• Beranda
  • ...
  • Travellers
  • Menikmati Cantiknya Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara

enyahernawatiAvatar border
TS
enyahernawati
Menikmati Cantiknya Kota Tidore Kepulauan di Provinsi Maluku Utara


Tahukah kita, kalau Kota Tidore Kepulauan ini dulunya pernah menjadi Ibu Kota Provinsi Papua Barat, Papua Perjuangan?

Assalamu'alaikum semuanya. Hai, hai, hai! Jumpa lagi, ya, dengan Enya. Kali ini kita akan jalan-jalan mengeksplor tempat wisata yang ada di dekat rumah saja. Jadi, enggak perlu jauh-jauh buat bersenang-senang dengan anggota keluarga. Enggak butuh pula bujet yang tinggi. Keren enggak, tuh?

Kuylah, kita kemon!

Kita gali, apa saja sih, tempat wisata yang ada di dekat rumah kita.

🎼Rumah Kita....

Aih, enggak usah pakai dinyanyiin segala, ah! 😁😁😁

Oh ya, karena bertajuk Explore Your City Without Insecurity, so that, sebelum jalan-jalan, disebabkan saat ini kita masih dalam kondisi pandemi akibat wabah virus Corona alias Covid-19 yang masih juga belum mau pergi--sudah hampir setahun melanda negara kita--maka, jangan lupa, setiap keluar rumah, kita harus tetap menjaga diri dengan melaksanakan protokol kesehatan secara ketat.

Quote:


Nah, lho, poin nomor empat! Katanya mau ke tempat wisata? Bagaimana caranya kita bisa menghindari orang banyak? Bercanda, ah, Friends!

Tunggu, Gan, Sis! Jangan pesimis, dulu!
Menurut ane, ada caranya kok, menghindari orang banyak ketika kita sedang berada di tempat wisata. Mau tahu?

Yup, betul, banget!

Salah satu caranya ... ya, kita mesti gercep, gerak cepat.

Quote:


Biasanya pagi-pagi banget, tengah hari bolong saat matahari sedang panas-panasnya itu, atau sore hari betul sesaat menjelang waktu maghrib, merupakan waktu-waktu yang sering dihindari orang untuk jalan-jalan. Kecuali untuk waktu yang satu itu, ya, Gan ... sore hari menjelang maghrib saat sunset. Di mana ada orang-orang tertentu yang memang sengaja keluar untuk menikmati suasana turunnya matahari memasuki peraduannya. Nah, kalau memang keadaannya sudah seperti itu, maka kita masing-masinglah yang harus bijaksana menjaga diri dengan mengatur jarak aman. Setuju?

Oh, ya, cara ane itu hanya berlaku untuk tempat wisata yang tidak ada batasan waktu kunjungannya, ya, Gan .... 👍👍👍

So, pilihan sudah ada di tangan kita. Sekarang, yuk, langsung cekidotaja deh, ke tempat wisata di dekat rumah ane.

Oh ya, hampir lupa. Saat ini ane tinggal di Kota Tidore Kepulauan, Maluku Utara. Kota kecil yang sepi dan bersih, di pulau nan cantik. Ada beberapa tempat wisata yang bisa kita kunjungi. Karena kota ini tidak terlalu besar, maka tentu saja daerah tujuan wisatanya juga tidak terlalu jauh-jauh.

Quote:


Spoiler for Pesona alam Kota Tidore Kepulauan:


Kota Tidore Kepulauan. Negeri nan elok, kota seribu masjid. Kalau istilah seribu masjid ini, hanya menurut ane aja, ya, Gan, karena banyaknya masjid indah yang dibangun di pulau ini. Ternyata dari informasi yang ane dapatkan, bangunan masjid itu merupakan pertanda, sebagai pintu masuk dan juga petunjuk berakhirnya batas suatu desa. Jadi wajar ya, Gan, kalau kita melihat banyak masjid di kota ini.

Oh ya, selain pantai, kota Tidore Kepulauan ini juga kaya dengan kisah historis dan heroik dari kesultanan yang membangun dan menjaga kota ini, Kesultanan Tidore.

Quote:


Quote:


Tidak hanya itu. Perlawanan perjuangan sebelum kemerdekaan pun gigih dilakukan oleh Kesultanan Tidore ini. Terbukti dari peninggalan berupa Benteng Portugis dan benteng milik Spanyol yang masih terjaga dan bisa kita lihat hingga saat ini.

Duh, jauh-jauh, ya, mereka datang dari Eropa ke Tidore sini untuk tujuan gold, glory, gospelyang menjadi cikal bakal mereka menjajah negeri ini.

Yuk, ah, kita kupas saja satu per satu tempat wisatanya.

🌸Pantai Tugulufa🌸

Daerah pantai yang satu ini, paling dekat dari rumah ane. Kalau berjalan kaki santai, hanya butuh waktu sekitar 15 menit saja. Kalau naik motor, cuss ... 5 menit, maka kita akan langsung terjun ke TKP. 😁😁😁

Sebagaimana tipikal pantai di daerah timur yang tenang dan jarang berombak, pantai Tugulufa ini juga sama. Tentu saja anugerah pemberian alam itu menjadi kelebihan tersendiri, menjadi sarana bagi pengunjung untuk berenang karena pantainya yang tenang terlihat seperti danau atau kolam renang yang super big saja. 👍👍👍

Karena hamparan pasir di sepanjang pantai ini minimal banget. Jadi, jarang ya, orang yang bermain air saja, apalagi bermain ombak. Wong ombaknya enggak ada, hehehe. 😊😊😊

Oh ya, di pantai ini ada dermaga yang sering dipakai buat memancing, tempat berfoto ria, dan juga sebagai arena untuk terjun-terjun saat kita berenang. Seru, ya ....







Biasanya orang ramai datang pada sore hari, baik hanya buat duduk-duduk, atau pun untuk berenang. Dan suasana akan sepi kembali sebelum azan Maghrib tiba. Banyak jajanan juga lho, di sini. Abang-abang yang jualan keliling, biasanya kalau sudah sore sengaja mangkal di sekitar sini. Bukan hanya itu, sekarang juga sudah dibuatkan tempat khusus sebagai tempat wisata kuliner. Hanya berjarak sekitar 500 meter saja dari area dermaga.

Beraneka makanan dijual di situ, termasuk makanan khas Tidore; nasi kuning dengan taburan ikan cakalang suir yang dipadu dengan mie atau bihun goreng, air guraka yang terbuat dari parutan jahe yang direbus dengan gula merah dan disajikan dengan taburan kacang kenari sebagai pelengkapnya, juga kopi dabe yang kaya rempah; kopi yang direbus dengan jahe, kayu manis, cengkeh, dan pala. Rebusan tersebut tentu saja menghasilkan rasa dan aroma kopi yang luar biasa nikmat. Untuk menambah keharuman lain, kadang juga ditambahkan beberapa potong daun pandan. Mmmhhh....

Quote:


🌸Pantai Soadara🌸

Jarak pantai ini dari rumah juga tidak terlalu jauh, hanya berkisar 4 kilometer saja. Berada tepat di pinggir jalan besar, jalan raya Soadara,

Pantai yang satu ini sepertinya bukanlah tempat yang dikhususkan sebagai tempat wisata. Akan tetapi, kami melihat betapa indahnya pantai ini, ditambah dengan dermaga kayu yang sepertinya sengaja dibuat sebagai tempat berenang dan bersantai di sore hari.

Berbeda dengan Pantai Tugulufa yang ramai dengan anak-anak dan keluarga, Pantai Soadara ini seringnya hanya diramaikan oleh anak-anak dan remaja yang rumahnya memang berapa di sekitar pantai ini saja. Biasanya mereka sengaja datang khusus untuk berenang.

Quote:







Perlu diingat, di sini tidak ada abang-abang jualan yang mangkal, hehehe.


🌸Gura Bunga dan Bukit Lona di Puncak Ladaake🌸

Nah, lokasi yang satu ini paling jauh deh sepertinya dari rumah. Sebenarnya kalau secara jarak sih, hanya sekitar 15 kilometer saja. Namun, karena lokasinya yang berada di punggung gunung, 713 meter di atas permukaan laut (MDPL), jadi jarak yang dekat pun akan terasa sangat jauh karena beratnya jalur yang ditempuh, mendaki.

Jalur aspal menuju Gura Bunga ini sungguh luar biasa seram, lho. Ini menurut ane, ya, Gan, sebagai orang baru. Pendakiannya lurus terus sejak awal sekitar 2 kilo meter. Bahkan kemiringannya ada yang hampir mencapai 45 derajat. Luar biasa. Tak ada belokan, apalagi lika-liku laki-laki yang tak pernah laku-laku.Motor ane berjalan dengan berat. Mesinnya pun sampai menderu kasar. Mungkin karena belum mengenal medan, jadi kami kurang mengambil ancang-ancang saat naik. Yah, akhirnya jadi begitu, deh.

Sayang sekali ane lupa mengambil gambar jalanan yang curam tersebut karena sudah terlalu sibuk dengan diri sendiri yang harus naik-turun motor agar kendaraan tersebut bisa mendaki dengan aman. Khawatir sih, Gan, kalau nanti si motor nanti mengibarkan bendera putih sebab tidak kuat lagi meneruskan perjalanan, ha😁ha😁ha. Alhamdulillah kami sampai juga dengan selamat ke Gura Bunga tersebut.

Gura Bunga ini adalah sebuah kelurahan yang berada di lereng Gunung Kie Matubu atau biasa juga dikenal dengan nama Gunung Tidore, yang tingginya mencapai 1730 MDPL.

Quote:


Dari Gura Bunga, ane kemudian melanjutkan perjalanan ke Bukit Lona di Puncak Ladaake.

Untuk sampai ke bukit Lona ini, kita harus mendaki mengikuti jalan setapak. Motor dititip di rumah penduduk yang berada di awal jalur masuk pendakian ini.








Tempat ini--Bukit Lona--katanya baru saja dibangun untuk menjadi pilihan baru destinasi wisata di Kota Tidore ini. Memang saat kami datang, terlihat sedang banyak pekerjaan, katanya rencana membangun kantin untuk pengunjung, juga beberapa pondokan untuk beristirahat.

Oh ya, ketinggian Bukit Lona ini dari tempat naik memang hanya sekitar 350 meter saja. Akan tetapi, yang namanya mendaki, ya, jelas sangat berat, Boo .... Lumayan capeklah. 😊😊😊

Namun, semua kelelahan itu terbayar tunai saat kita tiba di tujuan. Masyaallah, pemandangannya luar biasa indah. Kabut tebal yang turun, semakin memperindah, menambah eksotika pandangan mata.

Oh ya, disarankan untuk tidak menggunakan motor matic atau mobil tua yang tidak meyakinkan, ya. Sudah banyak korban saat kendaraan menuruni gunung. Melaju tak terkendali hingga .... Ihiks. Ini info dari penduduk sekitar.

🌸Benteng Tahula🌸

Benteng ini berada tidak jauh dari Pantai Soadara. Terletak di atas bukit karang yang tinggi, tidak jauh dari bibir pantai.

Quote:


Benteng ini masih sangat terawat hingga saat ini.

Dari benteng ini kita melihat pemandangan laut dan kota Tidore dari ketinggian.








🌸Benteng Torre🌸

Berbeda dengan benteng Tahula yang terletak dekat sekali dengan pantai, Benteng Torre ini letaknya agak sedikit menjorok ke daratan.

Quote:


Dari Benteng Torre ini kita juga bisa melihat ke Benteng Tahula, lho. Tentu akan lebih jelas lagi jika kita menggunakan teropong.

Yang pasti, benteng ini sangat cantik dan sungguh terawat. Betah deh, berlama-lama di sini. Apalagi saat kami datang, tidak ada pengunjung yang lain.

Benteng Torre ini recomended banget buat dikunjungi untuk bersantai dan menyepi, asal bawa makanan dan minuman yang cukup dari rumah, ya ....











🌸Makam Sultan Nuku🌸

Sultan Nuku. Seorang Raja atau Sultan dari Kesultanan Tidore yang diangkat menjadi Pahlawan Nasional karena jasa-jasanya dalam melawan penjajah.

Makam Pahlawan Nasional ini juga berada di kecamatan Soa Sio, tidak jauh dari Kedaton atau Kesultanan Tidore. Kalau dari rumah ane, ya, hanya sekitar 10 menit saja naik motor. Berada di area perumahan padat penduduk.

Quote:


Sultan Nuku aktif melakukan perlawanan terhadap penjajah Belanda sejak tahun 1781. Beliau memerintah sampai tanggal 14 November 1805, setelah 40 tahun berjuang dan berhasil membebaskan Tidore dari kekuasaan Belanda.




Quote:


Oh ya, sayang sekali waktu ane berkunjung ke Kedaton, pintu gerbang Kesultanan Tidore itu tertutup. Jadi ane tidak sempat melihat-lihat ke dalam. Ternyata, pintu gerbang depan itu memang selalu tertutup. Kalau ingin masuk, lewat pintu samping yang katanya selalu terbuka. Aduh, kecele, deh! Harus diulang lagi, nih, jalan-jalannya. 😂😂😂

❤❤❤

Nah, itulah beberapa tempat wisata yang berada di sekitar rumah ane. Keren-keren, ya .... ❤️❤️❤️

Bagaimana caranya jika kita ingin menikmati semua keindahan ini?
Karena di Kota Tidore belum ada bandara, maka semua penerbangan dari seluruh Indonesia turunnya di pulau tetangga, Kota Ternate.

Quote:


Terakhir, semoga kita semua diberikan kesempatan untuk bisa menjejakkan kaki di tanah Kesultanan Tidore yang indah ini. Semoga ....

❤️❤️❤️

Catatan:
~Kisah sejarah diambil dari Google dan Wikipedia.
~Semua foto milik sendiri dan penilaian adalah murni opini pribadi.
Diubah oleh enyahernawati 01-06-2021 21:15
tien212700
limpahkurnia280
limpahkurnia212
limpahkurnia212 dan 32 lainnya memberi reputasi
31
4.5K
92
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Travellers
Travellers
icon
23KThread10.7KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.