nyairaraAvatar border
TS
nyairara
Maaher ,Ngapain Sih Kamu 'Hayya Alal Jihad', Lebay!


Jakarta - Ada sepenggal kisah menarik saat detikcom mewawancarai Ustadz Maaher At Thuwailibi, tersangka kasus dugaan penghinaan terhadap ulama karismatik Nahdlatul Ulama (NU) Habib Luthfi bin Yahya. Dia ternyata sempat menasihati Rehan Al Qadri, tersangka kasus seruan awal azan 'hayya alal jihad'.
Setidaknya empat kali Maaher menangis saat diwawancarai sekitar 40 menit di gedung Bareskrim Mabes Polri, Jalan Trunojoyo, Jakarta Selatan, Sabtu (5/12/2020). Dia kalem. Tuturannya lembut. Berbanding terbalik dengan gaya bicaranya di media sosial yang keras berapi-api dan tak jarang mengumpat.



Maaher tak menyangka cuitannya yang menyinggung ulama karismatik Nahdlatul Ulama Habib Luthfi bin Yahya membuatnya mendekam di sel tahanan. Dia berharap bisa lepas dari jerat hukum.


Bercerita sambil bercucuran air mata, Maaher mengaku tak nyenyak tidur di sel tahanan karena memikirkan istri dan dua anaknya hidup tanpa dirinya di kontrakan dua kamar di wilayah Kota Bogor, Jawa Barat. Apalagi dia adalah tulang punggung keluarga, yang menghidupi istri dan dua anaknya yang berusia 3 tahun dan 1 tahun.

"Makanya saya itu, masyaallah, mau mati rasanya di sini karena penghasilan itu hanya di saya," ujar Maaher.

Terkait cuitannya di Twitter yang dinilai menghina Habib Luthfi bin Yahya, Maaher berdalih itu hanya kesalahpahaman. Menurut Maaher dia sebenarnya tidak berniat menghina Habib Luthfi. Sebelum ditangkap, dia mengaku sudah berniat merencanakan berangkat menemui Habib Luthfi untuk mencium tangan dan meminta maaf.

Namun Maaher menyadari ada konsekuensi dari cuitannya itu. Dia mengatakan proses hukum yang dihadapinya kini menjadi pembelajaran. Maaher mengaku ke depan akan introspeksi diri.

"Maka saya masuk di sini, ini cemeti buat saya. Cemeti buat apa? Saya gini. Pak, saya boleh berargumentasi dan mengaku bahwa saya tidak berniat menghina Habib Luthfi, tapi faktanya ada orang, ada pihak yang tersinggung, mau tidak mau saya harus minta maaf kepada pihak yang merasa tersinggung, kepada teman-teman yang mengidolakan Habib Luthfi, dan termasuk Habib Luthfi sendiri. Ini kan bukan soal politik, bukan soal apa pun kan, tapi karena memang adanya orang yang tersinggung. Saya mau ngapain, saya harus membela diri gimana," ujarnya.

Maaher juga menilai kasusnya ini bukanlah kriminalisasi terhadap ulama. "Ini justru pembelajaran untuk saya, semua teman-teman," kata Maaher, yang mengenakan baju tahanan warna oranye.

Terkait tangisannya, Maaher mengatakan dirinya tidaklah cengeng. Namun dia memikirkan konsekuensi atas kasus yang menjeratnya. Dia berharap bisa bebas karena, jika tidak, dia tidak tahu siapa yang akan mencari nafkah untuk anak dan istrinya.

"Saya sudah nggak peduli apa kata netizen, wah dia singa di luar, di dalam kayak kucing. Saya nggak mikirin itu. Saya mikirin anak-istri saya. Dengan saya bebas, dengan saya nggak ditahan lagi, saya bisa kerja cari nafkah, saya bisa dakwah, ngajar," ucap Maaher sambil menyeka air mata.

Maaher mengaku ke depan akan introspeksi dan berubah. Dia bahkan mengungkapkan, di sel tahanan, dia sempat menasihati para tahanan lainnya, termasuk Rehan Al Qadri, tersangka kasus seruan awal azan 'hayya alal jihad'.

"Anak-anak di bawah yang di penjara itu saya nasihatin lho. Kenapa, karena mereka punya anak-istri kan. Udah-lah. Ada Rehan Al Qadri teriak-teriak 'hayya alal jihad'. Semua jadi saksi saya bilang gini, 'mau ngapain sih ente hayya alal jihad'," kata Maaher.

"Saya menyebut dia itu memang lebay. Dan saya langsung katakan ke orangnya lebay. Karena ngapain sih hayya alal jihad. Mau ngapain?" sambungnya.

Maaher mengaku tidak setuju azan diubah. Menurutnya, apa yang dilakukan Rehan Al Qadri itu provokatif. Namun Maaher tetap berharap Rehan mendapat keadilan.

"Saya bilang 'antum itu provokatif hayya alal jihad, ente punya ape? Ente mau perang. Hayya alal jihad... hayya alal jihad.... Begitu ketemu sama penyidik, kayak kucing dalam karung, dia nggak bisa ngomong apa-apa. Ana nggak setuju dan ini termasuk menurut kami aswaja itu bidah namanya," jelas Maaher.

Menurut Maaher, Rehan Al Qadri masih muda dan cerdas. Dia berharap ke depan Rehan juga bisa berubah. "Saya menyebut dia itu memang lebay. Dan saya langsung katakan ke orangnya lebay," ujarnya.

Surie8
tien212700
SpiritOfZoro
SpiritOfZoro dan 11 lainnya memberi reputasi
8
7.3K
98
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.7KThread40.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.