si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
IAI Kfir, Pesawat Buatan Israel yang Jarang Terdengar Namanya
Cerdas dan inovatif, mungkin itu kata yang tepat untuk menggambarkan Israel. Negara yang jika kita sebutkan namanya di Indonesia, maka akan banyak orang yang telinganya panas. Meski negara ini dibenci oleh sebagian masyarakat Indonesia, namun faktanya dibidang teknologi alutsista negara ini termasuk handal dan kompeten. Kali ini TS akan berdongeng tentang IAI Kfir, salah satu jet tempur generasi 4 yang dibuat mandiri oleh Israel, seperti biasa kita mulai dari sejarahnya terlebih dahulu.



SEJARAH

Saat Israel terlibat dengan konflik di tahun 1967 yang biasa disebut sebagai 'Six Day War', Angkatan Udara Israel (IAF) banyak kehilangan pesawat tempur mereka. Pesawat tersebut adalah Dassault Mirage 3 yang merupakan produk buatan Prancis.

Israel pun berusaha mencari pesawat baru yang lebih baik untuk menggantikan Dassault Mirage 3, melalui Israel Aerospace Industries (IAI) kemudian Israel mulai menjalin kerjasama dengan Dassault Aviation, pabrikan yang merancang Mirage 3. Kemudian kedua negara sepakat mengembangkan pesawat baru tersebut, yang kemudian diberi nama Dassault Mirage 5J.




Ilustrasi IAI Kfir C7.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Fabian Zimmerli.


Pada tahun 1968 pesawat yang dipesan secara khusus oleh Israel tersebut selesai dikerjakan, total 50 unit Mirage 5J siap untuk dikirim. Namun rencana pengiriman tersebut ambyar karena Prancis melakukan embargo kepada Israel ditahun yang sama. Alasan embargo ini karena Israel menyerang Lebanon pada tahun 1968.

Mendapat embargo dari Prancis, tidak membuat mereka galau dan kecewa. Pemerintah Israel justru memilih mengembangkan pesawat tempur sendiri dengan berbagai macam cara. Salah satunya lewat aksi intelijen Israel, mereka sukses mencuri 250 dokumen terkait pesawat tempur Mirage 5J dari Prancis.

Sepanjang tahun 1968, IAI yang ditunjuk untuk mengembangkan proyek pesawat ini pun dengan segera memulai programnya. Purwarupa pesawat ini melakukan uji terbang pertama kali pada bulan September 1969, awalnya pesawat ini tidak dinamai Kfir. Namun pihak Israel menamainya Nesher.




IAI Nesher versi copas.

Sumber Ilustrasi Foto



Ilustrasi Mirage 5J versi original.

Foto: military.wikia.org


Nesher sendiri menggunakan satu mesin yang bernama Snecma Atar 9C turbo jet dengan afterburning, mesin ini mampu melesat sampai kecepatan Mach 2. Debut resmi Nesher dalam sebuah misi terjadi pada perang Yom Kippur ditahun 1973, menurut para pilot IAF pesawat berkinerja baik selama konflik dan berhasil mengatasi perlawanan pesawat milik musuh.

Memasuki tahun 1974 pihak Israel mengembangkan varian terbaru dari Nesher, dengan kemampuan yang lebih baik. Masih mengusung sayap delta, namun kali ini pihak pabrikan (IAI) memberikan canard pada bagian depan sayap deltanya. Varian awalnya diberi nama C.1 sementara varian untuk produksi massalnya diberi nama C.2. Varian ini kemudian diberi nama resmi Kfir, resmi bertugas bersama IAF di tahun 1975.

Canard merupakan sayap kecil yang berada didepan sayap utama pesawat, pesawat jet konvensional biasanya menggunakan sayap kecil (ekor horizontal) dibelakang sayap utama. Namun beberapa jet tempur generasi 4 sudah banyak yang memakai sistem canard ini. Beberapa diantaranya adalah Dassault Rafale, Gripen, serta Typhoon.




Rancangan IAI Kfir.

Ilustrasi: wikipedia.org


Sistem canard ini memberi beberapa keuntungan untuk pesawat tempur. Keuntungan tersebut berupa penambahan gaya angkat serta kecepatan pesawat, lebih baik dari sistem konvensional dengan ekor horizontal dibelakang sayap utama.




Foto kokpit IAI Kfir versi upgrade.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Ksavspotter.


Awalnya pesawat ini memiliki dua pilihan mesin untuk digunakan, yaitu Rolls-Royce Spey dan General Electric J79. Namun pada akhirnya Israel lebih memilih mesin General Electric J79 untuk Kfir, mesin ini juga digunakan oleh McDonnel Douglass F-4 Phantom II. Pesawat yang diterima Israel dari Uwak Sam pada tahun 1969.

Mesin ini mampu melesatkan Kfir sampai kecepatan Mach 2, pihak Israel Aerospace Industries kemudian membuat mesin ini secara mandiri dibawah lisensi Amerika. Untuk bisa memasang mesin ini, badan pesawat bagian belakang sedikit diperpendek dan diperlebar, intake udara juga diperbesar untuk memasok pendinginan ekstra yang dibutuhkan untuk afterburner. Mesinnya sendiri terbungkus pelindung titanium.


Spesifikasi IAI Kfir

Pesawat ini juga dilengkapi probe (corong) untuk air refueling alias isi bahan bakar di udara, probe ini diletakkan disisi kanan kokpit pilot (tepat diatas air intake). Pemasangan probe ini mirip seperti probe milik pesawat Gripen buatan Swedia, namun Gripen dipasangi probe disebelah kiri kokpit.

Pesawat dengan satu orang kru ini memiliki panjang 15,65 m, lebar 8,22 m serta tinggi mencapai 4,55 m. Berat kosongnya mencapai 7.286 kg, sementara berat kotornya 11.603 kg dengan berat lepas landasnya adalah 16.200 kg.




Kfir C.10

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik David Lara.


Mesin J79 yang diproduksi dibawah lisensi ini mampu melesat sampai kecepatan Mach 2 (2.440 km/jam), jarak jelajahnya sendiri mencapai 768 km. Pesawat ini memiliki 9 titik cantelan (hardpoint) yang tersebar dibagian sayap dan tubuhnya, persenjataan yang bisa dibawanya adalah sebagai berikut:

Meriam: 2 x DEFA 553 dengan kaliber 30 mm standar NATO.

Roket: SNEB (udara ke darat), jika tidak dipasangi roket ini, pada bagian cantelannya dapat dipasangi dengan drop tank berkapasitas 250 liter.

Rudal: 2 x AIM 9 Sidewinder (pilihan opsional: Shafrir/Phyton), 2 x RUPS-65 Maverick, 2 x Shrike.

Bom: Mark 80, LGB Griffin, SMKB, CBU TAL-1 atau TAL-2, BLU-107 Matra Durandal. Total muatan bom yang bisa dibawa mencapai 5.775 kg.


Varian Pesawat

IAI Kfir sendiri sudah hadir dalam berbagai jenis varian gan sist, berikut TS akan kenalkan beberapa variannya sepengetahuan ane.

C.2 dan T.c 2



Kfir C.2.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Jared Romanowicz.

Varian yang dikembangkan dari C.1 dengan kemampuan terbang yang lebih baik, bagian canard juga mengalami perubahan.




Hidungnya panjang, tapi dia bukan pembohong gan sist emoticon-Ngakak (S)
T.c 2 kursi tandem.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik baz22.

Varian pesawat latih dua kursi yang dikembangkan dari C.2. Memiliki hidung yang super panjang dan lebih rendah untuk meningkatkan pandangan pilot.

C.7 dan Tc.7



IAI Kfir C.7 milik AU Kolombia.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Andres Ramirez.

C.7 adalah versi upgrade dari C.2, upgradenya termasuk modifikasi mesin, sehingga membuatnya memiliki daya dorong yang lebih besar. Penambahan 2 cantelan dibawah intake. Untuk sistem avionik menggunakan radar Elta EL/M-2021B, untuk kokpitnya juga sudah menggunakan sistem HOTAS. Pesawat ini juga hadir dengan varian kursi tandem untuk latihan.



IAI Kfir Tc. 7 versi kursi tandem.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Juan David Cardona.


Kfir C.2 melakukan debutnya saat melakukan serangan ke Lebanon pada 9 November 1977, kemudian pada 27 Juni 1979 sebuah Kfir C.2 berhasil menembak jatuh MiG-21 milik Suriah. Menjadi kemenangan satu-satunya bagi Kfir di medan laga.

Pada tahun 1985-1989, pihak Mairinir dan Angkatan Laut Amerika menyewa sebanyak 25 unit Kfir C.1. Pesawat tersebut sudah dirubah rancangan canardnya sehingga memiliki manuver terbang yang lebih baik, pesawat ini digunakan untuk peran agresor. Pihak AS kemudian merubah namanya menjadi F-21A.




F21-A/Kfir C.1 yang diupgrade dan digunakan oleh Marinir dan AL Amerika.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Sebastian Sowa.


Phak IAI kemudian melakukan upgrade yang besar dari varian C.2 dan merubahnya menjadi C.7 pada pertengahan 1980, varian upgrade ini membuat Kfir lebih cocok untuk misi pembom. Pihak Angkatan Udara Israel (IAF) akhirnya memutuskan untuk mempensiunkan seluruh pesawat ini pada tahun 1990.

Alasan utama pensiunnya Kfir adalah kedatangan F-15 Eagle pada tahun 1976, dua tahun setelah Kfir muncul. Praktis IAF lebih memilih menggunakan F-15 yang lebih unggul. Masa bakti Kfir untuk Israel tergolong singkat, saat invasi Israel ke Lebanon Selatan tahun 1982. IAF menggunakan F-15 serta F-16 untuk peran superioritas udara, sementara Kfir dirubah perannya untuk misi penyerangan tanpa pengawalan.


Penjualan Kfir dan Janji Garansi 40 Tahun

Setelah pensiunnya Kfir dari IAF, pihak pabrikan sebenarnya ingin menjual pesawat ini kepada negara lain. Tak tanggung-tanggung gan sist, mereka juga siap memberi tawaran garansi 40 tahun untuk pesawat buatannya (recomended seller nih emoticon-Big Grin).

Negara dari Eropa Timur dan Amerika Latin sudah menyatakan minatnya untuk pesawat ini. Namun untuk menjual pesawat ini mereka harus mendapat persetujuan Departemen Luar Negeri AS, mengingat mesin J79 yang dipakai Kfir adalah mesin buatan Uwak Sam. Maka dari itu tidak semua negara boleh membeli pesawat ini.

Salah satu negara dari Amerika Latin yang beruntung bisa membeli Kfir adalah Kolombia. Tahun 1989, pihak Kolombia melakukan perjanjian perdagangan dengan Israel. Mereka membeli 12 unit pesawat C.2 dan satu unit pesawat Tc.2. Pesawat tersebut mulai dikirim tahun 1989-1990.

Pada tahun 2008 Kolombia menambah 24 unit Kfir, pengiriman gelombang pertama dilakukan pada tahun 2009. Tragedi terjadi pada 20 Juli 2009, pesawat yang hendak dikirim jatuh dan mengalami kerusakan. Pihak IAI kemudian bertanggung jawab atas insiden itu dan memberikan pesawat pengganti kepada Kolombia, varian untuk ekspor diberi nama C.10.




Kfir C.10 milik Kolombia.

Ilustrasi: jetphotos.com, foto milik Brad T.


Sampai tahun 2006 negara yang menggunakan Kfir adalah Kolombia, Ekuador, serta Sri Lanka. IAI juga menghadirkan varian Block 60 untuk Kfir pada tahun 2013, versi ini sudah menggunakan radar AESA serta kokpit yang lebih modern. Tahun 2019, IAI meluncurkan varian NG (Next Generation) yang merupakan upgrade varian terbaru bagi para negara pengguna pesawat ini.

Satu hal yang patut diapresiasi dari Israel adalah mereka berani membuat pesawat sendiri dan coba keluar dari ketergantungan negara lain. Meskipun masih menggunakan mesin dari Uwak Sam, pastinya mereka sudah mengantongi banyak hal peting dari pembuatan mesin secara mandiri tersebut.

Saat ini Israel juga menjadi negara yang diperhitungkan dibidang alutsista, dalam segmen drone. Mereka sukses membuat drone Kamikaze bernama Harop yang cukup disegani kiprahnya. Saat ini mereka terus mengembangkan teknologi baru mulai dari radar, sistem pertahanan, serta drone bunuh diri. Bahkan beberapa radar buatan mereka dipasangkan untuk pesawat buatan AS yang telah mereka operasikan. Untuk cuplikan aksi jet Kfir ada dibawah sini.

Spoiler for Aksi Jet Kfir:



Ceritanya berakhir disini, terimakasih buat agan dan sista yang sudah membaca tulisan ini dari awal sampai akhir. Jangan lupa rate 5, cendol serta share ke media sosial kalian. Sampai jumpa lagi dipembahasan alutsista selanjutnya, enjoy Kaskus emoticon-Angkat Beer


Referensi: 1.2.3
Ilustrasi: wikipedia.org, jetphotos.com, google image
Diubah oleh si.matamalaikat 23-11-2020 07:01
nirankara
ushirota
Daniswara92
Daniswara92 dan 38 lainnya memberi reputasi
37
10.4K
178
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Mari bergabung, dapatkan informasi dan teman baru!
Militer dan Kepolisian
Militer dan Kepolisian
icon
2.2KThread2.1KAnggota
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Ikuti KASKUS di
© 2023 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved.