"Tak sesingkat akhirnya"
Oleh Wiwik Amelia (@wiwikamelia24)

Berawal dari sebuah pertemuan singkat.
Rasa ini mengalir begitu cepat.
Lalu tumbuh dengan begitu cepat,
Tak ada satupun yang dapat menghambat.

Wajahnya selalu terbayang bayang.
Suaranya yang lembah lembut terus terngiang.
Kata katanya begitu menggema dikepala.
Tak mengelak ini semua menumbuhkan rasa didada.

Isi kepala dikepung,
Rasa didada kian agung
Kini aku tengah bingung dengan segala rasa yang ditanggung.
Rasa ingin lingung sebab rasa yang tak berujung.

Rupanya jiwa ini sedang terjajah,
ada yang melempar panah di hati yang lemah.
“diam saja atau terus melangkah?”
“ bagaimana kalau nanti salah arah?”
Begitulah tanya diri pada hati yang membuncah.
mungkin ini terlalu payah, tapi tidak akan membuat menyerah.

Gelora didada kian menyala,
Dihati ini ia membangun istana.
Dihati ini pula ia telah bertahta,
“Maka merajalah engkau didada dengan penuh suka cita.”

mungkin masih terlalu canggung,
Sebabnya terdiam bak patung.
Meski rasa telah membumbung.
Jangan biarkan kisah ini menggantung,
Maka menghadaplah kepada yang maha agung.
Mintalah jangan tanggung tanggung,
Semogakan dua jiwa dapat tersambung.

Kelak ia akan tahu jika sudah tepat waktu
Tak ingin terburu buru meski rasa begitu menggebu
Nanti dikira cintanya palsu.
Nanti dikira hanya sekedar nafsu.

Butuh sedikit bersabar,
agar panah tepat sasar.
Jika terburu dikira barbar atau kurang ajar.
Nanti takutnya ia mengindar.

"Izinkanlah aku meminta pada sang khalik agar aku dapat menjadi pemilik”


Tulisan ini mengisahkan tentang seorang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, namun seseorang itu tidak berani mengungkapkannya.
Didadanya rasa cinta itu begitu kuat. pagi, siang, malam wajah sosok yang dicintai selalu terbayang bayang namun dia tidak berani menungkapkan. Dia lebih suka memendam segala lalu berusaha membuktikan dengan segenap perjuangan agar kelak ketika rasanya diungkapkan yang dicintainya percaya. Dia takut jika langsung mengkungkapkan nanti sosok yang dicinta justru akan menghindarinya, menanggap dirinya aneh. Pada intinya Dia diserang ketakukan jika harus segara mengungkapkan, Dia memilih sedikit bersabar menunggu waktu yang tepat untuk mengungkapkan.