rizadwi88Avatar border
TS
rizadwi88
Paman Afka
Aku Aruna. Gadis usia belia.

Aku putus sekolah. Alasannya sederhana, aku tak lagi punya biaya.

Kedua orang tuaku telah tiada. Aku hidup sebatang kara. Mengandalkan belas kasihan dari para tetangga.

Di usia sedini itu, aku sudah bekerja. Hanya serabutan, yang penting aku bisa makan setiap harinya.

Aku tak boleh menyerah.

Di lubuk hatiku paling dalam, aku masih sangat ingin melanjutkan sekolah. Namun, itu semua hanya sebatas asa.

Hingga suatu ketika, ada sanak saudara yang baru pulang dari perantauannya. Paman Afka namanya.

Dia adik sepupu ayahku. Masih muda usianya, namun sudah sukses hidupnya.

Karena merasa kasihan, Paman Afka memutuskan untuk merawatku. Mengajakku tinggal di rumah peninggalan kakek dari pihak ayahku.

Kami hanya tinggal berdua.

Paman belum menikah, padahal usianya sudah hampir kepala tiga. Katanya, belum ada yang sesuai dengan kriterianya.

Paman mengasuhku dengan baik.

Berkat dia, aku bisa bersekolah kembali di SMP favorit. Hidup dengan layak, tak kekurangan apa pun. Aku tak perlu lagi bekerja jadi buruh cuci piring di warung milik tetanggaku. Paman mencukupi semua kebutuhanku.

Untuk membalas jasanya, aku lah yang menyiapkan segala kebutuhan Paman.

Memasak, mencuci dan menyetrika pakaiannya, beres-beres rumah, serta merawat ikan arwana peliharaannya. Semua aku lakukan dengan sebaik mungkin.

Bagiku, Paman sosok pria yang luar biasa. Sempurna.

Baik hatinya, lembut tutur katanya, sopan perlakuannya. Sangat pantas bila aku menyebutnya malaikat berwujud manusia. Sungguh, aku sangat menyayanginya.

Semua berjalan baik-baik saja. Hingga suatu ketika, peristiwa menjijikkan itu pun datang merusak segalanya.

Paman Afka, sosok yang kuanggap manusia setengah dewa, rupanya dia tak ubahnya bagai serigala berbulu domba!

Kebaikannya hanya topeng, untuk menutupi kebusukan hatinya, kebobrokan moralnya.

Dia munafik!

Manusia terkutuk!

Orang yang selama ini aku anggap pahlawan dan pelindungku, ternyata hanya seonggok sampah!

Nampak alim di luarnya, bejat di dalamnya.

Sungguh menyesal aku mengenalnya!

Andai saja aku tak pernah bertemu dengannya. Andai saja ayahku tak punya saudara sepupu macam dia. Andai saja aku tak pernah termakan oleh bujuk rayu kebaikannya. Andai saja … andai saja ….

Uuhh …

Hanya kata-kata itu saja yang berseliweran di pikiranku, yang kurasakan sanggup mengobati rasa penyesalanku.

Pria itu tak pantas aku panggil 'Paman'.

Bahkan, dia tak layak sedikit pun dianggap sebagai seorang pria yang sesungguhnya.

Karena pria sejati, tak akan tega 'merusak' kehormatan keponakannya sendiri!

Tak akan tega menghancurkan masa depan gadis muda, yang bahkan belum genap berusia tiga belas tahun.

Dia predator!

Aku muak!

Aku marah!

Tapi … aku tak bisa berbuat apa-apa.

Aku hanya sanggup menatapnya nanar dari tempat ini. Sekalipun, emosi membuncah dalam hati, namun tak ada yang bisa aku perbuat untuk membalas rasa sakit ini.

Bukan karena aku gadis lemah.

Bukan!

Aku tak seperti itu!

Hanya saja … aku ini ….

Aku ini … sudah tak bernyawa lagi.

Aku sudah mati!

Ya … aku mati di tangan kerabatku sendiri.

Manusia yang selama ini aku puja-puja, yang sudah aku anggap layaknya malaikat … layaknya dewa ... ternyata dia tak lebih dari sekadar seorang iblis!

Iblis lakn*t!

Iblis yang bersembunyi dan berdiam diri dalam wujud manusia, bernama … AFKA!

#end

Sidoarjo, 01-12-2020

0
397
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Stories from the Heart
Stories from the Heart
icon
31.5KThread41.6KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.