Mr.hororAvatar border
TS
Mr.horor
(PART V) BANGKIT JIWA
PART IV    emoticon-Traveller  <<< Sebelumnya di Part IV (paniknya si joko, dia langsung lari kedepan kampung buat minta tolong sama warga, sedangkan tama yang sedari tadi mencoba ngehubungin pak sigit si pemilik kosan.)



.

.

.
     Ga bisa gua pungkiri , malam itu adalah suatu malam yang pelik, penuh kejadian aneh dan mengerikan. kondisi dimana gua yang seperti itulah, yang mungkin memacu kejadian aneh lainnya terhadap temen-temen gua, ditambah lagi dengan datangnya hujan deres yang tiba-tiba mengguyur desa, menambah kesan malam sial di waktu itu.

masih dalam kondisi dimana gua yang belum sadarkan diri, anton yang muntah darah, asep yang naik keatas pohon karena kesurupannya, sedangkan tama (di pojokan pos) yang sedari tadi mencoba ngehubungin pa sigit dan ga pernah dapet jawaban sama sekali, tampak pasrah ngelihat keadaan temen-temenya, sambil mengharap kembalinya joko yang udah lumayan lama belum kembali untuk nyari bantuan ke depan desa.

"zzzzzdddduaarrrrrr............!!!!!!!!!!".
(suara petir)

Munculnya petir yang tiba-tiba menyambar pohon di atas pos, membuat asep yang kesurupan itu jatoh ke bawah, dan ga sadarkan diri, mungkin juga saat itu dia tergelincir karna licinnya pohon pas hujan dan (mungkin) kaget.

"Brukkkkkk!......"
(Kepala mendarat terlebih dulu)

tama yang bengong pun terkejut, ngeliat jatohnya si asep, tanpa pikir panjang dia langsung lari ke arah asep buat mastiin kondisinya.

Tama : "walah gusti....!!, pie to kamu sep-sep, kesurupan ko malah naik pohon, nambah susah konco mu wae!!,, ......................."
(tiba-tiba dia terdiam)

gua yang saat itu masih berbentuk roh, ngeliat dia yang tiba-tiba diem ngebisu, sambil meluk erat kepalanya si asep, lalu nangis tersedu-sedu, 
anton pun coba menghampiri si tama yang tiba-tiba nangis itu,

Anton : "Uhukk....uhuk, kenapa si asep tam?, kepalanya ko banyak darah gitu?!"
(yang udah mendingan muntah darahnya)

tamapun hanya bisa natap melas ke arah anton, ga jawab apa-apa, cuma menggeleng-geleng kepala,  pertanda bahwa asep sudah mati.

anton dan (gua yang dalam kondisi roh) pun kaget, ngeliat asep yang udah mati, karna kemungkinan dia geger otak akibat jatoh dari pohon itu, 
keheningan, gemercik hujan, dan sesekali suara lirih tangisan anton dan tama membuat suasana semakin kelam dan tragis dimalam itu,

"Hoyy..............!!".

kemudian, terdengar suara samar teriakan lelaki yang udah engga asing, 
dari jauh terlihat si joko dan beberapa makhluk kerdil di belakangnya, namun tampak ada yang aneh kenapa si joko kaya engga sadar bahwa yang nemeninnya itu sosok yang menyeramkan.

Joko : "Lohhh !!..... kalian berdua kenapa ko nangis gitu,?!, aku udah bawa beberapa                 warga, mereka mau bantu ki........."
"zleeppppppppp.................!!, srrrrreeeetttttttttttttttttt.........!".

alangkah ngerinya tiba-tiba makhluk yang dibawa joko itu menusuk dan merobek punggung hingga tembus ke bagian perut.

"huwwwwwwwwwwwwwwaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa..........!!".

teriakan anton dan tama yang ngeliat temennya tiba-tiba mati tanpa tahu kenapa dan siapa yang ngebunuh joko, mereka hanya menyaksikan perut joko yang perlahan-lahan mengeluarkan darah, dan keluarnya organ-organ dalem seperti usus yang menjuntai keluar.

gua yang sedari tadi berusaha untuk masuk ke tubuh gua sendiri, dan ga pernah berhasil. (berusaha kabur nyelametin diri)
cuma bisa ngeliatin makhluk itu menggerogoti organ-organ si joko,
sedangkan anton dan tama yang ga menyadari sosok itu, kembali nangis lirih sambil ngejejerin tubuh joko ke pos, sejajar dengan tubuh gua dan asep.

ga lama setalah beberapa kejadian tadi, bulan yang menemani malam kelam, berubah jadi panasnya matahari yang ngebakar seluruh permukaan jalan yang terpapar cahayanya.



seakan ruang waktu dan dimensi saat ini di permainkan se-enaknya oleh makhluk-makhluk jahat nan menyeramkan, atau malah ini adala kiamat !?"

karena perubahan waktu yang tiba-tiba dan ditambahnya benda dan pohon yang terbakar, juga ga luput pos yang kami tempati ini mulai terasa panas dan terbakar,
anton dan tama pun lari terbirit-birit ninggalin gua sama dua temennya ( joko dan asep), seakan meraka ga peduli dan mencoba menyelamatkan diri sendiri.

Tapi na'asnya, alih-alih mereka selamat, mereka malah ikut terbakar, karna terpapar cahaya itu, mulai dari kulit kepala yang perlahan-lahan meleleh, menembus ke bagian rahang dan tenggorokan, turun ke perut hingga kaki, sampai akhirnya tersisa tulang belulang.

gua (dalam bentuk roh) yang sedari tadi merinding ketakutan sama semua kejadian itu, cuma bisa merungkul pasrah, sampe akhirnya goncangan kuat datang dari bawah pos, ngeluluh lantahin semuanya,

"aaaahhhhh !!...... gempa?!"
(teriak gua)

hingga sejauh mata memandang, gua nyakssiin perlahan-lahan jalan desa jatuh kebawah di telan bumi, makin mendekat ke tempat badan gua (di pos), makin dekat !, sampe akhirnya giliran badan gua, joko, sama asep, ikutan jatoh kedalam gempa ditelen bumi, reruntuhan tanah semuanya ikut masuk terjun, ke inti bumi, dan gua (dalam bentuk roh) cuma bisa pasrah sepasrah-pasrahnya.

"Krrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrrringgggg.............!!!, Krrrrrrrrrrrrriiiiiiiiiiingg........!".
(alarm smartphone pukul 06:30 pagi)

Gua terbangun.
coba duduk dari tidur, dan coba ngumpulin nyawa, kondisi mulai sadar, perlahan-lahan gua mulai melek.

"kayanya gua pernah di kondisi ini !, Deja Vu?!!,".

gua mastiin bahwa gua udah bener-bener sadar dan bangun, nepuk-nepuk pipi, sampe nyoba-nyoba pegang benda apa aja yang ada di deket gua, dan ya !
ini bener-bener gua, badan gua, gua bisa megang, 

"ahhh...... alhamdulillah, gua lega !".

lalu gua coba ngecek tanggal, ternyata memang bener ini baru hari ke dua, dimana gua pindah dan mulai ngekost di sini, dengan baju, celana, sampe ubin semua lepek dipenuhin keringet gua, 
kemudian sambil berdiri menuju kamar mandi, seketika juga gua teringat bahwa semalam adalah mimpi yang bener-bener panjang, makhluk kerdil, sosok serem, semua kejadian yang menimpa gua dan emen-temen, dan dimana gua bangun, terpisah antara jiwa dan raga dan ternyata itu masih dalam dunia mimpi, 

wejangan yang gua denger dari aldo, yang katanya gua ga boleh keluar atau-pun beraktivitas di waktu megrib, perlahan-lahan juga gua mulai percaya bahwa di dunia ini ghoib itu beneran ada dan bener-bener ada,
kita yang tinggal di dunia ini sebenernya ga sendirian, melainkan bersandingan dengan dunia ghoib tersebut, terlepas pada saat waktu megrib (peralihan siang berganti malam) , adalah pintu dimana portal dunia ghoib itu terbuka.










(Bersambung...................)    emoticon-Stick Out Tongueencetemoticon-Cendol Gan

Diubah oleh Mr.horor 10-11-2020 17:51
pulaukapok
kokisyantik
tien212700
tien212700 dan 4 lainnya memberi reputasi
5
1.1K
2
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
B-Log Personal
B-Log Personal
icon
6.1KThread9.2KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.