Wajahmu sekinclong guci keramik atau seputih ubin Mesjid? Yakin bersih dan terbebas dari segala kotoran apalagi binatang mengerikan? Eits, jangan yakin dulu!

Faktanya, ada kehidupan makhluk seram di wajah glowingmu. Mereka berkoloni bahkan jumlahnya mencapai ribuan. Hiiiii ...!

Jadi gimana, masih mau sombong punya wajah mulus?

Percayalah semua wajah itu bernilai sama saja. Sama-sama dijadikan tempat tinggal oleh si Tungau Mikroskopis. Mereka hidup dan berkembang biak di sana tanpa kita sadari.

Mengejutkan, bahkan wajah biasa milik kita ternyata menjadi sumber kehidupan bagi makhluk lain. Benar kata orang bijak, tidak ada sesuatu yang terjadi tanpa alasan.

Kabar baiknya sang tungau ternyata tidak membahayakan nyawa manusia. Sebagian dari mereka bahkan membantu manusia mengenyahkan kelenjar sel kulit mati, sebagian lagi menyerap minyak dalam folikel rambut.



Meski gigitannya tidak bisa kita rasakan. Tetapi, jika malas mencuci muka, populasi mereka akan melonjak drastis. Hal ini akan berefek pada kulit kering, jerawatan, gatal, bahkan bisa menyebabkan ruam kemerahan. Buat kalian yang berjerawat, tenang! Kalian sedang bersedekah sama Tungau. Eh,🤣



Yang menjadi pertanyaan, bagaimana nasib tungau penunggu alis, jika alisnya dikerok dan diganti dengan Tatto? Terus apa kabar tungau penghuni bulu mata, jika kita menggunakan bulu mata berlapis-lapis? Bisa jadi, mereka merasa tersiksa menanggung beban dari bulu mata palsu.
:goyang

Jadi inget hadist yang melarang mencukur bulu. Selain bentuk kufur nikmat karena mengubah ciptaan Tuhan. Menurut ane, hal ini pun bisa digolongkan ke dalam sebuah kedzoliman terhadap makhluk hidup.

Dah, gosah debat!😬

Mari kita kenali sang Tungau si penghuni wajah yang ternyata memiliki dua jenis. Tungau pertama bernama Demodex folliculorum serta Demodex brevis.

Tungau Demodex brevis cenderung tinggal diarea dada serta leher. Sementara tungau Demodex folliculorum umumnya diam di area wajah, seperti ; Pipi, hidung, dagu, bulu mata, alis, telinga, serta lipatan kulit yang memanjang dari hidung ke sudut mulut.

Tungau tentu saja tidak bisa dilihat oleh mata telanjang disebabkan ukurannya yang sangat kecil. Mereka hanya akan tampak jika dilihat di bawah Mikroskop.

Ah, lebih baik tidak terlihat seperti ini. Coba bayangkan jika kita bercermin terus yang muncul wajah dipenuhi makhluk yang berbentuk mirip ulat, berkaki delapan, dengan ekor gemuk memanjang.

Huwaaa ... kebayang deh! Berasa liat penampakan hantu kayak di film horor.

Oh, ya, Gansist. Tungau merupakan hewan arthropoda, kelompok hewan yang masuk dalam kategori hewan bersendi, berkaki seperti kepiting dan serangga. Kerabat terdekat mereka adalah laba-laba dan kutu.

Ladalah! Ternyata masih sodaraan sama kutu, toh? Pantesan!



Tak hanya sekedar sodaraan, tungau sama kutu juga memiliki kesamaan sifat. Sama-sama menyukai tempat kotor.

Jumlah tungau yang sesuai akan menguntungkan wajah. Tetapi jika kebanyakan akan berdampak sebaliknya. Untuk mencegah hal yang tidak diinginkan, sebaiknya kita mencuci muka minimal dua kali sehari. Jangan lupa menggunakan insektisida topikal, seperti krim crotamiton atau permethrin. Serta menghindari pembersih berbahan dasar minyak yang bisa membuat kulit mudah terkelupas.

Sekian thread ane kali ini, semoga bermanfaat bagi semuanya. Terima kasih sudah mampir ya, Gansist. See you next thread, Insya Allah and papay.


Referensi : Di sini
Pict. : Google