jonoswara1976Avatar border
TS
jonoswara1976
4 Fakta yang Bikin Harga Bitcoin Tembus Rp326 Juta
Harga Bitcoin tembus rekor baru lagi nih, sampe Rp326 juta per unitnya. Ada yang takut ini booming kayak 2017, tapi ada juga yang yakin bakal naek terus. 

Nah, ane nemu analisis bagus tentang pergerakan harga Bitcoin dari Ngomonginuang nih. Ternyata ada 4 faktor yang bikin harga Bitcoin melejit, bahkan ada jawaban kenapa harga Bitcoin naek parah pada 2017

4 Faktor itu antara lain: 

1. Jumlah dolar AS yang beredar makin banyak gara-gara stimulus pemulihan ekonomi

 

Sejak meninggalkan sistem moneter standar emas pada 1971, jumlah dolar AS yang beredar terus meningkat. Sejak 1975 sampai 9 Maret 2020, total peredaran dolar AS meningkat dari 273,4 miliar dolar AS menjadi 4 triliun dolar AS. 

Jumlah peredaran dolar AS tumbuh makin tinggi pada 30 November 2020 menjadi 6,5 triliun dolar AS. Penyebabnya, banyak program stimulus untuk pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19. 

Bahkan, kongres AS lagi membicarakan untuk pengesahan stimulus tambahan senilai 1 triliun dolar AS. Jika benar disahkan, 50 persen peredaran dolar AS di dunia saat ini dicetak pada 2020.

Program stimulus dengan nilai raksasa itu membuat beberapa investor memprediksi kebijakan itu bakal menaikkan inflasi AS ke depannya. 

Dengan begitu, para investor pun mencari aset investasi yang minimal bisa mempertahankan nilainya dari potensi lonjakan inflasi. Di sini, beberapa investor memilih Bitcoin sebagai instrumen investasi lindung nilai terhadap potensi kenaikan inflasi.

2. Bitcoin Jadi Aset Lindung Nilai Lebih Baik dari Emas?

 

Ada beberapa instrumen investasi yang dinilai bisa melindungi aset dari gerusan inflasi, salah satu yang populer hingga kini adalah emas. 

Alasan emas sangat populer untuk aset lindung nilai karena persediaannya cenderung terbatas. Di sisi lain, permintaan emas untuk digunakan lindung nilai cukup tinggi sehingga ketika permintaan lebih tinggi daripada persediaan, harga pun bisa melonjak. 

Namun, beberapa waktu terakhir muncul sikap skeptis soal persediaan emas. Persediaan emas memang terbatas, tetapi tidak ada yang bisa verifikasi berapa banyak persediaan yang tersisa saat ini. 

Lalu, ada juga logika 'yang mungkin tidak masuk akal' kalau emas juga ada di luar bumi. Jadi, pada suatu hari nanti persediaan emas bisa bertambah melalui aksi penambangan asteroid. Hal itu bisa dilakukan seiring dengan kemajuan teknologi. 

Sementara itu, dengan berbagai asumsi terkait emas, posisi Bitcoin lebih pas untuk menjadi lindung nilai. Soalnya, pasokan Bitcoin sudah dibatasi hanya 21 juta unit sampai 2140. 

Kini, total koin Bitcoin yang sudah ditambang mencapai 18,5 juta unit. Artinya, persediaan Bitcoin yang belum ditambang tinggal kurang dari 3 juta unit lagi. Padahal, masa persediaan 21 juta unit itu masih sekitar 120 tahun lagi.

3. Momen Halving Bitcoin
 

Salah satu yang bisa mengerek harga Bitcoin adalah halving, yakni momentum ketika imbalan menambang berkurang setengahnya. Jika imbalan berkurang, aktivitas penambangan juga akan turun. Hal itu bisa membuat laju pertumbuhan persediaan akan melambat. 

Ada beberapa momentum halving yang bikin harga Bitcoin melejit. Pertama, halving pada November 2012 yang bikin harga Bitcoin naik dari 12 dolar AS menjadi 1.150 dolar AS. 

Halving kedua terjadi pada Juli 2016 yang bikin harga mata uang kripto itu melejit dari US$650 menjadi sekitar 19.000 dolar AS pada 17 Desember 2017. 

Setelah lonjakan yang luar biasa pada 2017, harga Bitcoin pada 2018 melorot drastis hingga sentuh 3.200 dolar AS. Meskipun begitu, harga Bitcoin tetap lebih tinggi ketimbang periode sebelum halving kedua. 

Nah, halving ketiga terjadi pada 11 Mei 2020 dan menjadi salah satu penyebab harga Bitcoin tembus rekor baru sepanjang sejarah dekati 23.000 dolar AS. 

4. Investor Institusi Gencar Simpan Bitcoin
 


Euforia Bitcoin tidak hanya dialami oleh investor ritel saja, tetapi juga investor institusi. Para investor institusi ini mulai agresif menyimpan sebagian uangnya di aset mata uang kripto paling populer tersebut. 

Investor institusi teranyar yang mengoleksi Bitcoin antara lain, Square, Microstrategy, dan MassMutual. Secara total ada 938.098 Bitcoin yang kini sekitar US$21,57 miliar yang dibeli oleh investor institusi.

Tak hanya mengoleksi Bitcoin, beberapa perusahaan juga mual menyediakan layanan untuk transaksi mata uang kripto. Paling heboh adalah keputusan Paypal yang mengizinkan akses untuk mata uang kripto ke 360 juta pengguna aktifnya. 

Lalu, ada Fidelity Digital Assets yang telah menyediakan layanan kustodian untuk mata uang kripto sejak Oktober 2018. Kini, Fidelity juga memungkinkan klien untuk menjaminkan Bitcoin sebagai jaminan dalam sebuah transaksi. 

Chicago Board Options Exchange (CBOE) dan Chicago Mercantile Exchange (CME) berencana meluncurkan produk mata uang kripto pada tahun depan. 

Bahkan, JP Morgan siap membuka peluang JPM Coin untuk sistem pembayaran. Ditambah, China juga mulai uji coba yuan digital pada tahun ini.













6666661234
tien212700
arif935699
arif935699 dan 3 lainnya memberi reputasi
4
863
10
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.8KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.