i.am.legend.
TS
i.am.legend.
Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Rocky Gerung: Gerindra Akan Balas Dendam


Edhy Prabowo Ditangkap KPK, Rocky Gerung: Gerindra Akan Balas Dendam

Suara.com - Pengamat politik Rocky Gerung menduga akan ada pembalasan yang dilakukan Partai Gerindra. Pasalnya, salah satu kadernya, Menteri Kelautan dan Perikanan (KKP) Edhy Prabowo ditangkap KPK dalam Operasi Tangkap Tangan (OTT).

Melalui kanal YouTube Rocky Gerung Official, Rocky menjelaskan Edhy Prabowo merupakan tangan kanan Menteri Pertahanan Prabowo Subianto di kabinet kerja.

Penangkapan Edhy membuat sang tangan kanan Prabowo itu kini diborgol. Tentu hal itu akan memicu adanya serangan balik dari kubu Prabowo.

"Mungkin nanti akan ada revenge (pembalasan) dari Gerindra terhadap dugaan partai lain yang melakukan itu (Edhy ditangkap KPK)," kata Rocky seperti dikutip Suara.com, Rabu (25/11/2020).

Rocky Gerung memprediksi akan ada penangkapan menteri-menteri lainnya setelah penangkapan Edhy.

Ia meyakini Partai Gerindra dibawah naungan Prabowo tak akan tinggal diam ketika salah satu kadernya diciduk KPK.

"Mungkin nanti diimbangi dengan adanya penangkapan dari menteri partai lain karena enggak mungkin Gerindra diam-diam saja dengan kasus ini," ungkap Rocky.

Rocky menduga proses 'amputasi' yang lebih besar lagi dalam struktur kabinet kerja Presiden Joko Widodo (Jokowi) akan terjadi dalam kurun waktu dua bulan ke depan.

Partai Gerindra memiliki potensi untuk memgendalikan kabinet kerja. Sebab, mereka memiliki suara yang banyak.

Ia memprediksi NasDem yang akan mengikuti jejak Edhy tersingkir dari jajaran kabinet kerja Jokowi.

"Mungkin di belakang ada kalkulasi, Nasdem jelas secara bahasa tubuh sudah beroposisi dengan kekuasaan. Mungkin juga akan menempuh jalan yang sama," tutur Rocky.

Edhy Prabowo Ditangkap KPK

Tim Satgas KPK dikabarkan menangkap Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo dan beberapa orang dalam operasi tangkap tangan atau (OTT), pada Rabu dini hari.

Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron menyebut penangkapan tersebut diduga terkait dengan ekspor benur yang tengah aktif dilakukan oleh Kementerian KKP.

"Benar, KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Nurul dikonfirmasi, Rabu pagi.

Tim antirasuah menangkap Edhy bersama rombongannya itu, di Bandara Soekarno Hatta. Ada pula sejumlah pihak yang belum diketahui turut ditangkap oleh tim KPK.

"Tadi pagi jam 1.23 WIB di Soetta (Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," ucap Ghufron.
sumber

*******

Kadang lucu jika mencermati kata-kata Rocky Gerung. Orang biasa-biasa aja yang dianggap luar biasa oleh para pemujanya, sehingga tanpa sadar memunculkan sikap megalomania, haus akan pujian. Seolah kalau sudah bisa bilang dungu, maka semua kepintaran adalah miliknya.

Ini sama persis dengan Rizieq Shihab. Hanya dengan makian, fitnahan, hinaan, maka pemujanya memuji sampai langit. Membumbui dengan segala macam hoax tanpa malu, dan tak pernah sekalipun dia membantah hoax tersebut. Padahal dia punya kewajiban untuk meluruskan segala kebohongan mengenai dirinya. Tetapi anehnya, hanya hoax yang dianggap merugikannyalah yang cepat diklarifikasi oleh orang-orang dekatnya. Seolah dirinya menikmati sekali para pemujanya mengkultuskan dirinya. Mungkin agak wajar jika seseorang yang telah mati dikultuskan sedemikian rupa. Tapi ini, orangnya masih hidup. Aneh bin ajaib.

Kembali ke Rocky Gerung.
Dari ucapannya di kanal youtubenya (hehehe... Imbas dari Covid-19, banyak artis, politisi, berlomba-lomba menjadi youtuber, mengais rejeki dari orang-orang bodoh yang mau mampir mendengarkan ocehannya), dia seolah menganggap bahwa Edhy Prabowo dijebak oleh Jokowi atau para bawahan Jokowi. Bayangkan, dijebak! Seolah-olah itulah cara Jokowi untuk menyingkirkan Prabowo yang dianggapnya tak sesuai kinerjanya dengan apa yang diharapkan Jokowi. Disamping itu, seolah-olah ini adalah pertarungan antar partai menuju 2024.

Kalau kita setuju dengan ucapan Rocky Gerung, artinya kita menganggap bahwa Novel Baswedan hanya diperalat oleh Jokowi. KPK hanya diperalat oleh Jokowi untuk mematikan karir seseorang. Novel Baswedan, yang kini tengah dielu-elukan karena berhasil menangkap tangan seorang Menteri dari Gerindra, dianggap Rocky Gerung hanya sebagai alat pemukul pemerintah pusat. Logis?

Beberapa waktu lalu, TS sudah memprediksi, bahwa keberadaan Prabowo dan Edhy Prabowo didalam kabinet Jokowi kali ini sebenarnya adalah ajang pembuktian, seberapa bisanya Gerindra mengelola pemerintahan andai mereka berhasil mendudukan Prabowo dalam Istana Negara. Jika mereka amanah sesuai dengan janji-janjinya saat pilpres, maka kemungkinan besar Prabowo bisa berhasil masuk Istana Negara. Dan TS memprediksi Edhy Prabowo akan terjungkal karena kasus korupsi. Ini membuka jalan bagi Jokowi untuk kembali memanggil Susi Pudjiastuti. Sebab sejak awal sebenarnya Jokowi itu menyukai sepak terjang Susi. Cuma karena tekanan politik saja pada akhirnya Susi terlempar dari bursa menteri di kabinet Jokowi yang kedua ini.

Lalu apa sebenarnya yang melatari hingga Susi terlempar dari bursa menteri? TS menduga karena Mak Banteng tidak setuju Susi ada di pemerintahan. Kenapa? Karena menjegal usaha perikanan seorang konglomerat besar yang sudah terjun di bisnis ini berpuluh tahun dan kebetulan dekat hubungannya dengan Mak Banteng.

Apakah dengan begitu Jokowi tunduk dengan kemauan Mak Banteng? Tidak sepenuhnya benar. Sebab porsi kementerian juga sudah padat, dan Jokowi harus menyediakan tempat bagi kubu rivalnya di pilpres. Untuk itulah mau tidak mau Susi yang ketiban sial harus terlempar dari bursa menteri. Untuk hal ini, Erick Thohir adalah bukti bahwa Jokowi tidak tunduk pada tekanan 100%. Pada akhirnya, selalu jalan tengah yang diambil. Dan sebuah keputusan tidak selalu dapat memuaskan semua pihak.

TS sendiri berkesimpulan, belum saatnya Jokowi untuk merombak kabinet. Urusan Nasdem yang digadang-gadang mendukung Anies Baswedan sebagai calon presiden 2024 adalah sah. Itu hak Nasdem.

Dan apabila ikut logika Rocky Gerung, jika benar tertangkapnya Edhy Prabowo karena konspirasi politik, maka Nasdem bukanlah target yang benar, karena Nasdem tak punya calon presiden potensial. Justru Nasdem mendukung Anies Baswedan. Masa Novel Baswedan menghancurkan partai yang mendukung saudaranya? Logika dari mana?

Jika langkah Novel Baswedan adalah untuk memuluskan langkah Anies Baswedan menuju RI1 tahun 2024 dan menyingkirkan rival potensial, maka lebih tepat jika Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil yang akan dijadikan target, sebab mereka adalah pesaing utama Anies Baswedan.

Paham sampai disini?
Jadi ada 3 teori konspirasi, termasuk konspirasi versi Rocky Gerung.

Pertama, Prabowo dari Gerindra didowngrade lewat Edhy Prabowo oleh Novel Baswedan atas suruhan Jokowi (ini versi Rocky Gerung).

Kedua, Ganjar Pranowo dan Ridwan Kamil jadi target selanjutnya karena pesaing potensial Anies Baswedan, dan dilakukan oleh Novel Baswedan (ini konspirasi konyol).

Ketiga, bahwa Novel Baswedan telah tunduk pada Jokowi dan memgikuti arahan Jokowi untuk mentarget siapapun yang dianggap Jokowi layak untuk disingkirkan dari kabinet (ini juga logika versi Rocky Gerung).

Padahal, Novel Baswedan hanya menjalankan fungsinya di KPK, dan katanya KPK bersih dari intrik dan kepentingan pihak manapun juga.

Begitulah.
Diubah oleh i.am.legend. 26-11-2020 00:12
zhedhisu152tien212700
tien212700 dan 55 lainnya memberi reputasi
48
11.8K
147
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Berita dan Politik
Berita dan Politik
icon
669.2KThread39.7KAnggota
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.