• Beranda
  • ...
  • The Lounge
  • Duduk Santai Sambil Baca Buku Bagaimana Demokrasi Mati, Anies Menyindir Siapa Nih?

c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Duduk Santai Sambil Baca Buku Bagaimana Demokrasi Mati, Anies Menyindir Siapa Nih?




Politik sejak kedatangan Habib Rizieq Shihab memang sedang memanas bagaikan percikan api yang memeriahkan suhu ranah politik menjadi lebih berwarna. Dari kedatangan HRS yang katanya banyak melakukan pelanggaran, hingga katanya takut untuk pulang menjadi tidak terbukti ketika ia kini duduk santai bahkan berceramah dihadapan ribuan pendukungnya.

Secara logika harusnya HRS ditangkap dengan banyaknya pelanggaran hukum yang dilakukan, tapi kenapa hal ini tidak dilakukan? Yang jadi pertanyaan kasus beliau itu ditangani secara benar atau tidak? Atau sudah terjadi rekonsiliasi? Kenapa kasusnya kini menjadi SP3? Hmmm menarik membahas hal itu, tapi terkini yang dicecar karena kerumunan massa dimasa covid yang dinaikkan kasusnya hingga Gubernur DKI pun dipanggil, banyak pejabat yang dicopot ketika kasus ini mencuat.



Benar-benar dah HRS bikin heboh satu nusantara, hingga Pangdam Jaya pun turun tangan. Tapi yang menarik lagi adalah kisah foto Bapak Anies yang diunggah di linimasa medsosnya.

Foto ini terlihat biasa saja, dimana seorang gubernur duduk santai di ruangannya dengan berkain sarung, namun yang menjadi perhatian besar adalah buku yang dibacanya dengan judul How Democracies Die ( Bagaimana Demokrasi Mati).

Apa yang ingin ditampilkan sang Gubernur? Apakah ada pesan yang ingin disampaikan? Karena buku karangan Steven Levitsky and Daniel Ziblatt bercerita tentang rusaknya keadaan demokrasi dimana toleransi kepada oposisi sudah dibungkam.

Ketika pemerintah tidak menghormati pendapat politik dari banyak pandangan, maka disitulah keadaan semakin genting dan demokrasi perlahan akan menjadi otoriter.



Apakah relevan dengan keadaan saat ini? Entahlah yang jelas ketika Gubernur dipanggil Subdit Keamanan Negara Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya, walau secara Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah (Pemda) yang bisa memanggil seorang Gubernur adalah Menteri Dalam Negeri (Mendagri).

Darisana terlihat langkah sang Gubernur seakan diamati, salah langkah sedikit saja jabatannya menjadi taruhan. Lantas bacaan buku sang Gubernur menyindir siapa?

Bisa dibilang kedatangan HRS bikin banyak orang meradang, kembali ke awal kenapa HRS tidak bisa ditangkap ketika berada di Saudi? Sedangkan Menhan Prabowo bisa menyambangi kediaman HRS di Saudi?



Ahh, daripada pusing serupuutt dulu kopinya kawan kita tunggu pakar-pakar politik adu argument di kolom komentar. See u next thread.


emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2020
referensi : klik
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star

amdar07
indramamoth
nirankara
nirankara dan 25 lainnya memberi reputasi
26
6.4K
115
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
The Lounge
The Lounge
icon
922.6KThread81.9KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.