikan kesejahteraan dan kemudahannya dalam mengurusi apa yang menjadi hak mereka jika menemui kasus yang sama.

Para atlet telah berjuang mengharumkan nama bangsa. Sudah selayaknya jika pemerintah dalam hal ini kementrian yang bersangkutan pun membantu menfasilitasi jika ada permasalahan yang terjadi baik atlet, pelatih maupun organisasi di dalamnya.
Semoga olah raga Indonesia semakin maju dan berjaya di setiap pertandingan.

Ikut seneng kita ya gansis. Melihat Citra di atas podium menggenggam pialanya aja udah ikutan terharu apalagi kita yang berdiri di sana.

Opini : pribadi
referensi baca dimari