mayyarossa
TS
mayyarossa
Awab Yudan, Pemrakarsa Kampung Wisata Edukasi Eco Energi


Bulan November identik dengan bulan pahlawan di Indonesia. Apa yang terlintas di pikiran Agan-Sista bila mendengar kata pahlawan? Apakah seseorang yang berperang dengan mengangkat senjata? Oke, sesuai dengan tema kali ini, pahlawan tak harus angkat senjata, ane akan bahas salah satu orang yang cukup berjasa untuk masyarakat, dan layak dianggap sebagai pahlawan, tanpa hatus mengangkat senjata.

Halo Agan Sista, jumpa lagi dengan ane Mayya Rossa, penyaji thread informatif dan inspiratif. Kali ini ini ane akan menceritakan tentang seorang sahabat yang ane kenal lebih kurang 3 tahun yang lalu.


Bapak Awab namanya, tapi kami lebih sering memanggilnya Pak Yudan. Yudan adalah nama anak sulungnya. Beliau adalah salah seorang PNS yang berdinas di Bantul, sedangkan domisili beliau di Jeruk, Piyaman, Wonosari, Gunungkidul. Beliau memiliki 1 orang istri dan 2 orang anak laki-laki.


Bapak Awab Yudan dan kedua anaknya.

Salah satu yang membuat ane kagum sama beliau adalah, beliau merupakan seorang pegiat energi alternatif "solar cell". Agan Sista tahu apa itu solar cell? Ya, solar cell adalah pemanfaatan energi matahari menjadi energi listrik. Alat yang digunakan pun cukup sederhana, yaitu panel surya, aki motor atau mobil, kontroler, dan inventer. Solar cell ini yang digunakan bukan panas matahari, tapi sinar matahari, sehingga saat mendung pun, tetap bisa menghasilkan energi. Csra kerjanya hampir seperti genset, hanya saja, energi yang digunakan adalah energi matahari.





Seperangkat panel surya

Awalnya, beliau membuat panel surya ini di rumahnya sendiri. Rumah beliau bersih dari kabel PLN. Lalu, beliau pun memasang panel untuk lampu penerangan jalan di desanya. Tak hanya itu, kini warga sekitar pun juga memakai solar cell ini. Beliau pun mengajarkan warga merakit solar cell sendiri. Bahkan beliau menggagas kampungnya untuk menjadi kampung wisata pendidikan dengan nama "Kata Si Energi" atau Kampung Wisata Edukasi Eco Energi."



Tak hanya warga, bagi orang umum yang ingin belajar solar cell, beliau membuka pintu rumahnya selalu. Banyak masyarakat umum, komunitas, mahasiswa, instansi, datang ke rumah beliau untuk belajar.

Beliau pun sering dipanggil dalam acara-acara untuk sharing tentang solar cell ini. Ane pun pertama kali kenal beliau lewat acara komunitas "#Pendaki Indonesia" yang bertempat di Kampung Pitu, Nglanggeran. Dalam acara itu, pertama kali ada sharing dari beliau, dan ane belum paham waktu itu.



Di Acara Archeological Adventure ini pertama kali kenal beliau. Pada malam hari, kami menggunakan tehnologi solar cell sebagai penerangan.



Bersama Pak Yudan di acara kedua kami yang mengundang beliau, yaitu Jungle Camp 1 di Jurang Jero, Magelang.




dalam acara Gathnas V #PendakiIndonesia di Klangon.


Malam itu pun Pak Yudan join dengan komunitas kami, dan setiap ada acara outdoor, orang pasti heran, karena kami bisa ngecas ponsel di hutan, bisa pakai lampu padahal jauh listrik.

Belum lama ini, beliau juga turut serta dalam baksos di Gir Pasang. Beliau membenahi beberapa solar cell di sana yang rusak.



Bersama Bapak Yudan (pakai topi rimba, kaos merah) dan teman-teman yang lain dalam bhaksos di Gir Pasang, Klaten

Di depan rumah beliau pun dibangun "Kandang Edukasi." Tempat ini seperti ruang tamu, hanya berbentuk seperti kandang sapi. Kita bisa sharing di situ dengan nyaman.

Saat ini, di belakang rumah beliau pun ada semacam gubuk atau rumah panggung. Fungsinya kurang lebih sama dengan kandang edukasi.





beginilah suasana kandang edukasi, kurang apa cobak?

Selain tentang solar cell, beliau juga mengajak anak-anak di kampungnya untuk lebih mencintai alam. Beliau mendirikan "Apala Gunungkidul" atau Anak-Anak Pecinta Alam Gunung Kidul dengan slogan "Sahabat Alam, Sahabat Bumi."




Bersama adik-adik Apala GK pada milad 1 komunitas kami.

Kegiatan mereka sangat banyak. Ada berlatih tari/jathilan, camping di halaman belakang rumah, menanam, memilah sampah, dan lain-lain. Warga pun senang anaknya mengikuti kegiatan positif.





Bahkan, beliau menciptakan sebuah tarian yang bertema cinta alam/cinta kebersihan dengan alat sapu. Ane lupa apa nama tariannya. Nah, setiap komunitas ane ada acara, kami minta anak-anak Apala ini untuk mengisi acara. Kami ingin adik-adik penerus kami juga terlatih mentalnya untuk tampil di depan umum.


Tari Jaranan yang mereka ciptakan sendiri

Bukan hanya anak-anak, orang tua pun menjadi sasaran kegiatan Pak Yudan. Pernah beliau mengadakan Festival Lempeng Telo, jadi mereka warga kampung membuat lempeng telo, targetnya seribu lempeng. Hal ini bertujuan agar orang tak melupakan makanan penghasil karbohidrat selain beras, yaitu ketela.



Selain itu, beliau juga memberikan kesempatan pada ibu- ibu untuk berlatih gejog lesung. Tak hanya itu, setiap minggu pagi, beliau mengajak seluruh warga untuk melakukan senam pagi.

Nah, kurang keren apalagi sahabat saya yang satu ini. Kesungguhan dan totalitas beliau pantas dicontoh. Dedikasinya untuk keluarga dan masyarakat sangat berharga. Inilah yang sering disebut "urip iku urup" dalam falsafah Jawa. Sungguh, kebaikan dan jasa beliau untuk orang banyak tak terhitung, sehingga layak mendapat gelar pahlawan tanpa senjata.

Foto-foto dokpri ane dan beliau.

Jogja, 23 November 2020

Dari ane, yang juga ingin bermanfaat untuk sesama seperti Bapak Awab Yudan.
siapikanirankarafalin182
falin182 dan 27 lainnya memberi reputasi
28
4K
104
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.4KThread81.3KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.