Halo Agan dan Sista! Bagaimana harinya kali ini? Lebih baik dari hari semalam, atau ternyata malah sebaliknya?
Semoga saja kita tidak termasuk ke dalam golongan orang-orang yang merugi, ya GanSis.


Thread kali ini, saya akan membahas hal yang berhubungan dengan pernikahan. Siapa sih yang nggak mau menikah? Pastinya Agan dan Sista mempunyai keinginan itu. Konon katanya, di dalam sebuah pernikahan terdapat surga duniawi. Ini katanya, loh. Bukan kata ane, soalnya ane kan belum menikah.



Kalau dipikir-pikir kalimat seperti di atas, menurut ane ada benarnya juga. Menghabiskan sisa waktu bersama orang-orang yang kita cintai, dan mencintai kita adalah hal yang paling menyenangkan dan juga membahagiakan. Pastinya hanya akan ada tawa di dalam sebuah bangunan yang mungkin tak berapa megah.



Namun, hal yang seharusnya kita ketahui ialah, bahwa pernikahan merupakan suatu proses pembelajaran yang panjang. Di mana, kamu harus mengetahui, mempelajari, serta menerima karakter pasangan, agar kelak pernikahan yang dibina akan menciptakan keluarga yang harmonis.


Itu sebabnya, sebelum menikah hendaknya kita mencari tahu terlebih dahulu tentang bagaimana sifat atau karakter dari seseorang yang kelak akan menjadi teman hidup di masa mendatang.

Mencari tahu tentang apakah seseorang itu layak dijadikan pasangan hidup, bisa dengan melihat dari keluarga mana dia berasal. Setuju atau tidak, bahwa lingkungan keluarga sangat berpengaruh pada pembentukan sifat seseorang. Selain itu, kita juga bisa melihat dengan siapa dia bergaul. Seperti katanya, berteman dengan minyak wangi akan kecipratan wanginya, dan berteman dengan minyak, akan kecipratan juga baunya.
Dan yang terpenting, saat berkenalan, hendaknya saling jujur mengungkapkan seperti apa dan bagaimana karakter dari sifat kita. Agar kelak, tiada penyelasan di akhir.

Nah, kamu bisa mengetahui calon pasanganmu orang yang seperti apa tanpa harus berpacaran. Karena nyatanya, banyak juga yang berpacaran selama bertahun-tahun, berakhir dengan memilukan. Kalau tidak jadi manten, ya jadi tamu undangan. Seperti vidio yang dibagikan oleh akun pangkalaninfo lewat istagramnya.



Kalau udah begini, salah siapa coba?
Tiga-tiganya mungkin tersakiti ya, si mantan dengan segala kenangan yang dipikulnya, dan si Isteri tersakiti karena cemburunya.



Lah, gimana nggak cemburu sampai nangis gitu, kalau suaminya merangkul seseorang yang pernah menjadi teristimewa di hati, walau sudah menjadi masa lalu tapi tetap nyesek!



Jika tak ingin ada air mata luka di hari pernikahan yang seharusnya menjadi membahagiakan, ada baiknya untuk tidak membuat kenangan terlalu indah bersama seseorang yang kita belum yakin apakah ia jodoh kita atau tidak. Dan yang terpenting, jangan undang mantan atau pun menghadiri pernikahan mantan kalau bisa move on. Sebab ada hati yang harus dijaga di sampingnya.

Sekian thread kali ini.
Narasi pribadi
Sumber:klik