• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Bagaimana Perkembangan Terakhir Relawan Transplantasi Kepala, Valery Spiridonov?

dvs22
TS
dvs22
Bagaimana Perkembangan Terakhir Relawan Transplantasi Kepala, Valery Spiridonov?
Masih ingat dengan berita kontroversi dimana transplantasi kepala akan berlangsung?


foto: medium.com


Kita flashback dulu sebentar yah...


Siapa Valery Spiridonov?

Di tahun 2015, dunia dihebohkan dengan kesediaan seorang relawan bernama Valery Spiridonov untuk menjadi pasien pertama dalam menjalani operasi transplantasi kepala. Spiridonov adalah sosok yang pintar dari Rusia dan ia mengembangkan perusahaan TI (Teknologi Informasi) yang membangun beberapa alat menggunakan teknologi AI (Artificial Intelligence).


foto: washingtonpost.com

Spiridonov terdiagnosa Werdnig-Hoffman, penyakit dimana secara perlahan melumpuhkan penderitanya mulai dari leher hingga ke jari kaki. Dilansir di laman NORD, selanjutnya penyakit tersebut akan berkembang menjadi Spinal Muscular Atrophy Tipe 1, dimana menyerang saraf dan merusak jaringan otot dan akhirnya menyebabkan ketidakberfungsian organ-organ vital tubuh.

Beberapa dokter menyatakan kalau Spiridonov hanya dapat bertahan 5 tahun lamanya sebelum akhirnya penyakit tersebut menyerang otak dan akan merenggut nyawanya. Spiridonov yang tidak punya pilihan dan harus terus menggunakan kursi roda sepanjang sisa hidupnya, menerima bujukan Dokter Canavero untuk menjadi pasien pertama transplantasi kepala.


Siapa Dokter Canavero?


foto: newsweek.com

Dokter Sergio Canavero adalah seorang ahli bedah saraf ternama dari Itali dengan pengalaman lebih dari 30 tahun di bidangnya.

Di konferensi pers yang digelar di Vienna, Austria pada 2017, Dokter Canavero menyatakan telah berhasil melakukan transplantasi kepala dari mayat satu ke tubuh mayat yang lain, sekaligus menyambungkan tulang belakang, saraf, dan pembuluh darah. Ia menyatakan langkah selanjutnya adalah untuk menerapkannya pada manusia hidup.


Bagaimana proses transplantasi kepala dilakukan?

Transplantasi kepala adalah operasi yang sangat rumit dan dibutuhkan dua buah alat canggih untuk menunjang tingkat keberhasilan prosedur medis tersebut.

Yang pertama adalah pisau bedah intan berlian yang sangat tajam untuk memotong saraf tulang belakang pasien. Apabila pemotongan dilakukan dengan pisau bedah biasa, tekanan yang dihasilkan akan merusak saraf karena sifatnya yang sangat sensitif dan mengakibatkan pasien mengalami lumpuh total.

Yang kedua adalah polyethylene glycol peg untuk merekat kepala pasien dengan saraf tulang belakang pendonor. Lem ini juga dinyatakan Dokter Canavero memiliki kemampuan untuk meregenerasi saraf lebih cepat.




Dana kebutuhan operasi terkumpul.

Dilansir di usatoday.com, operasi transplantasi kepala membutuhkan dana yang sangat besar, berkisar di atas 100 juta Dolar Amerika, atau setara dengan 1,5 triliun Rupiah.

Di tahun 2016, beberapa miliuner memberikan sumbangan demi kelangsungan prosedur medis tersebut. Tapi penyumbang terbesar merupakan seorang biliuner asal Rusia yang merupakan penemu Orbiter Initiative, dimana misinya adalah untuk menciptakan cyborghasil transplantasi otak manusia ke dalam tubuh robot.


Transplantasi kepala penuh dengan kontroversi.

WMA (World Medical Association) dan para ahli bedah saraf dari berbagai belahan dunia mengecam rencana Dokter Canavero tersebut. Alasan mereka menolak keras bukan hanya disebabkan oleh tingkat kesulitan prosedur bedah yang kompleks, juga karena setelah proses operasi, pasien akan mengalami koma selama kurang lebih sebulan, atau mungkin tidak akan sadar selamanya.

Kemungkinan pasien penerima transplantasi untuk menolak organ donor sangatlah tinggi. WMA menyatakan kalau transplantasi kepala kepada manusia adalah prosedur gila karena belum pernah diuji coba kepada hewan sebelumnya.


Seorang profesor membantah pernyataan WMA.

Profesor Ren Xiaoping dari Universitas Kedokteran Harbin di China menyatakan telah berhasil melakukan praktek transplantasi kepala terhadap tikus.



Beberapa kali gagal dan tikus hanya dapat bertahan hidup 5 sampai 7 bulan lamanya dikarenakan kepala yang ditransplantasikan kekurangan oksigen, di tahun 2015 Profesor Ren menyatakan keberhasilan dengan menyediakan selang untuk mengalirkan oksigen ke otak selama proses penyambungan kepala ke saraf tulang belakang. Profesor Ren juga mengungkapkan bahwa tikus dapat pulih sempurna dan mampu menggerakkan seluruh organ tubuhnya hanya dalam 2 bulan.

Paham kalau transplantasi terhadap manusia jelas akan jauh lebih rumit daripada tikus, Profesor Ren bersama dengan rekannya dari Universitas Konkuk Korea Selatan Profesor C-Yoon Kim, melakukan uji coba terhadap kera dan prosedur transplantasi dinyatakan berhasil.

Dokter Canavero juga menemukan bahwa transplantasi kepala nyatanya berhasil dilaksanakan terhadap kera di tahun 1970 oleh Dokter Robert Joseph White dari Universitas Kedokteran Harvard.




Lalu, bagaimana perkembangan terkini Valery Spiridonov?

Transplantasi kepala yang dijadwalkan berlangsung pada Oktober 2018 nyatanya tidak pernah terjadi.

Spiridonov yang hadir di acara Good Morning Britainpada 9 April 2019, menyatakan alasannya mundur dan tidak akan ikut berpartisipasi dalam prosedur kontroversial tersebut. Spiridonov tidak mau menjalani operasi karena jatuh cinta dan baru memiliki anak dari istrinya.




Berbagai teori bermunculan.

Tindakan Spiridonov mendadak mundur dari tekadnya yang sudah bulat, menimbulkan keanehan dan tanda tanya dikarenakan:

1. Kemunculan tidak terduga seorang wanita bernama Anastasia di kehidupan Spiridonov,
2. Nyawanya yang hanya tersisa 3 tahun lagi akan tetapi memutuskan untuk memiliki anak,
3. Penderita Werdnig-Hoffmantidak dapat memiliki keturunan, dan
4. Sosok Spiridonov yang seakan lenyap setelah wawancara di Good Morning Britain, bahkan foto istri dan anaknya tidak ditemukan di jagat maya.


foto: medium.com

Karena keanehan di atas, muncul beberapa teori:

1. Foto yang tampak bukanlah bayi asli tapi hanya boneka,
2. Transplantasi kepala tetap berlangsung akan tetapi dimundur ke tahun 2019,
3. Prosedur dilakukan diam-diam karena publik belum siap menerima prosedur medis transplantasi kepala terhadap manusia.


Ngeri juga yah...


Gimana tanggapan kalian?

Kalau terpikirkan teori-teori lainnya, silakan untuk comment di bawah yah.


Sumber:
https://www.usatoday.com/story/news/...ng/3287179002/
https://www.newsweek.com/first-human...anavero-714649
https://rarediseases.org/rare-diseas...fmann-disease/
[URL="https://S E N S O R@atapalaga97/the-head-transplant-surgery-that-was-supposed-to-take-place-3f9f0d33d424"]https://S E N S O R@atapalaga97/the-head-transplant-surgery-that-was-supposed-to-take-place-3f9f0d33d424[/URL]
Benyamin90rayelbatien212700
tien212700 dan 39 lainnya memberi reputasi
38
25.8K
208
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.