#lovely_place

Aku sungguh jatuh cinta dengan tempat ini. Sebuah pinggir tebing yang langsung menghadap bibir pantai yang mempesona.

Bukan hanya pesona deburan ombak yang menghantam karang-karang kokoh itu saja yang jadi daya tariknya. Keindahan bunga-bunga yang bermekaran terhampar sempurna di tepi bukit yang melandai.

Hanya dengan duduk di tepiannya. Kaki menyentuh rerumputan yang senantiasa basah. Menatap ufuk barat kala sang Surya kembali ke peraduannya. Sungguh keindahan yang hakiki.

Tenang ....

Damai ....

Semua membaur dalam lubuk hati yang tenteram.

Embusan angin laut yang terkadang cukup kencang, membawa aroma lautan yang menguar. Menimbulkan kesan nyaman tersendiri dalam diri ini.

Tak hanya itu saja, ada satu hal lagi yang membuatku semakin menggilai tempat itu.

Pertemuan dengannya, sang penawan hati ....

Masih terbayang-bayang di pelupuk mataku wajah tampannya, senyum manisnya, harum aroma citrus-vanila dari tubuhnya, serta pelukan hangat yang senantiasa mendekap tubuh ini di kala menikmati senja.

"Kau masih di sini?" Suara yang lembut tertangkap oleh kedua telingaku.

Aku menoleh.

Nampak dia sudah duduk di dekatku.

Dia tersenyum. Pesonanya begitu nyata saat sinar matahari senja membelai lembut wajah itu.

Aku tak mampu berkata-kata lagi. Hanya anggukan yang mampu aku berikan.

Dia masih tersenyum. Kali ini matanya menatap lurus ke depan.

"Pulanglah ... sebentar lagi petang menjelang. Kau akan kesulitan mencari jalan pulang jika hari sudah gelap ...," ucapnya begitu tenang.

"Temani aku ...." Rengekan manjaku muncul begitu saja. Tanpa kusadari mataku mulai berkaca-kaca.

"Belum waktunya, Sayang ...," jawabnya pelan sambil menatap sendu ke arahku.

Aku mendengkus.

"Tenanglah ... jika waktunya telah tiba, aku sendiri lah yang akan menjemputmu. Aku janji ...," lanjutnya sambil menautkan jari kelingking kami berdua.

Perlahan dia lepas tautan itu, dan beranjak dari duduknya. Dia sepertinya ingin pergi.

"Pulanglah, Sayang ... gelap sudah menjelang ...."

Itu ucapan terakhir darinya, sebelum dia berjalan menjauh dan menghilang tepat di atas hamparan bunga berwarna merah muda ....

Bulir air mataku berjatuhan.

Lautan yang begitu menawan itu telah merenggut nyawa kekasihku ....

Dan di sisi tebing ini lah, aku senantiasa menunggunya untuk menjemputku di ujung waktu ....

#end

Kamarkelabu, 26-11-2020