• Beranda
  • ...
  • Inspirasi
  • Yang Masih Kerja Keras, Bukan Kerja Cerdas Baca Ini Dulu Agar Impianmu Terwujud!

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Yang Masih Kerja Keras, Bukan Kerja Cerdas Baca Ini Dulu Agar Impianmu Terwujud!


[ HT# 665 ]

Artikel ini masih ada hubungannya dengan thread saya tentang sebuah resolusi hidup : thread 1, dan thread 2 (silahkan klik untuk di baca).

Benang merahnya; siapapun yang ingin sukses ya harus memiliki impian dan harus bekerja.


Banyak orang bekerja dari pagi hingga malam, kepala jadi kaki-kaki jadi kepala, bahkan ada istilah kata sampai berdarah-darah untuk memenuhi kebutuhan hidup demi impiannya bisa terwujud.

Tapi banyak juga kita tahu ada orang yang terlihat santai tapi tetap produktif dan menghasilkan. Bagaimana bisa?



Tanpa disadari oleh kita, sekolah membentuk diri kita ini menjadi pekerja, bukan seorang revolusioner atau bermental pengusaha. Itulah mengapa banyak orang terlihat kehidupannya rata-rata saja. Karena mereka tidak memiliki impian untuk lebih baik.

Sah-sah saja sih kalau menurut mereka kebutuhannya sudah merasa tercukupi, padahal kebutuhan hidup di masa depan semakin besar dan menantang. Padahal umur, kita tidak tahu sampai kapan?

Masa sih kita tidak ingin seperti tetangga kita yang hidupnya lebih mapan 7 turunan dan telah menghajikan keluarga dan tetangganya?




Kurikulum pendidikan kita sepertinya masih berkiblat pada pedoman era penjajahan Belanda, itulah mengapa di negeri ini jumlah karyawannya lebih banyak daripada pengusahanya.

Tapi sebenarnya memang tidak ada salahnya jika kamu merasakan 'enjoy' statusnya sebagai karyawan, merasa lebih nyaman dan terjamin, tapi mau sampai kapan? Setinggi apapun jabatanmu, statusmu itu tetaplah bawahan yang setiap saat kamu bisa dipecat!

Kerja ikut orang itu, ya, harus bisa diambil hikmah dan ilmunya, siapa sih yang mau jadi bawahan terus? Carilah ilmu sampai ke negeri China, bukan malah sering belanja barang-barang made in China.

Bukan mau menyalahkan, tapi kurikulum pendidikan yang sejak dulu berjalan hanya membentuk mindset manusia menjadi karyawan, akibatnya sistem tindas-menindas, korupsi, nepotisme berlaku di institusi perkantoran ataupun swasta negeri ini.

Yang jabatan lebih tinggi akan menindas dan memanfaatkan bawahannya, begitu seterusnya hingga tingkat level terbawah sampai depan pintu gerbang kantor.

Nah, sebelum mengalami stress tingkat lanjut, ada baiknya mulai dari sekarang cobalah untuk bekerja secara cerdas. Apa itu kerja cerdas, saya tidak akan jabarkan secara terperinci, tapi cukup menjadi inspirasi.



Kerja cerdas secara singkat bisa dikatakan cara cepat untuk meraih impian. Dimana kerja cerdas ini awalnya dibutuhkan wawasan, pemahaman, dan pengertian prinsip kerja itu sendiri.

Dengan demikian kamu akan menguasai dan mengerti cara praktis untuk memetakan pekerjaan tersebut agar cepat menyelesaikannya. Dimana kerja cerdas ini tetap sesuai aturan, tidak melanggar norma, berdasarkan ilmu praktis dan komunikasi yang baik.

Contoh kasus sederhana; membuat waktu proses kerja lebih singkat dan selesai sebelum waktu deadline dengan hasil maksimal. Apa yang harus kita lakukan?



Jika kamu mendapat tugas menyelesaikan suatu pekerjaan fikirkan cara kerja praktisnya seperti apa, tools software apa yang bisa mempercepat pekerjaan, memaksimalkan atk kantor dan membangun pertemanan yang solid, dan terakhir tentu saja jangan membuang waktu sebelum pekerjaan itu selesai.

Jika kamu konsisten dan bisa membangun ekosistem dalam habitat di kantormu maka teman-temanmu akan selalu siap membantu bahkan contoh: mungkin tanpa sadar akan menyelesaikan pekerjaannmu dengan membantu memberikan ide-ide segar, bantu mengetikkan, mengeprintkan, atau mengemaskan barang yang akan dikirim. Ini hanya satu contoh.



Bagaimana dengan kerja keras? Mindset kerja keras dalam otak kita pasti membayangkan seorang kerja kuli bangunan dan petani yang selalu mengeluarkan tenaga hingga berkeringat sepanjang hari.

Semua dikerjakan sendiri dan meskipun kadang berkelompok tapi tidak berkonsep dan tidak teratur. Terlihat profesional tapi bekerja seperti robot, penuh aturan sampai lebaran monyet tiba.


Itu ada benarnya, tapi sejatinya kerja keras tanpa ilmu dan panduan strategi dalam menyelesaikan pekerjaan itulah yang saya maksud. Contohnya seperti kerbau yang kerja keras, tapi penggembala yang menikmati hasilnya.



Dari rumah berangkat rapi dan wangi, sampai kantor kerja bak sapi perah, di marahi atasan, pulang kena macet, sampai rumah orang rumah cemberut padahal badan dan pikiran sudah lelah. Hasil kerjanya, tunggu apa kata si boss aja, besok? Pft..

Tapi buat kamu yang ingin menerapkan kerja cerdas pesan saya jangan sekali-kali memanfaatkan kelemahan orang lain, tapi ajaklah bekerja sama saling bersinergi, saling menguntungkan untuk hasil yang diharapkan. Itu saja sih menurut saya pemahaman kerja keras dan kerja cerdas. Semoga terinspirasi.

Sebuah Opini
Img.google img





Copyright © 2016 - 2020 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS


Diubah oleh iskrim 14-12-2020 01:03
nirankara
indramamoth
tien212700
tien212700 dan 40 lainnya memberi reputasi
39
6.1K
116
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Inspirasi
Inspirasi
icon
10.5KThread6.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.